Elizabeth Keckley

penjahit, aktivis, dan penulis Amerika Serikat (1818–1907)

Elizabeth Hobbs Keckley (Februari 1818 – Mei 1907)[1] adalah seorang penjahit, aktivis, dan penulis Amerika Serikat yang tinggal di Washington, D.C. Dia adalah penjahit pribadi dan orang kepercayaan Mary Todd Lincoln.[2] Dia juga seorang penulis otobiografi.

Keckley pada 1870

Pada bulan November 1855, dia membeli kebebasan dia dan putranya di St. Louis, Missouri. Keckley pindah ke Washington, D.C., pada tahun 1860. Dia mendirikan bisnis penjahitan yang berkembang hingga mencakup 20 staf penjahit. Kliennya adalah istri politisi elit, termasuk Varina Davis, istri Jefferson Davis, dan Mary Anna Custis Lee, istri Robert E. Lee.

Setelah Perang Saudara Amerika, Keckley menulis dan menerbitkan otobiografi, Behind the Scenes: Or, Thirty Years a Slave and Four Years in the White House, pada tahun 1868. Itu adalah narasi budak dan potret keluarga pertama, terutama Mary Todd Lincoln, dan itu kontroversial karena informasi yang diungkapkan tentang kehidupan pribadi keluarga Lincoln.

Kehidupan awal

Elizabeth Keckley (atau Keckly)[3][4][5] dilahirkan dalam perbudakan pada bulan Februari 1818, di Dinwiddie, Virginia, tepat di selatan Petersburg. Dia adalah anak tunggal dari ibunya Agnes, seorang wanita kulit hitam terang yang nenek moyangnya berkulit putih dari anggota kelas penanam.[6] Ibunya, yang dijuluki "Aggy", adalah "budak rumah" yang telah belajar membaca dan menulis meskipun hal itu ilegal bagi para budak.[7] Dia membuat pakaian untuk 82 orang: 12 anggota keluarga Burwell dan 70 orang yang mereka perbudak.[8] Keckley mengetahui bahwa ayahnya adalah Armistead Burwell dari ibunya tepat sebelum dia meninggal.[9][10][a] Dia mengizinkan Agnes menikah dengan George Pleasant Hobbs, seorang budak terpelajar yang tinggal dan bekerja di rumah tetangga selama masa kecil Keckley. Ketika pemilik Hobbs pindah jauh, Hobbs pun terpisah dari Agnes. Meskipun mereka tidak pernah bersatu kembali, Agnes dan George surat menyurat selama bertahun-tahun. Sebagai orang dewasa, Elizabeth Keckley mencatat "kenang-kenangan paling berharga dari keberadaan saya adalah surat-surat lama yang sudah pudar yang dia tulis, penuh cinta, dan selalu berharap masa depan akan membawa hari-hari yang lebih cerah".[12]

Catatan

Referensi

Bibliografi