Fruto Chamorro

Fruto Chamorro Pérez (20 Oktober 1804 – 12 Maret 1855) adalah Kepala negara Nikaragua ke-30 dan 31 (Presiden Nikaragua pertama) antara 1 April 1853 dan 30 April 1854 serta antara 30 April 1854 dan 12 Maret 1855.

Fruto Chamorro
Kepala negara dan Presiden Nikaragua
Masa jabatan
1853-1854 (sebagai kepala negara); 1854 – –1855 (sebagai Presiden)
Sebelum
Pendahulu
José Laureano Pineda Ugarte (Sebagai Kepala negara)
Pengganti
Francisco Castellón (oposisi)
Ponciano Corral (de facto)
José María Estrada (pejabat)
Informasi pribadi
Lahir20 Oktober 1804
Guatemala City Guatemala
KebangsaanNikaragua
Partai politikPartai Konservatif
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Fruto lahir di Kota Guatemala in 1804, Ketika ayahnya, Pedro José Chamorro Argüello, datang ke Guatemala dari Nikaragua untuk sarjana. Saat itu, dia diketahui sebagai Fruto Pérez.

Fruto tewas pada 12 Maret 1855 dalam sebuah perang sipil yang dimulai pada tahun 1854.

Referensi

  • Daftar presiden Nikaragua Diarsipkan 2020-02-20 di Wayback Machine.
  • Genealogia Familia Chamorro, por El Dr. Emilio Alvarez Lejarza (1951), Talleres Tipograficos y Litograficos de la Editorial Catolica, S. A. Managua, Nic.-C. A.
  • Recorrido Historico de las Principales Figuras de la Familia Chamorro, Emilio Alvarez Lejarza, Revista Consevadora del Pensamiento Centroamericano, Vol. XIX - No. 91 (Abril, 1968)


🔥 Top keywords: Halaman UtamaIstimewa:PencarianJepangYandexDuckDuckGoKleopatraBerkas:Youtube logo.pngIndonesiaFacebookBaratKevin Sanjaya SukamuljoDaftar film Indonesia tahun 2024Aaliyah MassaidMahalini RaharjaXNXXPeristiwa RengasdengklokAhmad LuthfiPancasilaAdjie MassaidKesultanan DemakSyahrul Yasin LimpoCerezo OsakaGoogle TerjemahanBoti (bahasa gaul)Club Atlético de MadridProklamasi Kemerdekaan IndonesiaVina: Sebelum 7 HariPrabowo SubiantoTwitterAdi Vivid Agustiadi BachtiarKerusuhan Mei 1998Alan WalkerPrayogo PangestuMasjid Baiturrahman Banda AcehHong KongLambang negara IndonesiaDaftar film Indonesia terlaris sepanjang masaSoekarnoB. J. Habibie