Jalur kereta api Batu Ceper–Bandara Soekarno-Hatta

Jalur kereta api Batu Ceper–Bandara Soekarno-Hatta adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Batu Ceper (BPR) ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta (BST). Jalur sepanjang 12 km ini dimulai pembangunannya pada bulan Juli 2015 dan rampung pada akhir 2017.^{[2][3][4][5][6][7]} Jalur ini mulai diujicobakan untuk publik mulai 26 Desember 2017,^[1] dan diresmikan penggunaannya pada 2 Januari 2018.^[8]

Jalur terhubungsunting sumber

Lintas aktifsunting sumber

• Tangerang–Duri

Layanan kereta apisunting sumber

KAI Bandarasunting sumber

• A Lin Soekarno-Hatta, tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Manggarai

Armadasunting sumber

Armada yang digunakan di jalur ini adalah Kereta rel listrik Railink seri EA203 (KRL ARS). Satu rangkaian KRL ini memiliki 6 kereta yang dapat memuat 272 penumpang sekali angkut.^[9] Kereta tersebut direncanakan akan berangkat dari Stasiun Dukuh Atas atau Stasiun Jakarta Kota ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta^[3] setiap 15 menit sekali^[9] dan nantinya akan ada 124 perjalanan kereta dalam sehari.^[2] Kereta Bandara ini juga akan terintegrasi dengan halte TransJakarta dan Mass Rapid Transit (MRT).^[10] Jam operasi Kereta Bandara akan mengikuti jadwal penerbangan pesawat, mulai pukul 04.00 WIB sampai pukul 00.00 WIB.^[11]

Daftar stasiunsunting sumber

Nomor	Nama stasiun	Singkatan	Alamat	Letak	Ketinggian	Status	Foto
Segmen Batu Ceper–Bandara Soekarno-Hatta				Diresmikan pada tanggal 2 Januari 2018 oleh PT Kereta Api Indonesia Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta
	Bandara Soekarno-Hatta	BST	Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Pajang, Benda, Tangerang, 15126	km 12+300		Beroperasi
0302	Batu Ceper	BPR	Jalan KH. Agus Salim, Poris Plawad, Cipondoh, Tangerang, 15141	km 15+722 lintas Tangerang–Duri km 0+000 percabangan menuju Bandara Soekarno-Hatta	+11 m	Beroperasi	Berkas:Pintu utara Stasiun Batu Ceper, 2020.jpg
Keterangan: Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I. Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte. Stasiun yang ditulis tebal miring merupakan stasiun kelas besar atau kelas I yang nonaktif. Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif. Referensi: [12][13][14][15][16]

Referensisunting sumber