Jami at-Tirmidzi

(Dialihkan dari Jami' at-Tirmidzi)

Jami at-Tirmidzi atau lebih dikenal dengan Sunan at-Tirmidzi adalah kitab kumpulan Hadis dalam Islam yang disusun oleh ilmuwan hadis at-Tirmidzi.[1] Kitab ini adalah kitab nomor 5 di antara enam kitab rujukan hadis utama Islam Sunni (Kutubus Sittah) sesuai dengan urutan prioritasnya.

Jami` at-Tirmidhi
Sampul buku Jami at-Tirmidzi
PengarangMuhammad bin Isa at-Tirmidzi
BahasaArab
SeriKutubus Sittah
Subjekhadits
GenreKoleksi Hadits
Diterbitkanabad ke 9

Nama

Nama lengkap buku hadis ini adalah (Arab: الجامع المختصر من السنن عن رسول الله ومعرفة الصحيح والمعلول وما عليه العمل, Al-Jāmiʿ al-Mukhtaṣar Min as-Sunan ʿAn Rasūl Allāh ﷺ Wa Maʿrifat al-Ṣaḥeeḥ Wal-Maʿlool Wa Mā ʿAlaihil al-ʿAmal)[2]

Istilah Jami' dalam judul menunjukkan koleksi lengkap yang mencakup delapan mata pelajaran Risalah (pesan Allah). Istilah sunan dalam judul mengacu pada fokus kumpulan dan susunan bab berdasarkan mata pelajaran Risalah tertentu, ahkam (hukum umum).[3]

Al-Kattani berkata: "Jamiʿ at-Tirmidzi juga bernama Sunan Tirmidz, bertentangan dengan mereka yang mengira mereka adalah dua kitab yang terpisah, dan [disebut juga] al-Jamiʿ al-Kabir.[4]

Deskripsi

Kitab ini terbagi dalam 50 bab,[5] berisi 3956 buah teks hadis. Isinya meliputi delapan pokok bahasan hukum. Di antara ciri-ciri Sunan at-Tirmidzi yakni, adanya penjelasan tentang isnad (sandaran) hadis serta komentar-komentar dari para imam mazhab.Kriteria lain yang juga belum dimiliki pengumpul hadis sebelum Tirmidzi adalah perihal istilah baru berkenaan dengan kualitas hadis.

Menurut Ibnu Taimiyah, at-Tirmidzi adalah tokoh pertama yang secara resmi menggunakan istilah hasan (baik).Di samping itu ia juga banyak menitikberatkan penilaian tentang periwayat Hadis melalui kaidah al-Jarh wa Ta'dil (cacat dan benar). Di samping mengikuti jejak gurunya, Muslim, Tirmidzi juga merumuskan sistem isnad baru dengan cara mengumpulkan beberapa isnad dalam satu hadis.Ia juga kadangkala memberi tambahan lafadz (komentar) terhadap perbedaan riwayat yang terjadi.[6]

Lihat juga

Referensi

Pranala luar