Kartusia

ordo keagamaan
(Dialihkan dari Karthusian)

Kartusian adalah kata yang berasal dari bahasa Latin chartusiensis dan dari bahasa Prancis chartrouse yang berarti rumah induk dari Ordo Kartusian dekat Grenoble.[1] Ordo Kartusian (O.Cart.) adalah nama sebuah serikat kerahiban yang didirikan oleh Santo Bruno (sehingga disebut juga Ordo Santo Bruno) di Grande Chartreuse pada tahun 1084.[1][2] Serikat ini sangat menekankan metode kontemplasi.[2] Kontemplasi adalah sebuah metode penghayatan religius mendalam yang dilakukan dalam rangka pemurnian pikiran.[2] Pada mulanya ia tidak mempunyai peraturan tertulis yang tetap meskipun anggota-anggotanya dituntut untuk memiliki kesempurnaan dan melakukan penolakan keras terhadap dunia luar.[2] Para rahib dan rubiah Kartusian berkaul untuk diam dan tidak terjun ke dalam masyarakat luas.[2] Setiap rahib/rubiah harus tinggal di kamarnya, melakukan pekerjaan sehari-hari, dan berdevosi selama beberapa jam sehari.[2] Guigues de Chatel merumuskan peraturannya pada tahun 1133.[2] Di samping serikat Kartusian laki-laki terdapat juga serikat Kartusian perempuan.[2] Serikat ini menggunakan peraturan yang sama dengan Kartusian laki-laki.[2] Pakaian mereka adalah jubah putih dengan ikat pinggang putih.[2]

Lambang Kartusian

Referensi

🔥 Top keywords: Halaman UtamaIstimewa:PencarianJepangYandexDuckDuckGoKleopatraBerkas:Youtube logo.pngIndonesiaFacebookBaratKevin Sanjaya SukamuljoDaftar film Indonesia tahun 2024Aaliyah MassaidMahalini RaharjaXNXXPeristiwa RengasdengklokAhmad LuthfiPancasilaAdjie MassaidKesultanan DemakSyahrul Yasin LimpoCerezo OsakaGoogle TerjemahanBoti (bahasa gaul)Club Atlético de MadridProklamasi Kemerdekaan IndonesiaVina: Sebelum 7 HariPrabowo SubiantoTwitterAdi Vivid Agustiadi BachtiarKerusuhan Mei 1998Alan WalkerPrayogo PangestuMasjid Baiturrahman Banda AcehHong KongLambang negara IndonesiaDaftar film Indonesia terlaris sepanjang masaSoekarnoB. J. Habibie