Konflik Spanyol–Moro
Konflik Spanyol–Moro adalah serangkaian perang yang berlangsung beberapa abad dari permulaan kolonisasi Spanyol di Filipina, sampai Perang Spanyol-Amerika ketika Spanyol pada akhirnya mulai melepas tanah Moro setelah berabad-abad gagal menaklukannya.
Konflik Spanyol–Moro | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Kristen Filipina yang bertugas di bawah naungan angkatan darat Spanyol di Mindanao sedang mencari pasukan Moro dalam pertemuran mereka melawan Muslim Moro pada 1887. | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Konfederasi kesultanan di Lanao | |||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Berbagai sultan Sulu | |||||||
Kekuatan | |||||||
Prajurit Spanyol dan Kristen Filipina | Pejuang Moro, pemberontak Tionghoa |
Peperangan pada 1600-an
Latar belakang
Kenangan dengan kaum Moor membuat Spanyol memerangi Muslim di di kawasan tersebut.[1][2]
Suku Moro memiliki sejarah pemberontakan melawan pemerintahan Spanyol, Amerika, dan Jepang selama lebih dari 400 tahun. Perjuangan kekerasan bersenjata melawan Jepang, Filipina, Spanyol, dan Amerika dipandang oleh para pemimpin Muslim Moro saat ini sebagai bagian dari "gerakan pembebasan nasional" Bangsamoro (Negara Moro) yang telah berjalan selama empat abad.[3] Pemberontakan selama 400 tahun melawan Jepang, Amerika, dan Spanyol oleh Muslim Moro berlanjut dalam perang kemerdekaan mereka saat ini melawan negara Filipina.[4]
Kedatangan Amerika
Lihat pula
- Pemberontakan Moro
- Suku Moro pada Perang Dunia II
- Pemberontakan Moro di Filipina
- Perang Castille (Perang Spanyol-Brunei)