Martir-Martir Compiègne
Martir-Martir Compiègne adalah 16 anggota Karmelit dari Compiègne, France: 11 biarawati Karmelit Tak Berkasut, tiga suster awam dan dua ekstern (atau tertiari). Mereka dieksekusi menggunakan guillotine menjelang akhir Pemerintahan Teroro, dia apa yang kini menjadi Place de la Nation di Paris pada 17 Juli 1794. Mereka adalah orang-orang pertama yang dipandang sebagai para martir pada Revolusi Prancis yang diangkat menjadi orang-orang kudus. Sepuluh hari usai mereka dieksekusi, Maximilien Robespierre sendiri dieksekusi, mengakhiri Pemerintahan Teror.[1][2] Cerita mereka menginspiasi sebuah novella, sebuah film, sebuah film televisi dan sebuah opera, Dialogues of the Carmelites, yang ditulis oleh komponis Francis Poulenc.
Martir-Martir Compiègne | |
---|---|
Lahir | 1715–1765 |
Meninggal | 17 July 1794, Place du Trône Renversé (kini Place de la Nation), Paris, Prancis |
Dijadikan martir oleh | Komite Keamanan Masyarakat Konvensi Nasional Revolusi Prancis |
Dimuliakan dalam | Ordo Karmelit |
Dibeatifikasikan pada | 27 Mei 1906, by Paus Pius X |
Perayaan | 17 Juli |
Martir terkenal | Beata Teresa dari St. Agustinus, O.C.D. |
Catatan
Referensi
Karya kutipan
- Bush, William (1999). To Quell the Terror: The True Story of the Carmelite Martyrs of Compiègne. Washington, D.C.: ICS Publications. ISBN 0935216677. OCLC 40433148.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Martyrs of Compiègne.
🔥 Top keywords: Halaman UtamaIstimewa:PencarianJepangYandexDuckDuckGoKleopatraBerkas:Youtube logo.pngIndonesiaFacebookBaratKevin Sanjaya SukamuljoDaftar film Indonesia tahun 2024Aaliyah MassaidMahalini RaharjaXNXXPeristiwa RengasdengklokAhmad LuthfiPancasilaAdjie MassaidKesultanan DemakSyahrul Yasin LimpoCerezo OsakaGoogle TerjemahanBoti (bahasa gaul)Club Atlético de MadridProklamasi Kemerdekaan IndonesiaVina: Sebelum 7 HariPrabowo SubiantoTwitterAdi Vivid Agustiadi BachtiarKerusuhan Mei 1998Alan WalkerPrayogo PangestuMasjid Baiturrahman Banda AcehHong KongLambang negara IndonesiaDaftar film Indonesia terlaris sepanjang masaSoekarnoB. J. Habibie