Maurice Gatsonides

Maurice "Maus" Gatsonides (14 Februari 1911 – 29 November 1998) adalah pembalap reli dan penemu Belanda. Ia dilahirkan di Gombong, Kabupaten Karanganyar (sekarang bagian Kebumen). Gastonides mendirikan Gatsometer BV pada tahun 1958.

Kini, nama Gatsonides dikenal terutama karena menemukan kamera kecepatan Gatso, alat pengukur kecepatan yang kini digunakan oleh angkatan polisi untuk memantau kecepatan pengemudi. Awalnya ia menemukan kamera kecepatan Gatso untuk mengukur kecepatannya sendiri saat mencoba memperbaiki kemampuan mengemudinya.

Balap motor

Meskipun banyak dikenal menemukan kamera kecepatan, sebenarnya minat utamanya adalah balap motor.[1] Gatsonides amat menyenangi balapan dan membalap di berbagai kesempatan. Namun, pada tahun 1949, ia membuat mobil sendiri, yang dijuluki "Flatty" karena bentuknya yang aerodinamis. Mobil itu menimbulkan sensasi di Jalur Balapan Zandvoort, melampaui semua lawan termasuk MG. Gatsonides dipaksa menjual Flatty untuk membayar kreditor setelah mencoba memproduksi sendiri mobil balap V8-nya. Namun, Flatty sendiri selamat. Mobil ini diketemukan telah ditinggalkan pada tahun 1970-an dan kini diperbaiki oleh Joop Bruggeman.

Pada tahun 1953, Gatsonides memenangkan Reli Monte Carlo. Saat itu ia mengendarai Ford Zephyr.

Kematian

Ia meninggal pada tahun 1998 di Heemstede dan mayatnya dikremasi di Driehuis, Holland Utara.

Rujukan

Pranala luar


🔥 Top keywords: Halaman UtamaIstimewa:PencarianJepangYandexDuckDuckGoKleopatraBerkas:Youtube logo.pngIndonesiaFacebookBaratKevin Sanjaya SukamuljoDaftar film Indonesia tahun 2024Aaliyah MassaidMahalini RaharjaXNXXPeristiwa RengasdengklokAhmad LuthfiPancasilaAdjie MassaidKesultanan DemakSyahrul Yasin LimpoCerezo OsakaGoogle TerjemahanBoti (bahasa gaul)Club Atlético de MadridProklamasi Kemerdekaan IndonesiaVina: Sebelum 7 HariPrabowo SubiantoTwitterAdi Vivid Agustiadi BachtiarKerusuhan Mei 1998Alan WalkerPrayogo PangestuMasjid Baiturrahman Banda AcehHong KongLambang negara IndonesiaDaftar film Indonesia terlaris sepanjang masaSoekarnoB. J. Habibie