Paronomasia homofon dalam bahasa Tionghoa Baku

Paronomasia homofon banyak terdapat dalam bahasa Tionghoa Baku. Hal ini disebabkan oleh banyaknya homofon. Sebagai contoh, terdapat 149 karakter yang mewakili suku kata "" dalam sebuah kamus.[1]

Tradisi Tahun Baru

Dalam perayaan tahun baru Imlek, sudah menjadi kebiasaan untuk bermain kata, termasuk paronomasia dari bahasa Mandarin dalam ungkapan dan dekorasi tahun baru.[2]

Di Tiongkok bagian utara, orang-orang biasa makan pangsit (饺子 jiǎo zi) pada tengah malam hari terakhir penutup tahun Imlek. Makan pangsit adalah kegiatan keluarga yang memiliki arti keberuntungan, kebahagiaan, dan kekayaan. Pengucapan pangsit mirip dengan 交子 (jiāo zi). 交 berarti "bertemu, di", sementara 子 dalam kata 子时 adalah awal dari periode dua jam dalam sistem waktu tradisional Tionghoa, dimulai pukul 23.00 dan berakhir pada pukul 01.00. Dalam sistem waktu tradisional, satu hari dibagi menjadi 12 bagian yang sama, masing-masing berlangsung selama dua jam. Yang pertama dimulai pada pukul 23.00 dalam sistem 24 jam. Ini adalah awal dari satu hari baru. Jadi 交子 berarti tahun baru menggantikan yang lama. Selain itu, 交子 juga adalah sejenis mata uang yang digunakan pada masa dinasti Song.[3]

Di desa-desa, para penari barongsai berlenggok mengikuti iringan musik dari rumah ke rumah untuk mengumpulkan angpau. Saat berhenti, penari akan melahap selada romaine yang sudah disiapkan bergantung di tongkat bambu. Selada tersebut dipasang karena berbunyi shēngcài (生菜) yang terdengar seperti shēngcái (生財) yang berarti “menghasilkan uang”.[4]

Ungkapan paronomasia lainnya dalam tradisi tahun baru Imlek adalah sebagai berikut.

  • Nián nián yǒu yú (年年有魚) "ada ikan setiap tahun" dengan nián nián yǒu yú (年年有餘) "tahun demi tahun". Inilah sebabnya ikan adalah hidangan paling sering disajikan selama perayaan Tahun Baru Imlek dan biasa terlihat pada dekorasi.[2]
  • Fú dàole (福倒了) "keberuntungan terbalik" dengan fúdào le (福倒了) "keberuntungan telah datang".[5]
  • Niángāo (年糕) "kue beras ketan" dengan niángāo (年高) dari frasa nián nián gāoshēng (年年高升) "sukses tahun demi tahun".[6]
  • Tāngyuán (汤圆) "bola nasi ketan" dengan tuányuán (团圆) "reuni".[6]
  • Fàcài (发菜) "fat choy", sejenis sayuran dengan fācái (发财) "menghasilkan kekayaan".[6]

Pada tahun baru, orang-orang dilarang menyebutkan kata-kata bermakna kurang beruntung. Misalnya, ketika seseorang menjatuhkan gelas (yang dianggap sebagai hal buruk pada tahun baru), dia harus cepat mengatakan sesuatu yang baik untuk menghilangkan keburukan seperti suì suì píng'ān (岁岁平安) yang berarti "harmoni dan keamanan sepanjang tahun". Dalam bahasa Mandarin, 碎 "untuk memecahkan" memiliki pengucapan yang sama dengan 岁 (suì) "tahun".[3]

Penggunaan di Internet

Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok menerapkan sensor yang ketat melalui pindaian komputer di dunia maya. Bila kata atau frasa bernada fitnah dan hasutan terdeteksi, situs web atau obrolan daring tersebut akan diblokir. Untuk menghindari hal tersebut, warganet Tiongkok menciptakan paronomasia pengganti kata atau frasa bernada fitnah dan hasutan di internet. Contohnya adalah cào nǐ mā (草泥马; kuda lumpur laut) menggantikan frase kutuk cào nǐ mā (肏你妈).[7]

Referensi