Pegundan, Petarukan, Pemalang

Penamaan/Nomenklatur Desa Pegundan berdasarkan adat istiadat secara turun temurun sejak zaman Kesultanan Mataram kira kira tahun 1811, terjadi perang melawan Belanda dan karena tipu muslihat Belanda mengakibatkan kekalahan dan para prajurit Pangeran Diponegoro bubar mencari kehidupan sendiri sendiri.

Salah satunya adalah RM. Wonogati dan RM. Kaipah perjalananya sampai di suatu daerah yang di tumbuhi hutan ”Gundo” atas ijin dari Adipati Pemalang RM.Suryo Dilogo.

RM. Wonogati dan Kaipah diperbolehkan untuk membuat Pemukiman yang di tumbuhi Hutan Gundo, Oleh karena itu setelah Pemukiman maju dinamakan Pegundan .

Pada saat itu terjadi peperangan Pangeran Diponegoro pada saat itu mengalami kekalahan sehingga para prajuritnya melarikan diri sebagian terdampar di sebuah hutan di pesisir utara Pulau Jawa.

Di hutan situ terdapat banyak pohon gundo dan konon disitu terjadi sebuah pemukiman yang terkenal sehingga sekarang menjadi Desa Pegundan.

Namun secara formal nama Pegundan belum diketahui dibakukan dalam bentuk peraturan perundang-undangan misalnya peraturan daerah, walaupun demikian nama Desa Pegundan telah diakui secara administratif sebagai salah satu nama desa dari 211 desa yang ada di Kabupaten Pemalang.

Desa Pegundan Terdiri dari 4 Dusun, Yaitu Dusun Silastri, Dusun Dampit, Dusun Polir, dan Dusun Sambo. Terdapat Taman Sidampolis, nama sidampolis adalah akronim dari dusun-dusun yang ada di Desa Pegundan yaitu Silatri, Dampit, Polir, Sambo.

• (Indonesia) BPS Kabupaten Pemalang
• (Indonesia) Situs resmi Kabupaten Pemalang Diarsipkan 2021-10-26 di Wayback Machine.