Pengepungan Wina (1485)
Pengepungan Wina adalah peristiwa pengepungan yang terjadi selama Perang Austria-Hungaria (1477–88). Pengepungan ini berlangsung pada tahun 1485 dan dipicu oleh konflik antara Kaisar Romawi Suci Friedrich III melawan Raja Mátyás Hunyadi dari Hungaria. Hungaria berhasil memenangkan pertempuran ini, sehingga kota Wina dikuasai oleh Hungaria dari tahun 1485 hingga 1490. Mátyás Hunyadi juga memindahkan istananya ke kota tersebut.
Pengepungan Vienna | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Austria-Hungaria (1477-1488) | |||||||
![]() Mátyás memasuki kota Wina | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
![]() | ![]() | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Hanns von Wulfestorff[1] Caspar von Lamberg[c] Bartholomeus von Starhemberg[c] Andreas Gall[c] Ladislaus Prager[c] Alexander Schiffer[c] Tiburtius von Linzendorf[c] Leonhard Fruhmann[c] Johann Karrer[c] | Mátyás Hunyadi[d] Peter Geréb de Vingard [d] István Zápolya[d] István V Báthory[2] Lőrinc dari Ilok[d] | ||||||
Pasukan | |||||||
Angkatan Darat Kekaisaran Romawi Suci | Angkatan Darat Hitam Hungaria | ||||||
Kekuatan | |||||||
2.000 infantri 1.000 kavaleri[3] 20.000 warga[4] Bala bantuan: 200 kavaleri 300 penembak 60 pemanah[a] | 10.000 infantri 18.000 kavaleri[5] |
Sebelumnya, pada tahun 1483 dan 1484, kota Wina sudah terputus dari wilayah Kekaisaran Romawi Suci lainnya karena benteng-bentengnya di Korneuburg, Bruck, Hainburg dan Kaiserebersdorf sudah jatuh ke tangan musuh. Salah satu pertempuran terpenting terjadi di Leitzersdorf, dan kemenangan Hungaria dalam pertempuran tersebut memungkinkan dimulainya pengepungan ini.[6] Kota Wina mengalami kelaparan, tetapi Kaisar Friedrich III berhasil mengirim persediaan dengan menggunakan 16 kapal di Sungai Donau. Pada tanggal 15 Januari 1485, Hungaria meminta agar kota ini menyerah, tetapi Kapten von Wulfestorff menolak karena ia berharap akan mendapatkan bala bantuan dari kekaisaran. Pengepungan akhirnya dimulai pada tanggal 29 Januari 1485.
Pasukan Mátyás berhasil memasuki kota Leopoldstadt pada tanggal 15 Mei.[7] Akibatnya, rakyat Hungaria sadar bahwa Hungaria dapat segera melancarkan serangan terakhir untuk memenangkan pertempuran, sehingga mereka bersedia menyerah asalkan hak mereka tetap dijamin. Pada tanggal 1 Juni, Raja Mátyás memasuki kota Wina dengan penuh kemenangan.[8]