Probabilisme Katolik
Dalam Teologi moral Katolik, probabilisme memberikan cara untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan ketika seseorang tidak tahu apa yang harus dilakukan. Probabilisme mengusulkan bahwa seseorang dapat mengikuti pendapat yang berwenang mengenai apakah suatu tindakan dapat dilakukan secara moral, meskipun pendapat sebaliknya lebih mungkin terjadi. (Suatu pendapat mungkin terjadi jika, karena argumen intrinsik atau ekstrinsik, pendapat tersebut dapat memperoleh persetujuan dari banyak orang yang bijaksana.) Pendapat ini pertama kali dirumuskan pada tahun 1577 oleh Bartholomew Medina, OP, yang mengajar di Salamanca.[1][2]
Lihat juga
Referensi
🔥 Top keywords: Halaman UtamaIstimewa:PencarianJepangYandexDuckDuckGoKleopatraBerkas:Youtube logo.pngIndonesiaFacebookBaratKevin Sanjaya SukamuljoDaftar film Indonesia tahun 2024Aaliyah MassaidMahalini RaharjaXNXXPeristiwa RengasdengklokAhmad LuthfiPancasilaAdjie MassaidKesultanan DemakSyahrul Yasin LimpoCerezo OsakaGoogle TerjemahanBoti (bahasa gaul)Club Atlético de MadridProklamasi Kemerdekaan IndonesiaVina: Sebelum 7 HariPrabowo SubiantoTwitterAdi Vivid Agustiadi BachtiarKerusuhan Mei 1998Alan WalkerPrayogo PangestuMasjid Baiturrahman Banda AcehHong KongLambang negara IndonesiaDaftar film Indonesia terlaris sepanjang masaSoekarnoB. J. Habibie