Rudy Wowor

pemeran laki-laki asal Indonesia

Rudolf Canesius Soemolang Wowor dikenal sebagai Rudy Wowor (13 Desember 1941 – 5 Oktober 2018) adalah aktor dan penari Indonesia yang terkenal dengan peran antagonis.[2]

Rudy Wowor
LahirRudolf Canesius Soemolang Wowor
(1941-12-13)13 Desember 1941
Amsterdam, Belanda
Meninggal5 Oktober 2018(2018-10-05) (umur 76)
Depok, Jawa Barat, Indonesia
PekerjaanAktor, penari, presenter
Suami/istri
Renny Soerjanti Hoegeng
(m. 1975; c. 2003)
[1]
Endang Suprihatin
AnakStefani Wowor
Michael Wowor
Orang tuaMaria Geertruida Stier (Ibu)
KerabatHoegeng Imam Santoso (Mertua)
IMDB: nm1127928

Biografi

Aktor blasteran Belanda-Manado ini mengawali karier di dunia seni peran sejak tahun 1970-an. Film-film terkenal yang pernah dibintanginya antara lain Impian Perawan (1976), Aladin (1980), Tjoet Nja' Dhien (1986) dan Soerabaia '45 (1990). Pada film Tjoet Nja’ Dhien, Rudy beradu akting bersama Christine Hakim, Pietrajaya Burnama, dan Slamet Rahardjo. Lewat film ini pula, Rudy masuk dalam jajaran nominasi Pemeran Pendukung Pria Terbaik di Festival Film Indonesia 1988.[3]

Lama tidak muncul di layar lebar, pada tahun 2001 Rudy kembali berakting dalam film Madame Dasima. Selain itu, Rudy juga kerap tampil di layar kaca. Beberapa sinetron yang pernah diperankannya yakni Kasih di Persimpangan, Mutiara Cinta, Menuju SurgaMU, dan Bintang di Langit.[4] Rudy juga dikenal sebagai raja antagonis berkat peran-perannya di sejumlah film dan serial. Namun pada tahun 2007 dan usianya yang kala itu sudah 64 tahun, Rudy mengambil peran kontroversial. Dalam film komedi satir Quickie Express, Rudy beraksi sebagai seorang mafia biseksual bernama Jan Pieter Gunarto. Dalam film ini, ia beradu peran dengan Tora Sudiro dan Tio Pakusadewo. Atas perannya dalam film ini, ia dinominasikan bersama Tio Pakusadewo dalam kategori Pasangan Terbaik dan Terfavorit dalam Indonesian Movie Awards 2008.[5] Setahun setelah Quickie Express, Rudy tampil dalam salah satu film religi hits, Ayat-ayat Cinta (2008). Rudy memerankan sosok ayah dari putrinya yang lama terpisah, Noura Bahadur yang dimainkan oleh Zaskia Adya Mecca.[6]

Selain akting, Rudy Wowor juga seorang penari dan koreografer. Tahun 2007, Rudy menjadi juri tetap acara realitas menari bertajuk Seleb Dance ANTV.[7] Salah satu pagelaran yang dikoreograferi oleh Rudy adalah teater musikal berjudul Miss Kedaluwarsa yang beraksi di Gedung Kesenian Jakarta pada 24 sampai 27 Mei 2007.[8]

Rudy Wowor juga seorang penulis. Dia pernah menjadi penulis di majalah mode Elle. Lelaki yang menguasai tujuh bahasa asing ini juga pernah menulis di beberapa harian di Madrid, Spanyol, dan sejumlah harian di Australia.[9]

Film terakhir yang diperankan Rudy adalah Sweet 20 yang merupakan film garapan ulang dari film asal Korea Selatan, Miss Granny.[10] Rudy yang memang seorang pedansa pada usia mudanya, memerankan guru dansa dalam film drama komedi romantis itu.[6]

Rudy meninggal dunia pada tanggal 5 Oktober 2018 di Rumah Sakit Meilia, Cimanggis, Depok karena penyakit kanker prostat yang dideritanya.[11]

Filmografi

Film

TahunJudulPeranCatatan
1988Tjoet Nja' DhienVeltmanKarya debut
2006d'Girlz BeginsRicardo Monte Carlo
2007Quickie ExpressJan Pieter Gunarto
2008Ayat-Ayat CintaTuan Adel
Cinta SetamanAyah Rio
2009Merah PutihMayor Van Gaartner
2010Darah Garuda
2013Java HeatSultan
2017KartiniSitjhoft
Sweet 20Guru dansa

Sinetron

FTV

  • Merahnya Matahari (1998)

Penghargaan dan nominasi

TahunPenghargaanKategoriKarya yang dinominasikanHasil
1988Festival Film IndonesiaPemeran Pendukung Pria TerbaikTjoet Nja' DhienNominasi
2008Indonesian Movie Actors AwardsPasangan Terbaik (bersama Tio Pakusadewo)Quickie ExpressNominasi
Pasangan Terfavorit (bersama Tio Pakusadewo)Nominasi

Referensi

Pranala luar