Saggaf bin Muhammad Aljufri

Ulama dan Cendekiawan Islam asal Indonesia

Habib Sayyid Saggaf bin Muhammad Al Jufri, Lc., M.A.[3] (Arab: سقاف بن محمد الجفري, translit: Saqqāf bin Muḥammad al-Jufrī, pelafalan dalam bahasa Arab: [saqqaːf bin muħammad al-dʒufriː]; 17 Agustus 1937 – 3 Agustus 2021)[4] adalah seorang cendekiawan Islam Indonesia asal Palu yang lahir di Pekalongan. Ia adalah salah satu tokoh yang dihormati dalam masyarakat dan sering dikunjungi para pejabat negara untuk membahas masalah agama dan negara. Tokoh masyarakat mengunjunginya terutama ketika Alkhairaat mengadakan upacara peringatan kematian (haul) Habib Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri atau yang biasa dikenal masyarakat dengan sebutan "Guru Tua". Seperti pada 1 September 2012, ketika pada upacara ke-44 untuk memperingati kematian Guru Tua, Menteri Agama Republik Indonesia Suryadharma Ali mengunjungi Saggaf di kediamannya di Kota Palu dan membahas masalah aliran Islam Sunni dan Syiah, Saggaf menyambutnya dengan ramah. Pembicaraan tersebut terjadi setelah muncul permasalahan mengenai konflik antara Islam Sunni dan Syiah pasca bentrokan yang menewaskan seorang warga di Kabupaten Sampang, Pulau Madura. Selain sering berdialog dengan tokoh-tokoh Sunni, Saggaf juga sering berdiskusi dengan beberapa tokoh Syiah, bahkan beberapa kali mendapat kunjungan tokoh-tokoh Syiah di kediamannya.[5]

Saggaf bin Muhammad Aljufri,
سيد سقاف بن محمد الجفري
Habib Sayyid Saggaf Aljufri pada 2018
Ketua Utama Alkhairaat
Masa jabatan
1974 – 3 Agustus 2021
Sebelum
Pendahulu
Sayyid Muhammad bin Idrus al-Jufri
Pengganti
Petahana
Sebelum
Rektor Universitas Alkhairaat[1]
Masa jabatan
1967–1989
Sebelum
Pendahulu
Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri
Pengganti
Ir. Faisal Shahab
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Sayyid Saggaf

(1937-08-17)17 Agustus 1937
Pekalongan, Hindia Belanda
Meninggal3 Agustus 2021(2021-08-03) (umur 83)
Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Suami/istri
Syarifah Ruqayah Al-Jufri
(m. 1967)
Syarifah Zahrah bin Yahya
(m. 1971)
  • Syarifah Umnah Rumi
Anak7
Orang tua
  • Sayyid Muhammad bin Idrus al-Jufri (ayah)
  • Syarifah Raquan binti Thalib al-Jufri (ibu)
KerabatIdrus bin Salim al-Jufri (kakek)
Tempat tinggal
Pendidikan
Pekerjaan
  • Ulama
  • Pendakwah
  • Peniaga
Dikenal karenaKepala Tertinggi Alkhairaat[2]
Nama lainSayyid Saggaf Aljufri
Informasi pribadi
AgamaIslam
EtnisArab-Indonesia
ZamanZaman modern
WilayahSulawesi
DenominasiSunni
MazhabSyafi'i
KredoAsy'ari
AlmamaterUniversitas Al-Azhar
TarekatBa 'Alawiyyah
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Habib Saggaf lulus dari Universitas Al-Azhar pada tahun 1967. Setelah lulus dari Al-Azhar, beberapa saat kemudian ia diangkat menjadi dekan Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Datokarama Palu dari tahun 1967 hingga 1977. Pada tahun 1977, ia terpilih sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Tengah. Selain itu, ia juga menjadi Ketua Umum Gerakan Usaha Pembaharuan Pendidikan Islam (GUPPI) di Sulawesi Tengah.[3] Sejak kematian ayahnya, Sayyid Muhammad bin Idrus al-Jufri (Ketua Utama Alkhairaat sejak tahun 1969 setelah wafatnya Guru Tua) pada tahun 1974, Saggaf diangkat sebagai ketua utama pada tahun 1974 menggantikan ayahnya.[2]

Biografi

Kehidupan awal

Sayyid Saggaf bin Muhammad Aljufri sedang meninjau lokasi pelaksanaan Haul Guru Tua tahun 2013 di Palu

Sayyid Saggaf bin Muhammad Aljufri lahir di Pekalongan sebagai anak tertua pada tahun 1937 dengan tanggal yang sama dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus. Ia berasal dari klan Ba 'Alawi sada dari keluarga Arab Hadhrami dengan marga al-Jufri (Arab: الجفري, translit: al-Jufrī, pelafalan dalam bahasa Arab: [al-dʒufriː]), ayahnya adalah seorang ulama bernama Sayyid Muhammad bin Idrus al-Jufri, anak seorang ulama besar asal Palu yang merupakan pendiri Alkhairaat, Habib Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri. Sedangkan ibunya adalah seorang ulama perempuan Indonesia bernama Hababah Syarifah Raquan binti Thalib Al-Jufri.[3]

Pendidikan

Kehidupan pribadi

Galeri

Referensi

Catatan kaki

Daftar pustaka

Bacaan tambahan

Pranala luar