Aksara paku Het

Aksara paku Het adalah aksara paku yang digunakan untuk menulis bahasa Het. Prasasti-prasasti Het yang ditemukan berupa lempengan tanah liat ditulis memakai aksara ini, kira-kira dibuat pada Milenium ke-2 SM (kira-kira pada abad ke-17 hingga ke-12 SM).

Aksara paku Het
Aksara paku Het pada prasasti.
Jenis aksara
BahasaHet
Periode
milenium ke-2 SM (kira-kira pada abad ke-17 hingga ke-12 SM).
Arah penulisanKiri ke kanan
Aksara terkait
Silsilah
ISO 15924
ISO 15924Xsux, , ​Aksara Paku, Sumero-Akkadian
Pengkodean Unicode
Nama Unicode
Cuneiform
Rentang Unicode
 Artikel ini mengandung transkripsi fonetik dalam Alfabet Fonetik Internasional (IPA). Untuk bantuan dalam membaca simbol IPA, lihat Bantuan:IPA. Untuk penjelasan perbedaan [ ], / / dan  , Lihat IPA § Tanda kurung dan delimitasi transkripsi.

Aksara paku Het diturunkan dari dari bentuk aksara paku silabis Babel Kuno. Apa yang disajikan di bawah ini adalah Akkadia, dan karena itu sebagian besar tidak akurat untuk Het. Daftar HZL yang disusun oleh Rüster dan Neu mengumpulkan 375 tanda atau karakter yang digunakan pada prasasti-prasasti Het (hanya 11 yang mencantumkan kata atau glosa bahasa Hurri dan Hatti), dibandingkan dengan sekitar 600 karakter yang digunakan pada Asyur Kuno. Sekitar setengah dari jumlah karakter berjenis silabis, sisanya sebagai ideogram atau logogram.

Karakter-karakter aksara paku memiliki tiga jenis: Silabogram, Akkadogram, dan Sumerogram. Silabogram adalah karakter yang mewakili suku kata. Akkadogram dan Sumerogram adalah ideogram yang diserap dari aksara paku Akkadia atau Sumeria sebelumnya, tetapi tidak dimaksudkan untuk diucapkan seperti dalam bahasa aslinya; Sumerogram sebagian besar adalah ideogram dan determinativus. Umumnya, kaidah aksara paku ditransliterasikan ke alfabet Latin sebagai berikut:

  • Silabogram ditransliterasikan dalam huruf kecil miring.
  • Akkadogram ditransliterasikan dalam huruf besar miring.
  • Sumerogram ditransliterasikan dalam huruf besar.

Jadi, tanda GI 𒄀 dapat digunakan (dan ditransliterasikan) dalam tiga cara, sebagai karakter Het gi (juga ge); dalam ejaan Akkadia QÈ-RU-UB dari kata depan (berarti "dekat") sebagai , dan sebagai ideogram Sumeria GI (berarti "tabung") juga ditulis gaya superskrip, GI, jika digunakan sebagai penentu.

Silabis

Silabis terdiri dari vokal tunggal, vokal (disingkat V) didahului oleh konsonan (disingkat K), biasanya diwakili oleh KV, vokal diikuti oleh konsonan (VK), atau konsonan di kedua letak (KVK). Sistem ini membedakan konsonan berikut (terutama tidak memasukkan deret s),

b, p, d, t, g, k, ḫ, r, l, m, n, š, z,

dikombinasikan dengan vokal a, e, i, u. Karakter tambahan ya (=I.A 𒄿𒀀), wa (=PI 𒉿) dan wi (=wi5=GEŠTIN 𒃾 berarti "anggur") diperkenalkan. Berlawanan dari deret bersuara/tidak bersuara (k/g, p/b, t/d) tidak digunakan untuk mengekspresikan kontras dalam bahasa Het; deret tersebut digunakan agak bergantian dalam beberapa kata, sementara kata-kata lain dieja secara konsisten. Berlawanan dalam kasus ini yang belum jelas sepenuhnya, dan ada beberapa penafsiran fonologi yang yang diusulkan.

Demikian pula, tujuan menyisipkan vokal tambahan di antara silabogram (sering disebut sebagai "penulisan pleno" dari vokal) tidak jelas. Contoh praktik ini termasuk -a- pada iš-ḫa-a-aš (berarti "ahli") atau la-a-man (berarti "nama"), ú-i-da-a-ar (berarti "air"). Dalam beberapa kasus, ini mungkin menunjukkan vokal panjang turunan (lāman, berkerabat dengan nōmen dalam bahasa Latin; widār, berkerabat dengan ὕδωρ hudōr dalam bahasa Yunani), tetapi mungkin juga memiliki fungsi lain yang berhubungan dengan 'aksen kata'.

V

a 𒀀
e 𒂊
i 𒄿
u 𒌋, ú 𒌑

KV

b-p-d-t-g-k-ḫ-l-m-n-r-š-w-y-z-
-aba 𒁀pa 𒉺da 𒁕ta 𒋫ga 𒂵ka 𒅗ḫa 𒄩la 𒆷ma 𒈠na 𒈾ra 𒊏ša 𒊭wa 𒉿ya 𒅀za 𒍝
-ebe 𒁁,
𒁉
de,
di 𒁲
te 𒋼ge,
gi 𒄀
ke,
ki 𒆠
ḫe 𒄭,
ḫé 𒃶
le,
li 𒇷
me 𒈨,
𒈪
ne 𒉈,
𒉌
re,
ri 𒊑
še 𒊺ze 𒍣,
𒍢
-ibi 𒁉ti 𒋾ḫi 𒄭mi 𒈪ni 𒉌ši 𒅆wi5 𒃾zi 𒍣
-ubu,
pu 𒁍
du 𒁺tu 𒌅gu 𒄖ku 𒆪ḫu 𒄷lu 𒇻mu 𒈬nu 𒉡ru 𒊒šu 𒋗,
šú 𒋙
zu 𒍪

VK

-b-p-d-t-g-k-ḫ-l-m-n-r-z
a-ab, ap 𒀊ad, at 𒀜ag, ak 𒀝aḫ, eḫ, iḫ, uḫ 𒄴al 𒀠am 𒄠an 𒀭ar 𒅈 𒀸az 𒊍
e-eb, ep, ib, ip 𒅁ed, et, id, it 𒀉eg, ek, ig, ik 𒅅el 𒂖em, im 𒅎en 𒂗er, ir 𒅕 𒌍, 𒐁ez, iz 𒄑
i-il 𒅋in 𒅔 𒅖
u-ub, up 𒌒ud, ut 𒌓ug, uk 𒊌ul 𒌌 um 𒌝un 𒌦ur 𒌨, úr 𒌫 𒍑uz 𒊻

KVK

  • Ḫ: ḫal 𒄬 ; ḫab/p 𒆸 ; ḫaš 𒋻; ḫad/t 𒉺 (=pa, PA "tongkat kerajaan"); ḫul (=ḪUL "jahat"); ḫub/p 𒄽; ḫar/ḫur 𒄯 (ḪAR "cincin", ḪUR "tebal", MUR "paru-paru")
  • K/G: gal 𒃲 (=GAL "agung"); kal, gal9 𒆗; kam/gám 𒄰 (=TU7 "sup"); k/gán 𒃷 (=GÁN "lapangan"); kab/p, gáb/p 𒆏 (=KAB "kiri"); kar (=KAR "temu"); k/gàr 𒃼; k/gaš 𒁉 (=bi, KAŠ "bir"); k/gad/t 𒃰 (=GAD "linen"); gaz 𒄤 (=GAZ "bunuh"); kib/p ; k/gir 𒄫; kiš 𒆧 (=KIŠ "dunia"); kid/t9 𒃰 (=gad); kal 𒆗 (=KAL "kuat"); kul 𒆰 (=KUL "keturunan"); kúl, gul 𒄢 (=GUL "rusak"); k/gum 𒄣; kur 𒆳 (=KUR "tanah"); kùr/gur 𒄥
  • L: lal 𒇲 (=LAL "ikat"); lam 𒇴; lig/k 𒌨 (=ur); liš 𒇺 (=LIŠ "sendok"); luḫ 𒈛 (=LUḪ "menteri"); lum 𒈝
  • M: maḫ 𒈤 (=MAḪ "agung"); man (=MAN "20"); mar 𒈥; maš 𒈦 (=MAŠ "setengah"); meš (="90") ; mil/mel 𒅖 (=iš); miš 𒈩 ; mur 𒄯 (=ḫur); mut (=MUD "darah")
  • N: nam 𒉆 (=NAM "wilayah"); nab/p 𒀮; nir 𒉪; niš (=orang)
  • P/B: p/bal 𒁄; pár/bar 𒈦 (=maš); paš ; pád/t,píd/t 𒁁; p/bíl 𒉋 (=GIBIL "baru"); pir ; p/biš,pùš 𒄫 (=gir); p/bur
  • R: rad/t 𒋥; riš 𒊕 (=šag)
  • Š: šaḫ 𒋚 (=ŠUBUR "babi"); šag/k 𒊕 (=SAG "kepala"); šal 𒊩 (=MUNUS "wanita"); šam 𒌑 (=ú); šàm ; šab/p ; šar 𒊬 (=SAR "tumbuhan"); šìp ; šir 𒋓 (=ŠIR "testis"); šum 𒋳; šur 𒋩
  • T/D: t/daḫ, túḫ 𒈭; tág/k,dag/k 𒁖; t/dal 𒊑 (=ri); tám/dam 𒁮 (=DAM "istri"); t/dan 𒆗 (=kal); tab/p,dáb/p 𒋰 (=TAB "2") ; tar 𒋻; t/dáš,t/diš 𒁹 ("1") ; tàš 𒀾; tin/tén 𒁷; t/dim 𒁴 ; dir (=DIR "merah") ; tir/ter 𒌁 (=TIR "hutan") ; tíš  ; túl 𒇥; t/dum 𒌈; t/dub/p 𒁾 (=DUB "lauh tanah liat") ; túr/dur 𒄙 (=DUR "kupas")
  • Z: zul 𒂄; zum 𒍮

Determinativus

Penentu kata atau determinativus adalah sumerogram yang tidak diucapkan tetapi menunjukkan kelas atau sifat kata benda untuk kejelasan, misalnya dalam URUḪa-at-tu-ša (𒌷𒄩𒀜𒌅𒊭); URU adalah penentu yang menandai nama kota, dan pengucapannya /hattusa/ secara sederhana. Sumerogram dalam aksara paku Het adalah ideogram Sumeria yang diserap tetapi diucapkan dalam bahasa Het.

  • m, I ("1", DIŠ) 𒁹, nama pria
  • DIDLI 𒀸 (imbuhan akhir), jamak atau kolektif
  • DIDLI ḪI.A 𒀸𒄭𒀀 (imbuhan akhir), jamak
  • DINGIR (D) 𒀭 "dewa-dewi"
  • DUG 𒂁 "bejana" atau "wadah"
  • É 𒂍 "rumah"
  • GAD 𒃰 "linen, kain"
  • GI 𒄀 "tabung; buluh; gelagah"
  • GIŠ 𒄑 "kayu"
  • GUD 𒄞 "bovidae"
  • ḪI.A 𒄭𒀀(imbuhan akhir), jamak
  • ḪUR.SAG 𒄯𒊕 "pegunungan"
  • ÍD 𒀀𒇉 "sungai"
  • IM 𒅎 "tanah liat"
  • ITU 𒌚 "bulan (penanggalan)"
  • KAM 𒄰 (imbuhan akhir), angka atau bilangan
  • KI 𒆠 (imbuhan akhir), dalam beberapa nama tempat
  • KU6 𒄩 "ikan"
  • KUR 𒆳 "tanah"
  • KUŠ 𒋢 "sembunyi, rambut hewan"
  • 𒇽 "orang"
  • MEŠ 𒈨𒌍 (suffixed), plural
  • MEŠ ḪI.A 𒈨𒌍𒄭𒀀 (imbuhan akhir), jamak
  • MUL 𒀯 "bintang"
  • MUNUS (f) 𒊩 "wanita", nama wanita
  • MUŠ 𒈲 (mitologi) "ular"
  • MUŠEN 𒄷 (imbuhan akhir) "burung"
  • NA4 𒉌𒌓 "batu"
  • NINDA 𒃻 "roti"
  • 𒇥 "sumber"
  • SAR 𒊬 (imbuhan akhir) "tumbuhan"
  • SI 𒋛 "tanduk"
  • SÍG 𒋠 "wol"
  • TU7 𒄰 "sup"
  • TÚG 𒌆 "garment"
  • Ú 𒌑 "tumbuhan"
  • URU 𒌷 "kota"
  • URUDU 𒍐 "tembaga"
  • UZU 𒍜 "daging"

Referensi

  • E. Forrer, Die Keilschrift von Boghazköi, Leipzig (1922)
  • J. Friedrich, Hethitisches Keilschrift-Lesebuch, Heidelberg (1960)
  • Chr. Rüster, E. Neu, Hethitisches Zeichenlexikon (HZL), Wiesbaden (1989)
  • Gillian R. Hart, Some Observations on Plene-Writing in Hittite, Bulletin of the School of Oriental and African Studies, University of London (1980)
  • Gordin, Shai. Hittite Scribal Circles: Scholarly Tradition and Writing Habits, Wiesbaden: Harrassowitz (2015)

Pranala luar

  • FreeIdgSerif includes Unicode cuneiform for Hittite (GFDL, branched off FreeSerif)