Mercedes-Benz Group

perusahaan asal Jerman
(Dialihkan dari Daimler Benz)

Mercedes-Benz Group AG ( sebelumnya bernama Daimler AG, Daimler-Benz dan DaimlerChrysler; biasa dikenal dan disebut sebagai Mercedes-Benz) adalah sebuah perusahaan otomotif multinasional yang berkantor pusat di Stuttgart, Baden-Württemberg, Jerman. Perusahaan ini merupakan salah satu produsen mobil dan truk terkemuka di dunia. Daimler-Benz dibentuk melalui penggabungan antara Benz & Cie. dan Daimler Motoren Gesellschaft pada tahun 1926. Nama perusahaan ini kemudian diubah menjadi DaimlerChrysler setelah mengakuisisi produsen mobil asal Amerika, Chrysler Corporation pada tahun 1998, dan namanya kembali diubah menjadi Daimler AG setelah divestasi Chrysler ke Cerberus Capital Management pada tahun 2007 (Chrysler kini dimiliki oleh Stellantis). Pada tahun 2022 Daimler AG merubah nama menjadi Mercedes-Benz Group.

Mercedes-Benz Group AG
Sebelumnya
  • Daimler-Benz (1926–1998)
  • DaimlerChrysler (1998–2007)
  • Daimler AG (2007–2022)
Publik (Aktiengesellschaft)
Kode emiten
IndustriOtomotif
Pendahulu
Didirikan1926 (pendirian Daimler-Benz)
2007 (pendirian Daimler AG)
Kantor
pusat
,
Jerman
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Tokoh
kunci
ProdukMobil dan kendaraan niaga
Produksi
Penurunan 3,34 juta (2019)[1]
PendapatanKenaikan €172,745 milyar (2019)[1]
Penurunan €4,329 milyar (2019)[1]
Penurunan €2,709 milyar (2019)[1]
Total asetKenaikan €302,438 milyar (2019)[1]
Total ekuitasPenurunan €62,841 milyar (2019)[1]
Pemilik
  • Investor institusional (52,7%)
  • Pemegang saham swasta (22,8%)
  • Tenaciou3 Prospect Investment Limited (Geely) (9,7%)
  • Kuwait Investment Authority (6,8%)
  • BAIC Group (5%)[2]
Karyawan
Penurunan 298.655 (31 Des 2019)[1]
Divisi
Anak
usaha
Daftar
Situs webmercedesbenzgroup.com
Catatan kaki / referensi
Kepemilikan[3]

Hingga tahun 2014, Daimler memiliki sejumlah merek mobil, bus, truk, dan sepeda motor, seperti Mercedes-Benz, Mercedes-AMG, Smart, Detroit Diesel, Freightliner, Western Star, Thomas Built Buses, Setra, BharatBenz, Mitsubishi Fuso, dan MV Agusta, serta berpartisipasi pada Denza, KAMAZ, dan BAIC Motor. Merek mewah Maybach dihapus pada tahun 2012, namun kembali dihidupkan pada bulan April 2015 sebagai versi "Mercedes-Maybach" dari Mercedes-Benz S-Class dan Mercedes-Benz GLS-Class. Pada tahun 2019, Daimler berhasil menjual 3,3 juta kendaraan.[1] Berdasarkan jumlah unit yang berhasil terjual, Daimler merupakan produsen mobil terbesar ke-13 di dunia dan produsen truk terbesar di dunia. Daimler juga menyediakan jasa keuangan melalui Daimler Financial Services. Perusahaan ini merupakan salah satu komponen dari indeks pasar saham Euro Stoxx 50.[4] Di kompleks Daimler AG di Stuttgart, terdapat kantor pusat utama Daimler, pabrik mobil Mercedes-Benz dan Daimler, Mercedes-Benz Museum, dan Mercedes-Benz Arena.

Sejarah

1926–1998: Daimler-Benz

Logo Daimler-Benz AG, digunakan hingga bergabung dengan Chrysler Corporation pada tahun 1998.

Daimler AG memulai sejarahnya dari Perjanjian Kepentingan Bersama yang diteken pada tanggal 1 Mei 1924 antara Benz & Cie. (didirikan pada tahun 1883 oleh Karl Benz) dan Daimler Motoren Gesellschaft (didirikan pada tahun 1890 oleh Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach). Kedua perusahaan tersebut tetap memproduksi mobil dan mesin dengan merek mereka masing-masing hingga tanggal 28 Juni 1926, saat Benz & Cie. dan Daimler-Motoren-Gesellschaft (DMG) resmi bergabung – menjadi Daimler-Benz AG (Aktiengesellschaft) – dan setuju bahwa semua produk mobilnya akan diberi merek "Mercedes-Benz". Pemakaian nama Mercedes merupakan penghormatan terhadap seri model mobil paling penting dari DMG, yakni seri Mercedes, yang dirancang dan dibangun oleh Wilhelm Maybach. Mereka mendapat nama tersebut dari mesin buatan tahun 1900 yang diberi nama sesuai nama anak Emil Jellinek. Jellinek merupakan salah satu direktur DMG pada tahun 1900, dan memesan sejumlah mobil balap kepada Maybach, sesuai dengan spesifikasi yang ia minta, antara lain bahwa mobil tersebut harus diberi nama Daimler-Mercedes. Mobil tersebut kemudian menjadi terkenal berkat ajang balap. Mobil tersebut lalu dikenal sebagai Mercedes 35 hp. Model mobil pertama yang memakai nama Mercedes telah diproduksi oleh DMG pada tahun 1902. Jellinek kemudian keluar dari dewan direksi DMG pada tahun 1909.

Nama Daimler sebagai sebuah merek mobil telah dijual oleh DMG[diragukan] – pasca kematiannya pada tahun 1900 – untuk digunakan oleh perusahaan lain (Daimler Motor Company, Daimler Manufacturing Company, Panhard-Daimler, dan Austro-Daimler/Steyr-Daimler-Puch). Karena perusahaan baru, Daimler-Benz, akan menimbulkan kebingungan dan masalah hukum apabila memakai nama Daimler, maka Daimler-Benz menggunakan nama Mercedes untuk merepresentasikan DMG. Karl Benz tetap menjadi anggota dewan direksi Daimler-Benz AG hingga meninggal pada tahun 1929.

Walaupun Daimler-Benz terkenal berkat merek mobil Mercedes-Benz, selama Perang Dunia II, Daimler-Benz juga memproduksi mesin untuk pesawat terbang, tank, dan kapal selam. Mobil buatan Daimler-Benz pun menjadi pilihan utama dari sejumlah pejabat Nazi, Fasis Italia, dan Jepang, termasuk Hermann Göring, Adolf Hitler, Benito Mussolini, dan Hirohito, yang menggunakan mobil mewah Mercedes-Benz 770. Daimler juga memproduksi suku cadang untuk senjata buatan Jerman, terutama laras untuk senapan Mauser Kar98k. Selama Perang Dunia II, Daimler-Benz mempekerjakan lebih dari 60.000 tahanan kamp konsentrasi dan tenaga kerja paksa lain untuk memproduksi permesinan. Pasca perang, Daimler mengakui bahwa mereka menjalin hubungan dan koordinasi dengan pemerintahan Nazi.

Pada tahun 1966, Maybach-Motorenbau GmbH bergabung dengan Mercedes-Benz Motorenbau Friedrichshafen GmbH untuk membentuk Maybach Mercedes-Benz Motorenbau GmbH, yang sebagian sahamnya dipegang oleh Daimler-Benz. Nama perusahaan tersebut kemudian diubah menjadi Motoren und Turbinen-Union Friedrichshafen GmbH (MTU Friedrichshafen) pada tahun 1969.

Pada tahun 1989, Daimler-Benz InterServices AG (Debis) resmi dibentuk untuk menangani pemrosesan data, jasa keuangan dan asuransi, serta manajemen lahan yasan untuk Daimler Group.[5]

Pada tahun 1995, MTU Friedrichshafen menjadi anak usaha dari Daimler-Benz.

1998–2007: DaimlerChrysler

Logo DaimlerChrysler, 1998–2007

Dalam sebuah transaksi yang disebut sebagai "penggabungan setara" atau "pernikahan di surga" oleh CEO dan arsitek Daimler-Benz, Jürgen E. Schrempp,[6] Daimler-Benz AG dan produsen mobil asal Amerika Serikat, Chrysler Corporation, terkecil di antara tiga produsen otomotif utama di Amerika, bergabung pada tahun 1998 melalui pertukaran saham[7] dan membentuk DaimlerChrysler AG. Dengan nilai transaksi sebesar US$38 milyar, penggabungan tersebut merupakan kesepakatan internasional terbesar di dunia.[8]

Penggabungan tersebut juga memperbolehkan bisnis non-otomotif dari Daimler-Benz, seperti Daimler-Benz InterServices AG, "debis AG" untuk tetap berekspansi sesuai rencananya. debis AG mencatatkan pendapatan sebesar $8,6 milyar (DM 15,5 milyar) pada tahun 1997.[9][10]

Penggabungan tersebut pun mendapat sejumlah tuntutan hukum dari para investor, karena mereka menganggap Daimler-Benz mengambil alih Chrysler, bukannya bergabung. Pada bulan Agustus 2003, sebuah tuntutan class action dari investor diakhiri dengan uang damai sebesar US$300 juta, sementara sebuah tuntutan dari aktivis investor, Kirk Kerkorian ditolak pada tanggal 7 April 2005.[11] Penggabungan tersebut juga menyebabkan Chairman Daimler-Benz, Jürgen E. Schrempp, mengundurkan diri pada akhir tahun 2005, sebagai respon terhadap turunnya harga saham Daimler-Benz pasca transaksi tersebut. Penggabungan tersebut pun menjadi subyek pada buku Taken for a Ride: How Daimler-Benz Drove Off With Chrysler, (2000) karya Bill Vlasic dan Bradley A. Stertz.[12]

Isu lain adalah apakah penggabungan tersebut telah menciptakan sinergi dan integrasi yang diinginkan. Konsep strategi platform dari Martin H. Wiggers seperti VW Group, hanya diimplementasikan di beberapa model, sehingga dampak sinergi pada bidang pengembangan dan produksi sangatlah rendah.[13] Hingga tahun 2002, DaimlerChrysler tampak menjalankan dua jajaran produk yang berbeda. Baru DaimlerChrysler kemudian meluncurkan produk yang terlihat mengintegrasikan elemen dari Daimler-Benz dan Chrysler, termasuk Chrysler Crossfire yang didasarkan pada platform Mercedes SLK dan menggunakan mesin V6 3,2 L buatan Mercedes, serta Dodge Sprinter/Freightliner Sprinter yang diturunkan dari Mercedes-Benz Sprinter.

Pada tahun 2000, DaimlerChrysler mengakuisisi Detroit Diesel Corporation. Divisi jalan raya Detroit Diesel ditempatkan di bawah Daimler Trucks North America. Sementara divisi non-jalan raya Detroit Diesel ditempatkan di bawah MTU Friedrichshafen untuk membentuk MTU America. Merek Detroit Diesel pun tetap dipertahankan oleh DTNA dan MTU America. Pada tahun 2005, MTU-Friedrichshafen dijual ke EQT Partners asal Swedia.

Pada bulan Mei 2007, Daimler setuju untuk menjual unit bisnis Chrysler ke Cerberus Capital Management dengan harga US$6 milyar.[14] Selama sebagian besar sejarahnya, Chrysler adalah yang terkecil di antara "Tiga Besar" produsen otomotif di Amerika Serikat, namun pada bulan Januari 2007, DaimlerChrysler, tanpa jajaran produk mewah Mercedes dan Maybach, berhasil mengalahkan Ford yang secara tradisional berada di peringkat kedua, namun DaimlerChrysler masih kalah dengan General Motors dan Toyota.

Chrysler mencatatkan kerugian sebesar US$1,5 milyar pada tahun 2006. Chrysler kemudian mengumumkan rencananya untuk memberhentikan 13.000 pegawai pada pertengahan bulan Februari 2007, menutup sebuah pabrik perakitan besar, dan mengurangi produksi pabrik perakitan yang lain, agar dapat kembali mencetak laba pada tahun 2008.

2007–2022: Daimler AG

Daimler AG logo, 2007–2022

Pada Mei 2010, Shenzhen BYD Daimler New Technology Co., Ltd., diperdagangkan sebagai "Denza" didirikan antara BYD dan Daimler[15] untuk memproduksi kendaraan listrik mewah.[16]

Pada November 2014, Daimler mengumumkan akan mengakuisisi 25 persen produsen sepeda motor Italia MV Agusta dengan biaya yang tidak diungkapkan.[17] MV Holding mengakuisisi 25 persen MV Agusta kembali dari Daimler pada Desember 2017.[18]

Pada 3 Agustus 2015, Nokia mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk menjual divisi peta digital Here ke konsorsium tiga pembuat mobil Jerman—BMW, Daimler AG, dan Volkswagen Group, seharga €2,8 miliar.[19] Ini dilihat sebagai indikasi bahwa pembuat mobil tertarik dengan mobil otomatis.

Pada tahun 2017, Daimler mengumumkan serangkaian akuisisi dan kemitraan dengan perusahaan rintisan mobil yang berfokus pada berbagi mobil, sebagai langkah menuju apa yang dilihatnya sebagai generasi berikutnya dari kepemilikan dan penggunaan mobil.[20] Bagian dari strategi perusahaannya adalah "transisi dari produsen mobil menjadi penyedia layanan mobilitas".[20]

Pada bulan April 2017, ia mengumumkan kemitraan dengan Via, aplikasi berbagi perjalanan yang berbasis di New York, untuk meluncurkan layanan berbagi perjalanan baru di seluruh Eropa.[21] Pada bulan September, diumumkan bahwa Daimler telah memimpin putaran penggalangan dana untuk berbagi mobil start up Turo, yang merupakan platform yang memungkinkan pemilik menyewakan kendaraan mereka kepada pengguna lain.[22] Itu juga mengakuisisi Flinc, startup Jerman yang telah membangun aplikasi untuk carpooling gaya peer-to-peer, telah berinvestasi di Storedot, Careem, Blacklane dan FlixBus, dan telah mengakuisisi car2go dan mytaxi (sekarang Gratis Sekarang).[20]

Pabrikan mobil Cina Geely mengambil 9,69% saham di perusahaan, melalui anak perusahaan, pada Februari 2018, menjadikannya pemegang saham tunggal terbesar perusahaan.[23] Geely sudah diketahui dari kepemilikannya di Volvo Car Corporation. Pada September 2018, Daimler menginvestasikan $155 juta untuk bus listrik yang berbasis di AS dan produsen teknologi manajemen baterai Proterra.[24]

Pada Juli 2019, BAIC Group membeli 5% saham di Daimler, yang merupakan pemegang saham timbal balik di anak perusahaan BAIC yang terdaftar di Hong Kong.

Pada September 2019, Daimler mengumumkan bahwa mereka akan "menghentikan inisiatif pengembangan mesin pembakaran internal sebagai bagian dari upayanya untuk merangkul kendaraan listrik."[25][butuh sumber yang lebih baik]

Pada Februari 2020, Daimler bermitra dengan Twelve untuk menciptakan pilar C pertama di dunia yang dibuat dengan polikarbonat dari elektrolisis CO2 dalam upaya menuju armada yang sepenuhnya netral karbon.[26]

Pada Februari 2021, Daimler mengatakan pihaknya berencana untuk mengganti nama dirinya dengan mengadopsi nama merek andalannya, Mercedes-Benz, dan memisahkan unit kendaraan komersial beratnya, Daimler Truck, menjadi perusahaan terdaftar yang terpisah.[27][28][29] Daimler Truck terdaftar di Bursa Efek Frankfurt dan hari perdagangan pertamanya adalah pada 10 Desember 2021.[30][31][32][33]

Dalam tinjauan tahun 2021 atas Indikator Kekayaan Intelektual Dunia tahunan atau WIPO, Daimler berada di peringkat ke-8 di dunia, dengan 65 desainnya dalam pendaftaran desain industri diterbitkan di bawah Sistem Den Haag selama tahun 2020.[34] Posisi ini naik dari peringkat 10 tempat sebelumnya di 2019.[35]

Pada 28 Januari 2022, CEO Ola Källenius mengumumkan bahwa Daimler akan berganti nama menjadi Mercedes-Benz untuk mengejar penilaian yang lebih tinggi bagi perusahaan karena bergeser lebih dalam ke kendaraan listrik yang dikemas dengan gadget digital.[36][37][38] Pada 1 Februari 2022, Daimler secara resmi mengubah nama perusahaan terdaftarnya menjadi Mercedes-Benz Group AG.[39][40][41]

Pada 19 Mei 2022, Mercedes mengumumkan untuk mengurangi rangkaian mobil entry-level dalam perombakan strategis, yang mengarahkan lebih dari tiga perempat investasi perusahaan ke kendaraan kelas atas.[42]

Referensi

Pranala luar