Air terjun Taipa
Air Terjun Taipa adalah sebuah air terjun yang berada tepat di Dusun Tombolo,[1] Desa Tompobulu, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia. Ciri khas air terjun ini memiliki tujuh tingkatan yang saling menyilang ke bawah.[1] Air terjun ini memiliki keindahan yang begitu eksotik dengan ketinggian mencapai 20 meter, dikelilingi oleh bebatuan cadas dan pohon aren.[2] suasana di lokasi air terjun pun masih sangat alami karena belum terjamah akan keramaian pengunjung dan keasriannya pun masih sangat terjaga.[2] Wisata ini ramai dikunjungi pada akhir pekan atau libur nasional. Masuk dan menikmati wisata air terjun ini, wisatawan tak dikenakan biaya retribusi alias gratis dan hanya perlu mematuhi peraturan yang berlaku, seperti tidak membuang sampah sembarangan.[2]
| Air Terjun Taipa | |
| Informasi | |
|---|---|
| Lokasi | Dusun Tombolo,[1] Desa Tompobulu, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. |
| Negara |  Indonesia |
| Koordinat | 5°06′45″S 119°42′40″E / 5.1126037°S 119.7111508°E |
| Pemilik | |
| Pembukaan | 24 jam |
| Biaya | gratis |
| Jenis objek wisata | Air terjun |
| Gaya | bertingkat menyilang[1] |
| Fasilitas | Penginapan |
Lokasi
Air Terjun Taipa berada pada titik koordinat 5.1126037 LS dan 119.7111508 BT dan masuk pada wilayah administratif Dusun Tombolo,[1] Desa Tompobulu, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia.
Aksesbilitas
Infrastruktur jalan dusun dan desa masih belum memadai dan medan dipenuhi tanjakan. Oleh karena itu wisatawan diharuskan mempersiapkan fisik yang prima.[2] Untuk menuju lokasi Air Terjun Taipa, bisa diakses menggunakan roda dua maupun roda empat, dan setelah tiba di Kampung Taipa Dusun Tombolo, wisatawan kemudian dapat melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 1 km hingga ke objek wisata air terjun.[2]
Daya Tarik
Di lokasi wisata air terjun ini wisatawan dapat berenang dan menikmati sejuknya bermain air pada aliran air di Air Terjun Taipa.[2] Tak hanya itu berbagai spot foto bernuansa alam pun dapat membuat para wisatawan betah untuk berswafoto.[2]