Ikan kodok

Ikan kodok
Antennarius striatus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Antennariidae
Genera

Allenichthys
Antennarius
Antennatus
Echinophryne
Histiophryne
Histrio
Kuiterichthys
Lophiocharon
Nudiantennarius
Phyllophryne
Rhycherus
Tathicarpus

Ikan kodok, famili Antennariidae, adalah spesies pada ordo Lophiiformes. Ikan kodok dapat ditemui hampir di seluruh samudra tropis dan subtropis di seluruh dunia, dengan pengecualian di Laut Tengah.[1] Mereka adalah ikan kecil, memiliki panjang 10–20 cm.

Anatomi

Bentuk tubuh ikan kodok menyerupai kodok. Bagian siripnya menyerupai kaki kodok dan digunakan untuk berjalan.[1]

Spesies

Di Indonesia, semua ikan dari famili Antennariidae disebut sebagai ikan kodok.[2] Spesies-spesies dari ikan kodok umumnya ditandai oleh warna pada kulit tubuhnya yang berkilau. Ikan kodok ada yang berwarna cokelat, hijau atau kelabu.[3]

Ikan sargassum

Ikan sargassum merupakan spesies ikan kodok yang bertubuh kembung. Panjang tubuhnya dapat mencapai 15 sentimeter. Ikan sargassum memiliki tubuh dengan pola warna campuran antara belang-belang cokelat, cokelat dan kuning. Selain itu, bagian sirip dan tonjolan pada tubuhnya mirip dengan dedaunan sargassum. Kedua ciri fisik  ini membuat ikan sargassum dapat menyamar dengan baik di sargassum.[4]

Habitat

Ikan kodok memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap ekosistem terumbu karang.[5] Habitat ikan kodok dapat ditemukan hampir di seluruh samudra pada wilayah yang memiliki iklim tropis dan iklim subtropis. Hanya satu lokasi yang tidak ditemukan ikan kodok di dalamnya, yaitu di Laut Tengah.[6]

Pemangsaan

Ikan kodok memiliki kebiasaan bersembunyi di terumbu karang. Corak warna pada tubuh ikan kodok membuat keberadaannya sulit dilihat.[7] Penyamaran tubuh ikan kodok digunakannya untuk melakukan penyergapan terhadap mangsa.[8] Ikan kodok menyergap mangsa yang lewat di depannya. Penyergapan ini dilakukan oleh ikan kodok dari dalam celah-celah sempit.[3] Terdapat spesies ikan kodok yang diketahui berbisa, yaitu Histiophryne psychedelica dan Antennarius striatus. Bisa dari kedua spesies ini diketahui menghasilkan keadaan psikedelik.[6]

Referensi

Bacaan tambahan

  • Pietsch and Grobecker, 1987. Frogfishes of the World. Stanford University Press.