Katia dan Maurice Krafft

pasangan vulkanolog asal Prancis

Catherine Joséphine "Katia" Krafft (née Conrad; 17 April 1942 – 3 Juni 1991) dan suaminya, Maurice Paul Krafft (25 Maret 1946 – 3 Juni 1991) adalah pasangan suami-istri berkebangsaan Prancis yang bekerja sebagai vulkanolog yang tewas dalam awan panas di Gunung Unzen, Jepang, pada 3 Juni 1991. Pasangan ini terkenal sebagai pelopor dalam pembuatan film, fotografi, dan rekaman gunung berapi. Berita duka mereka muncul dalam Bulletin of Volcanology.[1] Sejak kematian mereka, karya mereka ditampilkan dalam dua film dokumenter karya Werner Herzog berjudul Into the Inferno (2016) dan The Fire Within: A Requiem for Katia and Maurice Krafft (2022), serta film dokumenter lain berjudul Fire of Love (2022), menggambarkan kehidupan, hubungan, dan karier mereka menggunakan rekaman arsip mereka.

Katia dan Maurice Krafft
LahirCatherine Joséphine Conrad (Katia)
Maurice Paul Krafft (Maurice)

17 April 1942 (Katia),
25 Maret 1946 (Maurice)
Guebwiller, Prancis (Katia),
Mulhouse, Prancis (Maurice)
Meninggal3 Juni 1991(1991-06-03) (umur 49) (Katia)
3 Juni 1991(1991-06-03) (umur 45) (Maurice)
Gunung Unzen, Jepang 32°45′09.5″N 130°20′14.1″E / 32.752639°N 130.337250°E / 32.752639; 130.337250
Sebab meninggalTerkena awan panas selama letusan Gunung Unzen 1991
KebangsaanPrancis
AlmamaterUniversitas Strasbourg
PekerjaanVulkanolog

Kehidupan awal dan pendidikan

Katia

Katia Conrad lahir pada tanggal 17 April 1942 di Guebwiller, Prancis, dari pasangan Charles dan Madeleine Conrad.[1] Dia lulus dari Universitas Strasbourg dengan gelar di bidang fisika dan kimia.[2]

Maurice

Maurice Krafft lahir pada tanggal 25 Maret 1946 di Mulhouse, Prancis.[3] Dia pertama kali tertarik pada gunung berapi saat liburan keluarga ke Napoli dan Stromboli ketika dia berumur tujuh tahun.[1] Dia bergabung dengan Société géologique de France saat berusia 15 tahun, dan melanjutkan pendidikan geologi, pertama di Universitas Besançon, dan kemudian di Universitas Strasbourg.[1]

Bersama

Keduanya bertemu saat menjadi mahasiswa di Universitas Strasbourg, dan menikah pada tahun 1970.[4][5] Pasangan ini berbulan madu di Stromboli, di mana mereka memotret letusannya yang hampir terus-menerus.[6] Menyadari minat umum terhadap dokumentasi letusan gunung berapi, mereka mulai berkarier untuk merekamnya.

Karier

Pasangan ini sering menjadi orang pertama yang tiba di lokasi gunung berapi aktif, dan menjadi terkenal di masyarakat vulkanolog.[7] Rekaman mereka tentang efek letusan gunung berapi di daerah sekitarnya sering berperan penting dalam mendapatkan kerja sama dari pemerintah setempat yang menghadapi ancaman gunung berapi. Menyusul dimulainya aktivitas Gunung Pinatubo di Filipina pada tahun 1991, rekaman pasangan ini tentang dampak lahar Nevado del Ruiz di Kolombia, yang telah menyebabkan tragedi Armero, dilihatkan kepada sejumlah besar orang, termasuk presiden negara tersebut saat itu, Corazon Aquino, dan dianggap meyakinkan sejumlah pihak yang skeptis bahwa pengungsian di daerah tersebut diperlukan.[8]

Katia memulai kariernya dengan mengambil sampel gas gunung berapi dan mendokumentasikan letusan dengan mengamatinya secara langsung, menulis buku tentang temuannya untuk mendanai perjalanannya; buku-bukunya memelopori area baru cakupan vulkanik.[9] Cuplikan ambilan dekat letusan gunung berapi oleh pasangan ini telah dikaitkan dengan peningkatan pemahaman dan pengetahuan geolog tentang topik tersebut, sementara Katia disebut-sebut sebagai pelopor dalam bidang vulkanolog wanita.[[9] Selain pengamatan mereka, pasangan ini juga mengambil tindakan, pembacaan gas, dan sampel, seringkali beberapa meter dari awan panas dan lava, dan mendokumentasikan cara letusan mempengaruhi ekosistem lokal.[10] Pasangan ini mendokumentasikan pembentukan gunung berapi baru, selain efek hujan asam dan awan abu.[11]

Sepanjang dasawarsa 1970-an dan 1980-an, pasangan ini mendokumentasikan berbagai gunung berapi dan letusan gunung berapi; sering kali Maurice memfilmkannya sementara Katia mengambil foto.[11] Pada tahun 1987, pasangan ini ditampilkan dalam "The Volcano Watchers", sebuah episode di musim keenam dari seri Nature oleh PBS.[12]

Salah satu proyek akhir pasangan ini adalah "Understanding Volcanic Hazards and Reducing Volcanic Risks", di mana mereka memproduksi film informasi dan bahan pendidikan tentang ilmu letusan gunung berapi dan perlunya pengungsian.[13]

Letusan Gunung Unzen dan kematian

Pada tanggal 3 Juni 1991 pukul 16:00 waktu setempat, Gunung Unzen meletus, membentuk awan panas yang mengalir menuruni lerengnya, menewaskan 37 orang termasuk pasangan ini serta sesama vulkanolog Harry Glicken, yang menemani mereka untuk mengamati letusan tersebut. Pada tanggal 5 Juni 1991, jenazah pasangan ini dan Glicken ditemukan. Jenazah Katia dan Maurice ditemukan di dekat mobil sewaan mereka, tergeletak berdampingan di bawah lapisan bekas awan panas; Jenazah Glicken terletak di dekatnya. Jenazah tiga orang tersebut terbakar tanpa bisa dikenali dan diidentifikasi menggunakan barang-barang pribadi, termasuk jam tangan dan kamera Maurice. Letak tubuh menunjukkan bahwa Glicken berusaha melarikan diri dari awan panas, sementara pasangan ini tetap di tempatnya. Bahan yang mereka rekam dari awan panas yang mendekat dihancurkan oleh panas vulkanik.[14][15]

Jenazah pasangan ini dikremasi selama upacara pemakaman Katolik, dan ditempatkan di Kuil Anyo-ji di Shimabara yang juga untuk mengenang para korban letusan dan tsunami Unzen 1792.[16] Abu mereka kemudian dikebumikan di lahan keluarga Katia di Prancis.[17]

Setelah kematiannya, Maurice dikutip di Associated Press menyatakan bahwa dia ingin mati mengejar pekerjaannya "di tepi gunung berapi".[14]

Kenangan

Kawah M. dan K. Krafft di Gunung Piton de la Fournaise di Réunion, Prancis, dinamai menurut nama pasangan tersebut. Kawah ini terletak di 21°13′23″S 55°43′2″E / 21.22306°S 55.71722°E / -21.22306; 55.71722.[18] Lava meletus dari kawah ini pada Maret 1998.[19]

Medali Krafft menghormati memori Kraffts dan diberikan setiap empat tahun oleh International Association of Volcanology and Chemistry of the Earth's Interior kepada seseorang yang telah membuat sumbangsih penting untuk vulkanologi melalui pelayanan kepada masyarakat yang terkena dampak aktivitas gunungapi.[20]

Pusat Penelitian Gunung Berapi Aktif di Universitas Hawaiʻi, Hilo mendirikan dana untuk mengenang pasangan ini, Dana Peringatan Maurice dan Katia Krafft. Sumbangan diarahkan untuk mendidik orang-orang di negara-negara dengan risiko gunung berapi tinggi tentang bahaya yang ditimbulkan oleh gunung berapi aktif.[21]

Buku

Maurice Krafft

  • Guide des volcans d’Europe : généralités, France, Islande, Italie, Grèce, Allemagne..., Neuchâtel: Delachaux et Niestlé, 1974, 412 pages.
  • Questions à un vulcanologue : Maurice Krafft répond, Paris: Hachette-Jeunesse, 1981, 231 pages.
  • Les Volcans et leurs secrets, Paris: Nathan, 1984, 63 pages.
  • Le Monde merveilleux des volcans, Paris: Hachette-Jeunesse, 1981, 58 pages.
  • Les Feux de la Terre : Histoire de volcans, collection « Découvertes Gallimard » (nº 113), série Sciences et techniques. Paris: Gallimard, 1991 (new edition in 2003[22]), 208 pages.
    • Volcanoes: Fire from the Earth, "Abrams Discoveries" series, New York: Harry N. Abrams, 1993.
    • Volcanoes: Fire from the Earth, 'New Horizons' series, London: Thames & Hudson, 1993.

Maurice dan Katia Krafft

  • À l’assaut des volcans, Islande, Indonésie, Paris: Presses de la Cité, 1975, 112 pages.
  • Preface by Eugène Ionesco, Les Volcans, Paris: Draeger-Vilo, 1975, 174 pages.
  • La Fournaise, volcan actif de l’île de la Réunion, Saint-Denis: Éditions Roland Benard, 1977, 121 pages.
  • Volcans, le réveil de la Terre, Paris: Hachette-Réalités, 1979, 158 pages.
  • Dans l’antre du Diable : volcans d’Afrique, Canaries et Réunion, Paris: Presses de la Cité, 1981, 124 pages.
  • Volcans et tremblements de terre, Paris: Les Deux Coqs d’Or, 1982, 78 pages.
  • Volcans et dérives des continents, Paris: Hachette, 1984, 157 pages.
  • Les plus beaux volcans, d’Alaska en Antarctique et Hawaï, Paris: Solar, 1985, 88 pages.
  • Volcans et éruptions, Paris: Hachette-Jeunesse, 1985, 90 pp.
  • Les Volcans du monde, Vevey-Lausanne: Éditions Mondo, 1986, 152 pages.
  • Objectif volcans, Paris: Nathan Image, 1986, 154 pp.
  • Führer zu den Virunga Vulkanen, Stuttgart: F. Enke, 1990, 187 pages.

Maurice Krafft dan Roland Benard

  • Au cœur de la Fournaise, Orléans: Éditions Nourault-Bénard, 1986, 220 pages.

Maurice Krafft, Katia Krafft, dan François-Dominique de Larouzière

  • Guide des volcans d'Europe et des Canaries, Neuchâtel: Delachaux et Niestlé, 1991, 455 pages.

Referensi

Catatan kaki

Daftar pustaka

Pranala luar