Alimbubu

Alimbubu atau halimbubu (serapan Minangkabau) adalah fenomena di mana pusaran angin (kolom udara berputar yang berorientasi vertikal) terbentuk karena ketidakstabilan dan turbulensi yang disebabkan oleh pemanasan dan gradien aliran ( arus ). Alimbubh dapat bervariasi ukurannya dan berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam. [1] [2]

Pembentukan

Alimbubu besar

Alimbubu besar (seperti tornado ) terbentuk dari badai petir supercell (jenis badai petir paling kuat) atau badai dahsyat lainnya. Ketika badai mulai berputar, mereka bereaksi dengan angin ketinggian lainnya, menyebabkan corong berputar. Awan terbentuk di atas corong, membuatnya terlihat. [3]

Alimbubu kecil

Alimbubu kecil terjadi ketika angin lokal mulai berputar di permukaan tanah. Hal ini menyebabkan terbentuknya corong. Corong tersebut bergerak di atas tanah, didorong oleh angin yang pertama kali membentuknya. Corong tersebut mengambil material seperti debu atau salju saat bergerak di atas tanah, sehingga menjadi terlihat. [4]

Durasi

Alimbubu besar bertahan lebih lama karena terbentuk dari angin yang sangat kencang, dan sulit, meski bukan tidak mungkin, untuk menghentikannya. Alimbubu kecil tidak berumur panjang; angin yang membentuknya tidak bertahan lama, dan ketika alimbubu kecil menemui penghalang ( bangunan, rumah, pohon, dll.), perputarannya terhenti, begitu pula aliran angin ke dalamnya, menyebabkannya menghilang.

Cuaca terkait

Badai petir supersel, badai dahsyat lainnya, dan angin kencang terlihat disertai alimbubu besar. Badai angin biasanya terlihat disertai alimbubu kecil. Selain itu, “ledakan angin” yang kecil dan semi-kuat dapat terlihat sebelum beberapa angin puyuh yang mungkin berasal dari badai angin. Semburan angin ini dapat mulai berputar dan membentuk pusaran angin kecil. Angin dari badai kecil lainnya (seperti badai hujan dan badai petir lokal) dapat menyebabkan terbentuknya angin puyuh kecil. Seperti halnya angin puyuh besar, angin puyuh kecil ini terkadang juga berbahaya.

Referensi