Aspergillus fumigatus

Aspergillus fumigatus merupakan spesies fungi dari genus Aspergillus dan termasuk pada divisi Ascomycota. A. fumigatus adalah salah satu spesies Aspergillus yang dapat menyebabkan penyakit pada individu yang menderita imunodefisiensi. A. fumigatus merupakan patogen pada manusia dan hewan[1]

Aspergillus fumigatus
Klasifikasi edit
Kingdom:Fungi
Divisi:Ascomycota
Kelas:Eurotiomycetes
Ordo:Eurotiales
Famili:Trichocomaceae
Genus:Aspergillus
Spesies:
A. fumigatus
Nama binomial
Aspergillus fumigatus
Fresenius 1863

A. fumigatus adalah mikroorganisme saprofit yang banyak tersebar di alam melalui udara dalam bentuk spora. A. fumigatus ini biasa ditemukan di tanah dan bahan organik seperti tumpukan kompos dan memainkan peran penting dalam siklus karbon dan nitrogen.[2] Koloni jamur A. fumigatus diproduksi di konidiofor, terdapat ribuan konidia berwarna abu-abu kehijauan dengan diameter 2-3 μm. Konidia tersebut diperbanyak melalui reproduksi secara aseksual dan seksual.[3] Walaupun A. fumigatus tersebar dan dapat hidup di daerah dengan iklim dan lingkungan sangat beragam. Namun, variasi genetik A. fumigatus sangat rendah dan diferensiasi genetik populasi kurang.[4]

Jamur tumbuh pada suhu 37 oC atau 99 oF (suhu tubuh manusia normal ), dan mampu tumbuh hingga suhu 50 oC atau 122 oF, dengan konidia dapat bertahan pada suhu 70 oC atau 158 oF kondisi yang dapat ditemui di tumpukan kompos yang mempunyai panas secara alami. Spora disebarkan melalui udara sehingga kemungkinan ditemukan di semua atmosfer, dan setiap orang diperkirakan dapat menghirup spora setiap hari. Pada individu sehat, jamur ini tidak mempunyai efek biasanya dengan cepat dapat dihilangkan oleh sistem kekebalan. Sedangkan individu dengan gangguan kekebalan, jamur lebih mungkin menjadi patogen karena pertahanan tubuh yang melemah dan dapat menyebabkan aspergillosis.[1] Peningkatan dalam penggunaan imunosupresan untuk mengobati penyakit manusia, diperkirakan bahwa A. fumigatus bertanggung jawab atas lebih dari 600.000 kematian setiap tahun dengan tingkat kematian antara 25-90%.[5] Beberapa faktor virulensi telah dinyatakan untuk menjelaskan perilaku infeksi oportunistik jamur ini.[6]

Ketika A. fumigatus difermentasikan dalam cairan kaldu kemudian disaring, ditemukan sejumlah alkaloid indolic dengan sifat anti mitosis .[7] Senyawa yang dapat dijadikan sebagai kandidat obat antikanker. Dan dikenal sebagai senyawa dari kelas tryprostatins spirotryprostatin B.

A. fumigatus dapat tumbuh di bahan bangunan tertentu dan memproduksi mikotoksin genotoksik dan sitotoksik, contohnya gliotoksin.[8]

A. fumigatus juga merupakan sumber bagi antibiotik fumagillin[1]

Galeri

Referensi