Daftar negara menurut emisi karbon dioksida

Ini adalah daftar negara bagian dan teritori berdaulat menurut emisi karbon dioksida karena bentuk aktivitas manusia tertentu, berdasarkan /edgar EDGAR database yang dibuat oleh Komisi Eropa dan Badan Penilaian Lingkungan Belanda yang dirilis pada tahun 2018. Tabel berikut mencantumkan perkiraan emisi CO₂ tahunan tahun 1990, 2005 dan 2017 (dalam megaton CO₂ per tahun) beserta daftar emisi terhitung per km² (dalam ton CO₂ per tahun) dan emisi per kapita (dalam ton CO₂ per tahun ).

Data tersebut hanya mempertimbangkan emisi karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil dan pembuatan semen, tetapi bukan emisi dari penggunaan lahan, perubahan penggunaan lahan, dan kehutanan. Emisi dari pelayaran internasional atau bunker fuel juga tidak termasuk dalam angka nasional,^[2] yang dapat membuat perbedaan besar bagi negara-negara kecil dengan pelabuhan-pelabuhan penting. Ketika emisi karbon dioksida dari perubahan penggunaan lahan diperhitungkan, sebagian besar emisi karbon sejak 1905 terjadi di Asia, Amerika Tengah dan Selatan, mencerminkan fakta bahwa negara-negara maju membuka hutan mereka pada abad-abad sebelumnya.^{[butuh rujukan]} Faktor penggunaan lahan telah menyumbang hampir sepertiga dari total emisi antropogenik kumulatif karbon dioksida sejak tahun 1850, dan hingga tahun 1965 sebenarnya merupakan sumber emisi yang lebih besar daripada pembakaran bahan bakar fosil dan produksi semen.^[3] Metodologi perhitungan bersifat publik.^[4]

10 besar negara penghasil emisi terbesar menyumbang 67,6% dari total dunia. Sejak tahun 2006, Cina telah mengeluarkan lebih banyak CO₂ daripada negara lain mana pun.^{[5][6][7][8][9][10]} Saat melihat emisi CO₂ per orang, tingkat di China kurang dari setengah Amerika Serikat (sumber emisi CO₂ terbesar berikutnya) dan sekitar seperdelapan dari Palau (negara terbesar CO₂ emitor per orang).^[11]

Ukuran emisi berbasis teritorial, juga dikenal sebagai emisi berbasis produksi, tidak memperhitungkan emisi tertanam dalam perdagangan global, di mana emisi dapat diimpor atau diekspor dalam bentuk barang yang diperdagangkan, karena hanya melaporkan emisi yang dikeluarkan dalam batas-batas geografis. Dengan demikian, sebagian dari CO₂ yang diproduksi dan dilaporkan di Asia dan Eropa Timur adalah untuk produksi barang yang dikonsumsi di Eropa Barat dan Amerika Utara.^[12]