Fasciola hepatica

Fasciola hepatica atau disebut juga Cacing hati adalah anggota dari Trematoda (Platyhelminthes).[1] Cacing hati mempunyai ukuran panjang 2,5–3 cm dan lebar 1 - 1,5 cm. Pada bagian depan terdapat mulut meruncing yang dikelilingi oleh alat pengisap, dan ada sebuah alat pengisap yang terdapat di sebelah ventral sedikit di belakang mulut, juga terdapat alat kelamin. Bagian tubuhnya ditutupi oleh sisik kecil dari kutikula sebagaipelindung tubuhnya dan membantu saat bergerak.[2]

Fasciola hepatica

Rekaman
PenyakitFasiolosis
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumPlatyhelminthes
KelasTrematoda
OrdoPlagiorchiida
FamiliFasciolidae
GenusFasciola
SpesiesFasciola hepatica
Linnaeus, 1758
Distribusi

Morfologi

Fasciola hepatica berukuran 20 - 30 x 8 - 13 mm berbentuk seperti daun pipih dan mempunyai bahu oleh karena cephalic cone. Ukuran Oral Sucker sama dengan Ventral Sucker dengan uterus pendek melingkar di bawah Ventral Sucker. Vitellaria memenuhi bagian lateral dan Pesterior dari tubuh telur berukuran 130 - 150 x 63 - 50 mikron. Operkulum berwarna coklat kekuningan, telur diekskresikan bersama cairan empedu ke dalam duodenum dan keluar bersama tinja.[3]

Daur hidup

Cacing ini tidak mempunyai anus dan alat ekskresinya berupa sel api. Cacing ini bersifat hemaprodit, berkembang biak dengan cara pembuahan sendiri atau silang, jumlah telur yang dihasilkan sekitar 500.000 butir. Hati seekor domba dapat mengandung 200 ekor cacing atau lebih.[4] Karena jumlah telurnya sangat banyak, maka akan keluar dari tubuh ternak melalui saluran empedu atau usus bercampur kotoran. Jika ternak tersebut mengeluarkan kotoran, maka telurnya juga akan keluar, jika berada di tempat yang basah, maka akan menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium. Larvatersebut akan berenang, apabila bertemu dengan siput Lymnea auricularis akan menempel pada mantel siput. Di dalam tubuh siput, silia sudah tidak bergunalagi dan berubah menjadi sporokista. Sporokista dapat menghasilkan larvalain secara partenogenesis yang disebut redia yang juga mengalami partenogensismembentuk serkaria. Setelah terbentuk serkaria, maka akan meninggalkan tubuh siput dan akan berenang sehingga dapat menempel pada rumput sekitar kolam/sawah.Apabila keadaan lingkungan tidak baik, misalnya kering maka kulitnya akanmenebal dan akan berubah menjadi metaserkaria. Pada saat ternak makanrumput yang mengandung metaserkaria, maka sista akan menetas di ususternak dan akan menerobos ke dalam hati ternak dan berkembang menjadicacing muda, demikian seterusnya.[2]

Referensi

🔥 Top keywords: Liga Champions UEFAPiala Asia U-23 AFC 2024YandexAmicus curiaeHalaman UtamaDuckDuckGoIstimewa:PencarianFacebookTanda titik duaJepangManchester City F.C.TwitterReal Madrid C.F.KleopatraLiga Champions UEFA 2023–2024Kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2024FC Bayern MünchenBerkas:Youtube logo.pngYouTubeMinal 'Aidin wal-FaizinSiksa Kubur (film)Gunung RuangFC BarcelonaFree FireAhmad Muhdlor AliIndonesiaXXNXXIranCerezo OsakaBadarawuhi Di Desa PenariBaratPersija JakartaDubaiMadridInstagramTikTokAnjungan tunai mandiriTim nasional sepak bola Indonesia