Ibrahim Traoré

perwira militer Burkinabé
(Dialihkan dari Ibrahim Traore)

Ibrahim Traoré (lahir th 1988) adalah seorang perwira militer Burkinabé yang merupakan pemimpin sementara Burkina Faso sejak kudeta 30 September 2022 yang menggulingkan Presiden Paul-Henri Sandaogo Damiba.[4]

Ibrahim Traoré
Traore pada 2023
Presiden Gerakan Patriotik
untuk Perlindungan dan Pemulihan
Mulai menjabat
30 September 2022
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahirc. 1988 (umur 35–36)[1][2]
KebangsaanBurkinabé
Karier militer
Pihak Burkina Faso
Dinas/cabangTentara Burkina Faso
PangkatKapten
SatuanPasukan khusus unit "Cobra"[3] (diperdebatkan)[1]
Pertempuran/perangPemberontakan Jihadis
Kudeta Burkinabé:
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Biografi

Ibrahim Traore lahir sekitar tahun 1988.[1][2] Dia belajar di Universitas Ouagadougou dan pernah mengikuti Asosiasi Mahasiswa Muslim. Dia bergabung dengan tentara Burkina Faso pada 2010, dan dipromosikan menjadi kapten pada 2020.[2] Hubungannya dengan pasukan khusus "Cobra", sebuah unit kontrateroris yang didirikan pada 2019, masih diperdebatkan. Menurut beberapa sumber seperti BBC, Al Jazeera, dan Die Tageszeitung, dia adalah bagian dari unit tersebut.[2][3][5] Namun, majalah berita Jeune Afrique menyatakan bahwa dia tidak terkait dengan "Cobra", dan malah bertugas di resimen artileri.[1]

Traore adalah bagian dari kelompok perwira militer yang mendukung kudeta Burkina Faso Januari 2022 dan membawa junta militer Gerakan Patriotik untuk Pengawalan dan Pemulihan ke tampuk kekuasaan.[4][1] Ia menjabat sebagai kepala unit militer di Kaya, sebuah kota di utara Burkina Faso,[3] baik sebagai bagian dari "Cobra"[2][3] atau unit artileri.[1] Dia salah satu dari banyak perwira muda yang berperang melawan pemberontak di garis depan selama pemberontakan jihadis di Burkina Faso.[6]

Banyak pendukung kudeta Januari menjadi tidak puas dengan kinerja Paul-Henri Sandaogo Damiba, pemimpin junta, mengenai ketidakmampuannya untuk menangani pemberontakan jihadis. Traore kemudian mengklaim bahwa dia dan perwira lain telah mencoba membuat Damiba "fokus kembali" pada pemberontakan, tetapi akhirnya memilih untuk menggulingkannya karena "ambisinya menyimpang dari apa yang ingin kami lakukan".[4] Selain itu, ada penundaan pembayaran gaji untuk pasukan "Cobra". Ketika komplotan melancarkan kudeta mereka pada 30 September, Traore memegang pangkat Kapten[4] dan berusia 34 tahun.[2] Operasi itu dilakukan dengan dukungan dari unit "Cobra".[3][6] Traore menyatakan dirinya sebagai kepala baru Gerakan Patriotik untuk Perlindungan dan Pemulihan.[6]

Referensi