Isoamil alkohol

senyawa kimia

Isoamil alkohol adalah cairan nirwarna yang memiliki rumus C5H12O, lebih spesifik (H3C–)2CH–CH2–CH2–OH. Senyawa ini adalah salah satu dari beberapa isomer amil alkohol (pentanol). Ia juga dikenal sebagai isopentil alkohol, isopentanol, atau (dalam tata nama rekomendasi IUPAC) 3-metil-butan-1-ol. Nama yang sudah usang untuk senyawa ini adalah isobutil karbinol.[5]

Isoamil alkohol[1]
Nama
Nama IUPAC (preferensi)
3-Metilbutan-1-ol
Nama lain
3-Metil-1-butanol
Isopentil alkohol
Isopentanol
Isobutilkarbinol
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet{{{3DMet}}}
ChEBI
ChEMBL
ChemSpider
DrugBank
Nomor EC
KEGG
Nomor RTECS{{{value}}}
UNII
  • InChI=1S/C5H12O/c1-5(2)3-4-6/h5-6H,3-4H2,1-2H3 YaY
    Key: PHTQWCKDNZKARW-UHFFFAOYSA-N YaY
  • InChI=1/C5H12O/c1-5(2)3-4-6/h5-6H,3-4H2,1-2H3
    Key: PHTQWCKDNZKARW-UHFFFAOYAW
  • OCCC(C)C
Sifat
C5H12O
Massa molar88,148 g/mol
PenampilanCairan bening nirwarna
BauBau yang tidak sedap dalam konsentrasi tinggi
Densitas0,8104 g/cm3 pada suhu 20 °C
Titik lebur −117[2][3] °C (−179 °F; 156 K)
Titik didih 131,1 °C (268,0 °F; 404,2 K)
Sedikit larut, 28 g/L
KelarutanSangat larut dalam aseton, dietil eter, etanol
Tekanan uap28 mmHg (20 °C)[3]
−68,96·10−6 cm3/mol
Viskositas3,692 mPa·s
Termokimia
Kapasitas kalor (C)2,382 J/g·K
Entalpi pembentukan standarfHo)−356,4 kJ/mol (cairan)
−300,7 kJ/mol (gas)
Bahaya
Bahaya utamaMudah terbakar, cukup beracun
Piktogram GHSFlammableCorrosiveIrritant
Keterangan bahaya GHS{{{value}}}
H226, H302, H305, H315, H318, H332, H335
P210, P233, P240, P241, P242, P243, P261, P264, P270, P271, P280, P301+312, P302+352, P303+361+353, P304+312, P304+340, P305+351+338, P310, P312, P321, P330, P332+313, P337+313, P362, P370+378
Titik nyala 43 °C (109 °F; 316 K)
350 °C (662 °F; 623 K)
Ambang ledakan1,2–9%
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC):
1453 mg/kg (kelinci, oral)
1300 mg/kg (tikus besar, oral)[4]
Batas imbas kesehatan AS (NIOSH):
PEL (yang diperbolehkan)
TWA 100 ppm (360 mg/m3)[3]
REL (yang direkomendasikan)
TWA 100 ppm (360 mg/m3), ST 125 ppm (450 mg/m3)[3]
IDLH (langsung berbahaya)
500 ppm[3]
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
YaY verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Isoamil alkohol adalah bahan dalam produksi minyak pisang, sebuah ester yang ditemukan di alam dan juga diproduksi sebagai penyedap dalam industri. Ia adalah sebuah alkohol fusel yang umum, diproduksi sebagai produk sampingan utama dari fermentasi etanol.

Kemunculan

Isoamil alkohol adalah salah satu komponen dari aroma Tuber melanosporum, truffle hitam.

Senyawa ini juga telah diidentifikasi sebagai bahan kimia dalam feromon yang digunakan oleh tawon tabuhan untuk menarik anggota sarang lainnya untuk menyerang.[6]

Isoamil asetat adalah komponen dari aroma alami pisang, terutama varietas Gros Michel.

Ekstraksi dari minyak fusel

Isoamil alkohol dapat dipisahkan dari minyak fusel dengan salah satu dari dua metode: pengocokan dengan larutan air garam yang kuat dan pemisahan lapisan berminyak dari lapisan air garam; distilasi dan pengumpulan fraksi yang mendidih pada suhu antara 125 hingga 140 °C. Pemurnian lebih lanjut dapat dilakukan dengan prosedur ini: pengocokan produk dengan air air kapur panas, pemisahan lapisan berminyak, pengeringan produk dengan kalsium klorida, distilasi, dan pengumpulan fraksi yang mendidih pada suhu antara 128 hingga 132 °C.[5]

Sintesis

Isoamil alkohol dapat disintesis melalui kondensasi isobutena dan formaldehida yang menghasilkan isoprenol dan hidrogenasi. Senyawa ini adalah cairan nirwarna dengan kerapatan 0,8247 g/cm3 (0 °C), mendidih pada suhu 131,6 °C, sedikit larut dalam air, dan mudah larut dalam pelarut organik. Ia memiliki bau yang kuat dan rasa terbakar yang tajam. Saat melewati uap melalui tabung panas-merah, ia terurai menjadi asetilena, etilena, propilena, dan senyawa lainnya. Ia dapat dioksidasi oleh asam kromat menjadi isovaleraldehida, dan membentuk kristal senyawa adisi dengan kalsium klorida dan timah(IV) klorida.[5]

Kegunaan

Selain digunakan dalam sintesis minyak pisang, isoamil alkohol juga merupakan bahan reagen Kovac, yang digunakan untuk uji indola diagnostik bakteri.

Ia juga digunakan sebagai agen antibusa dalam reagen isoamil alkohol kloroform.[7]

Isoamil alkohol digunakan dalam ekstraksi fenol–kloroform yang dicampur dengan kloroform untuk lebih menghambat aktivitas RNase dan mencegah kelarutan RNA dengan traktus poli-adenina yang panjang.[8]

Obat

IAA juga digunakan sebagai reaktan dalam sintesis obat-obat berikut:

  1. Amiksetrina
  2. Amoproxan
  3. Fenetradil
  4. Kamilofin

Referensi