Keracunan raksa
Keracunan raksa atau keracunan merkuri adalah keracunan yang terjadi apabila seseorang terpapar dengan raksa.[3] Gejala-gejalanya tergantung pada dosis, metode, dan durasi kontak dengan raksa.[3][4] Beberapa gejala yang dapat muncul adalah lemah otot, koordinasi yang buruk,mati rasa di tangan dan kaki, bintik merah pada kulit, rasa gelisah, masalah dengan ingatan, kesulitan berbicara, dan kesulitan melihat.[1] Keracunan metil merkuri dalam kadar yang tinggi disebut penyakit Minamata.[2] Anak-anak yang terpapar metil merkuri dapat mengalami akrodinia yang membuat kulit mereka berwarna merah muda dan mengelupas.[2] Komplikasi jangka panjang yang dapat dipicu oleh keracunan raksa adalah masalah-masalah ginjal dan berkurangnya kecerdasan.[2] Sementara itu, efek jangka panjang keracunan raksa dalam kadar rendah masih belum jelas.[6]
Keracunan raksa | |
---|---|
Raksa | |
Informasi umum | |
Nama lain | Keracunan merkuri, toksisitas raksa, overdosis raksa, hidragiria, merkurialisme |
Spesialisasi | Toksikologi |
Penyebab | Terpapar raksa[1] |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | Kelemahan otot, koordinasi yang buruk, mati rasa[1] |
Komplikasi | Masalah ginjal, berkurangnya kecerdasan[2] |
Diagnosis | Sulit[3] |
Tata laksana | |
Pencegahan | Mengurangi penggunaan raksa, makanan dengan kadar raksa rendah[4] |
Pengobatan | Keracunan akut: asam dimerkaptosuksinik (DMSA), sulfonat dimerkaptopropana[5] |
Orang dapat keracunan raksa dalam bentuk logam, uap, garam, atau senyawa organik.[3] Sebagian besar orang terpapar saat mereka memakan ikan, menambal gigi dengan menggunakan amalgam, atau saat mereka berada di tempat kerja.[3] Ikan yang berada di atas rantai makanan biasanya mengandung kadar raksa yang lebih tinggi.[3] Kadang-kadang ada pula yang keracunan saat mereka mencoba bunuh diri..[3] Aktivitas-aktivitas manusia yang mengeluarkan raksa ke lingkungan adalah pembakaran batu bara dan penambangan emas.[4] Tes darah, urin dan rambut untuk mencari raksa dapat dilakukan, tetapi tidak dapat menentukan kadar yang terkandung di dalam tubuh.[3]
Tindakan pencegahan dapat berupa konsumsi makanan dengan kadar raksa rendah, pengeluaran raksa dari alat-alat medis atau alat-alat lain, pembuangan raksa dengan benar, dan penghentian penambangan raksa.[2][4] Mereka yang keracunan akut akibat garam raksa anorganik dapat diberi terapi khelasi yang menggunakan asam dimerkaptosuksinik atau sulfonat dimerkaptopropana dalam waktu beberapa jam setelah terpapar.[5] Namun, masih belum jelas apakah senyawa-senyawa ini juga berguna untuk menangani keracunan jangka panjang.[5]
Dalam beberapa masyarakat yang hanya bergantung pada sektor perikanan, kadar keracunan raksa pada anak-anak dapat mencapai 1,7 per 100.[4]
Catatan kaki
Pranala luar
- Hazardous Substances: Mercury di Curlie (dari DMOZ)
- Toxic Substances: Mercury di Curlie (dari DMOZ)