Konsensus ilmiah tentang perubahan iklim

Konsensus ilmiah tentang perubahan iklim adalah konsensus para ilmuwan iklim mengenai sejauh mana pemanasan global terjadi, kemungkinan penyebabnya, dan kemungkinan konsekuensinya. Saat ini, ada konsensus ilmiah yang kuat bahwa bumi sedang memanas dan bahwa pemanasan ini terutama disebabkan oleh aktivitas manusia. Konsensus ini didukung oleh berbagai studi tentang opini ilmuwan dan oleh pernyataan posisi organisasi ilmiah, yang banyak di antaranya secara eksplisit setuju dengan laporan sintesis Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC).

Poin konsensus

Konsensus ilmiah saat ini adalah:

Beberapa studi tentang konsensus telah dilakukan.[1] Di antara yang paling banyak dikutip adalah studi 2013 terhadap hampir 12.000 abstrak dari makalah yang ditelaah sejawat tentang ilmu iklim yang diterbitkan sejak 1990, di mana lebih dari 4.000 makalah menyatakan pendapat tentang penyebab pemanasan global baru-baru ini. Dari jumlah tersebut, 97% setuju, secara eksplisit atau implisit, bahwa pemanasan global sedang terjadi dan disebabkan oleh manusia.[2][3] "Sangat mungkin"[4] bahwa pemanasan global disebabkan oleh "aktivitas manusia, terutama emisi gas rumah kaca"[4] di atmosfer.[5] Perubahan alami saja akan memiliki sedikit efek pendinginan, bukan efek pemanasan.[6][7][8][9]

Opini ilmiah ini diungkapkan dalam laporan sintesis, oleh badan-badan ilmiah berstandar nasional atau internasional, dan oleh survei pendapat di antara para ilmuwan iklim. Masing-masing ilmuwan, universitas, dan laboratorium berkontribusi terhadap opini ilmiah secara keseluruhan melalui publikasi yang ditinjau oleh rekan sejawatnya, dan bagian-bagian yang disepakati bersama dan relatif pasti dirangkum dalam laporan dan survei yang dihormati ini.[10] Laporan Penilaian Kelima (AR5) IPCC diselesaikan pada 2014.[11] Kesimpulannya dirangkum di bawah ini:

  • "Pemanasan sistem iklim sangat jelas, dan sejak 1950-an, banyak perubahan yang diamati belum pernah terjadi selama beberapa dekade hingga ribuan tahun."[12]
  • "Konsentrasi karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida di atmosfer telah meningkat ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam setidaknya 800.000 tahun terakhir."[13]
  • Pengaruh manusia terhadap sistem iklim jelas.[14] Sangat mungkin (probabilitas 95-100%)[15] bahwa pengaruh manusia adalah penyebab dominan pemanasan global antara 1951-2010.[14]
  • "Semakin besar pemanasan [global] meningkatkan kemungkinan dampak yang parah, pervasif, dan tidak dapat balik."[16]
  • "Langkah pertama menuju adaptasi terhadap perubahan iklim pada masa depan adalah mengurangi kerentanan dan paparan terhadap variabilitas iklim saat ini."[17]
  • "Risiko keseluruhan dari dampak perubahan iklim dapat dikurangi dengan membatasi laju dan besarnya perubahan iklim"[16]
  • Tanpa kebijakan baru untuk mitigasi perubahan iklim, proyeksi menunjukkan peningkatan suhu global rata-rata pada tahun 2100 dari 3,7 menjadi 4,8 °C, relatif terhadap tingkat pra-industri (nilai median; kisarannya adalah 2,5 hingga 7,8 °C termasuk ketidakpastian iklim).[18]
  • Peningkatan emisi gas rumah kaca global saat ini tidak konsisten dengan membatasi pemanasan global di bawah 1,5 atau 2 °C, relatif terhadap tingkat pra-industri.[19] Janji yang dibuat sebagai bagian dari Perjanjian Cancún secara luas konsisten dengan skenario hemat biaya yang memberikan peluang "mungkin" (peluang 66-100%) untuk membatasi pemanasan global (pada tahun 2100) hingga di bawah 3 °C, relatif terhadap tingkat pra-industri.[20]
Pengaruh pemanasan gas rumah kaca di atmosfer telah meningkat secara substansial selama beberapa dekade terakhir. Pada 2017, annual greenhouse gas index (AGGI) adalah 1,42, yang merupakan peningkatan lebih dari 40% sejak 1990.

Akademi-akademi sains nasional dan internasional dan persatuan-persatuan ilmiah telah menilai opini ilmiah terkini tentang pemanasan global. Penilaian ini umumnya konsisten dengan kesimpulan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim.

Beberapa badan ilmiah telah merekomendasikan kebijakan khusus kepada pemerintah, dan sains dapat berperan dalam menginformasikan respons yang efektif terhadap perubahan iklim. Namun, keputusan kebijakan mungkin membutuhkan penilaian nilai dan karenanya tidak dimasukkan dalam pendapat ilmiah.[21][22]

Tidak ada badan ilmiah yang memiliki kedudukan nasional atau internasional yang memiliki pendapat resmi yang berbeda dari poin-poin utama ini. Badan ilmiah nasional atau internasional terakhir yang menyatakan perbedaan pendapat adalah American Association of Petroleum Geologists,[23] yang pada 2007[24] memperbarui pernyataannya ke posisi non-komitmen yang masih dipegang saat ini.[25] Beberapa organisasi lain, terutama yang berfokus pada geologi, juga memegang posisi non-komitmen.

Lihat pula

  • 4 Degrees and Beyond International Climate Conference
  • Penyangkalan perubahan iklim
  • Ekonomi perubahan iklim
  • Efek pemanasan global
  • Model gerbang kepercayaan
  • Sejarah ilmu perubahan iklim
  • International Year of Planet Earth
  • Daftar penulis Climate Change 2007: The Physical Science Basis
  • Daftar ilmuwan iklim
  • National Registry of Environmental Professionals#Climate change survey – a survey on climate change

Referensi