Kumpul kebo

kesepakatan antara dua orang yang tidak menikah untuk hidup bersama dalam hubungan yang intim

Kumpul kebo atau kohabitasi[1] adalah hidup bersama sebagai suami istri di luar pernikahan.[2] Istilah kumpul kebo umumnya digunakan saat dua orang belum menikah hidup bersama dan terlibat dalam hubungan romantis atau intim. Mereka biasanya melakukan hubungan seksual di luar pernikahan dalam jangka panjang atau permanen. Kumpul kebo mulai marak dijumpai di negara-negara Barat sejak akhir abad ke-20, didorong oleh adanya perubahan pandangan sosial, terutama mengenai pernikahan, peran gender dan agama. Saat ini, kumpul kebo di beberapa wilayah dan budaya sering menjadi bagian dari proses pacaran.[3]

Definisi

Istilah yang asli dahulunya adalah koempoel gebouw. Dalam bahasa Belanda, gebouw bermakna bangunan atau rumah, jadi koempoel gebouw maksudnya adalah berkumpul di bawah satu atap rumah. Istilah gebouw berubah menjadi kebo, sehingga menjadi kumpul kebo. Sementara, kohabitasi berasal dari Latin via Inggris, "cohabitation" (dalam Latin orisinil co-habitare, tinggal bersama).

Kesalahan persepsi

Menurut masyarakat awam, ungkapan ini bukanlah ungkapan yang benar dalam bahasa Indo­ne­sia karena kebo diserap dari bahasa daerah di Indonesia yang maknanya kerbau. Menurut mereka, kumpul kebo mesti diubah menjadi kumpul kerbau untuk menjadikannya ungkapan dalam bahasa Indonesia.[4]

Referensi

Pranala luar


🔥 Top keywords: Liga Champions UEFAPiala Asia U-23 AFC 2024YandexAmicus curiaeHalaman UtamaDuckDuckGoIstimewa:PencarianFacebookTanda titik duaJepangManchester City F.C.TwitterReal Madrid C.F.KleopatraLiga Champions UEFA 2023–2024Kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2024FC Bayern MünchenBerkas:Youtube logo.pngYouTubeMinal 'Aidin wal-FaizinSiksa Kubur (film)Gunung RuangFC BarcelonaFree FireAhmad Muhdlor AliIndonesiaXXNXXIranCerezo OsakaBadarawuhi Di Desa PenariBaratPersija JakartaDubaiMadridInstagramTikTokAnjungan tunai mandiriTim nasional sepak bola Indonesia