Orang Tangut

Tangut yang diidentifikasi dengan negara Xia Barat secara tradisional dianggap sebagai suku berbahasa Qiang yang pindah ke Cina barat laut sebelum abad ke-10.

Teks Buddha yang ditulis dalam aksara Tangut.

Asal usul

Para ahli Cina umumnya menganggap Tangut sebagai perwakilan "Qiang" atau "Dangxiang" (Hanzi: 党項; Pinyin: Dǎngxiàng). Secara historis, "Qiang" merupakan istilah singkat untuk berbagai kelompok etnis, termasuk Tibet yang tinggal di Cina barat laut. Setelah Xianbei bermigrasi dari timur laut ke barat laut dan mendirikan Kerajaan Tuyühu (284–670), mereka disebut "Qiang Hu",[1] dan kepadanyalah istilah "Tanghut" merujuk. Nama Tangut pertama kali muncul di Prasasti Orkhon pada tahun 735. Dalam bahasa mereka, Tangut menyebut diri mereka Mi-Niah.

Budaya

Tangut terbagi menjadi dua kelas: Tangut "berkepala hitam" dan "berkepala merah". Tangut berkepala merah terdiri dari rakyat jelata sementara Tangut berkepala hitam merupakan kasta imam elit. Meskipun Buddhisme sangat populer, banyak gembala Tangut yang masih mempraktikan agama perdukunan kuno yang disebut "Akar Barat". Topi hitam yang dikenakan Akar Barat merupakan asal usul sebutan berkepala hitam. Menurut mitos Tangut, nenek moyang Tangut berkepala hitam adalah burung bangau putih surga, sementara nenek moyang Tangut berkepala merah adalah seekor monyet.

Catatan kaki

Pranala luar


🔥 Top keywords: Liga Champions UEFAPiala Asia U-23 AFC 2024YandexAmicus curiaeHalaman UtamaDuckDuckGoIstimewa:PencarianFacebookTanda titik duaJepangManchester City F.C.TwitterReal Madrid C.F.KleopatraLiga Champions UEFA 2023–2024Kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2024FC Bayern MünchenBerkas:Youtube logo.pngYouTubeMinal 'Aidin wal-FaizinSiksa Kubur (film)Gunung RuangFC BarcelonaFree FireAhmad Muhdlor AliIndonesiaXXNXXIranCerezo OsakaBadarawuhi Di Desa PenariBaratPersija JakartaDubaiMadridInstagramTikTokAnjungan tunai mandiriTim nasional sepak bola Indonesia