Pembombardiran Berat Akhir

Peristiwa Bombardir terakhir

Pembombardiran Berat Akhir (disebut juga bencana bulan) adalah hipotesis terjadinya banyak tumbukan meteor dan komet di planet-planet Tata Surya sekitar 4,1 hingga 3,8 miliar tahun yang lalu.[1] Selama peristiwa ini, terbentuk banyak kawah tubrukan di Bulan, dan mungkin juga di Bumi, Merkurius, Venus, dan Mars. Bukti terjadinya peristiwa ini berasal dari penanggalan sampel-sampel bulan yang dibawa oleh astronaut-astronaut Apollo yang menunjukkan bahwa sebagian besar batuan leleh terbentuk pada masa tersebut. Meski banyak hipotesis telah diajukan untuk menjelaskan peningkatan tubrukan asteroid atau komet di Tata Surya pada masa tersebut, sebab utamanya masih belum disepakati. Model Nice, yang populer di antara ilmuwan keplanetan, menduga bahwa planet raksasa gas mengalami migrasi orbit dan membuat objek-objek di sabuk asteroid dan/atau sabuk Kuiper melalui orbit yang eksentrik dan bertubrukan dengan jalur planet kebumian. Meskipun begitu, beberapa ilmuwan menyatakan bahwa keberadaan sampel tersebut bukan berarti menunjukkan terjadinya peristiwa besar seperti ini.[1] Menurut mereka, sampel batuan leleh tersebut berasal dari satu cekungan, yaitu cekungan Imbrium, sehingga hanya terjadi satu peristiwa tubrukan saja.[2]

Penggambaran Bulan selama Pembombardiran Berat Akhir dan Bulan sekarang.

Catatan kaki

Pranala luar


🔥 Top keywords: Liga Champions UEFAPiala Asia U-23 AFC 2024YandexAmicus curiaeHalaman UtamaDuckDuckGoIstimewa:PencarianFacebookTanda titik duaJepangManchester City F.C.TwitterReal Madrid C.F.KleopatraLiga Champions UEFA 2023–2024Kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2024FC Bayern MünchenBerkas:Youtube logo.pngYouTubeMinal 'Aidin wal-FaizinSiksa Kubur (film)Gunung RuangFC BarcelonaFree FireAhmad Muhdlor AliIndonesiaXXNXXIranCerezo OsakaBadarawuhi Di Desa PenariBaratPersija JakartaDubaiMadridInstagramTikTokAnjungan tunai mandiriTim nasional sepak bola Indonesia