Pemilihan umum Singapura 2020

Pemilihan umum Singapura 2020 diadakan pada tanggal 10 Juli 2020 dan merupakan pemilihan umum ke-14 pasca-kemerdekaan Singapura. Dari total 95 kursi parlemen, 93 kursi terbuka dipertandingkan oleh peserta pemilihan umum, sementara 2 kursi non-konstituen lainnya diberikan kepada partai politik yang kalah dalam pemilu dengan persentase suara terbaik. Pemilihan umum ini menggunakan sistem pemenang undi terbanyak, dan warga Singapura berusia 21 tahun ke atas diwajibkan memilih.[7][8]

Pemilihan Umum Singapura 2020
10 Juli 2020
95 kursi Parlemen Singapura (termasuk 2 kursi anggota non-konstituen)
47 kursi untuk meraih status mayoritas
Terdaftar2,651,435[1][2][3]
Kehadiran pemilih2,535,565 (95.63%)[1]
Kandidat
 Partai pertamaPartai keduaPartai ketiga
 
KetuaLee Hsien LoongPritam SinghTan Cheng Bock
PartaiPartai Tindakan RakyatPartai BuruhPartai Kemajuan Singapura
Ketua sejak3 Desember 20048 April 2018[4]28 Maret 2019
Kursi ketuaAng Mo KioAljunied
West Coast
(kalah)
Pemilu sebelumnya83
(69.86%)
6 + 3 non-konstituen
(12.48%)
Partai baru
Kursi sebelumnya82[5]6 + 3 non-konstituenPartai baru
Kursi yang dimenangkan8310[6]2 non-konstituen
Perubahan kursiSteadyKenaikan 4Kenaikan 2 non-konstituen
Suara rakyat1,524,781279,245253,459
Persentase61.24%11.22%10.18%
SwingPenurunan 8.62%Penurunan 1.24%Partai baru
Peta persebaran suara
Perdana Menteri petahana
Lee Hsien Loong

Partai Tindakan Rakyat

Perdana Menteri terpilih

Lee Hsien Loong
Partai Tindakan Rakyat

Dalam pemilu ini, partai pemerintah Partai Tindakan Rakyat (PAP) berhasil menang untuk ke-15 kalinya, sehingga berhak membentuk pemerintahan selanjutnya. Terdapat 192 calon anggota parlemen (termasuk 73 calon baru dan 1 calon bebas) dari 11 partai politik yang ikut serta dalam pemilihan umum, termasuk jumlah calon perempuan yang mencapai 40 orang, memecahkan rekor sepanjang sejarah Singapura.[9] Pemilihan umum ini merupakan pemilu kedua sejak tahun 2015 tanpa peserta tunggal pada daerah pemilihan tertentu.[10]

Partai pemenang PAP berhasil meraih 83 kursi parlemen, sementara Partai Buruh (WP) meraih 10 kursi lainnya. WP berhasil mempertahankan kemenangan di daerah pemilihan Aljunied, Hougang, serta berhasil merebut daerah pemilihan Sengkang yang baru terbentuk, sehingga berhasil menempatkan anggota oposisi terpilih terbanyak sejak tahun 1996.[11] Persentase total suara PAP yang hanya mencapai 61,24% menjadi yang terendah sejak pemilihan umum Singapura tahun 2011. 6 peserta pemilu yang kalah kehilangan uang jaminan karena gagal mencapai ambang batas suara minimal. Sebagai partai yang kalah namun dengan persentase tertinggi dibandingkan partai kalah lainnya, dua kursi non-konstituen akan diberikan kepada peserta dari Partai Kemajuan Singapura yang maju dari daerah pemilihan West Coast.[12]

Referensi