Satelit Survei Transit Eksoplanet

Satelit Survei Transit Eksoplanet (Transiting Exoplanet Survey Satellite,TESS, juga dikenal sebagai Explorer 95 atau MIDEX-7) adalah sebuah observatorium angkasa untuk Program Explorer milik NASA, yang didesain untuk mencari eksoplanet menggunakan metode transit pada area yang 400 kali lebih besar daripada area yang dicakup oleh misi Kepler.[6] Satelit ini diluncurkan pada 18 April 2018, diatas wahana luncur Falcon 9 dan ditempatkan pada orbit yang sangat elipsis, yang membutuhkan waktu 13.7 hari untuk sekali mengorbit bumi.[6][7][8][9] Gambar cahaya pertama TESS diambil pada 7 Agustus 2018, dan dirilis secara publik ;ada 17 September 2018.[1][10][11]

Transiting Exoplanet Survey Satellite
Satelit TESS
NamaExplorer 95
TESS
MIDEX-7
Jenis misiObservatorium angkasa[1][2]
OperatorNASA / MIT
COSPAR ID2018-038A
SATCAT no.43435
Situs webtess.gsfc.nasa.gov
tess.mit.edu
Durasi misi2 tahun (direncanakan)
5 tahun, 11 bulan, 24 hari (sedang berlangsung)
Properti wahana
Wahana antariksaExplorer XCV
Jenis wahana antariksaTransiting Exoplanet Survey Satellite
BusLEOStar-2/750[3]
ProdusenOrbital ATK
Massa luncur362 kg (798 pon) [4]
Dimensi37 × 12 × 15 m (121 × 39 × 49 ft)
Daya530 watts
Awal misi
Tanggal luncur18 April 2018, 22:51:30 UTC[5]
Roket peluncurFalcon 9 Block 4 (B1045.1)
Tempat peluncuranCape Canaveral, SLC-40
KontraktorSpaceX
Mulai beroperasi25 July 2018
Parameter orbit
Sistem rujukanOrbit geosentris
Sistem orbitOrbit yang sangat elips
Ketinggian perigee108.000 km (67.000 mi)
Ketinggian apoogee375.000 km (233.000 mi)
Inklinasi37.00°
Periode13.70 hari

TESS satellite mission patch
Explorer program
← IRIS (Explorer 94)
ICON (Explorer 96) →
 

Pada misi dua-tahun utamanya, TESS diharapkan untuk mendeteksi sekitar 1250 transit eksoplanet yang mengorbit bintang-bintang yang ditargetkan, dan tambahan 13.000 yang mengorbit bintang yang tidak ditargetkan, namun diobservasi.[12] Setelah misi utamanya berakhir sekitar 4 Juli 2020, ilmuwan terus mencari datanya untuk lebih banyak planet, sementara misi diperpanjangnya mengambil data tambahan. Per tanggal 15 November 2023, TESS sudah mengidentifikasi 6.977 kandidat eksoplanet, darinya 402 sudah dikonfirmasi.[13]

Tujuan misi utama TESS adalah untuk menyelidiki bintang-bintang paling cerah didekat Bumi untuk eksoplanet yang sedang transit, selama periode 2 tahun. TESS menggunakan beragam kamera pandangan lebar untuk menjalani survei pada area yang membentuk 85% langit. Dengan satelit ini, ilmuwan dapat mempelajari massa, ukuran, kepadatan dan orbit dari sejumlah planet kecil, termasuk beberapa planet kebumian yang berada di zona layak huni dari bintang induknya. TESS memberi target utamanya pencirian lebih lanjut oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb, beserta dengan teleskop-teleskop lainnya, baik di luar angkasa maupun di Bumi, di masa depan. TESS mencari planet-planet kecil disekitar bintang-bintang terdekat di langit, dan mencatat bintang deret utama terdekat dan paling terak yang menyandang eksoplanet yang sedang transit, yang merupakan target baik untuk investigasi lebih lanjut.[14] Informasi mendetail mengenai sistem planet tersebut dengan Jupiter panas memungkinkan pengertian lebih baik mengenai struktur sistem jenis tersebut.[15][16]

Dipimpin oleh Institut Teknologi Massachusetts dengan dana awal dari Google,[17] pads 5 April 2023, TESS, beserta dengan Penjelajah Komposisi Interior Bintang Neutron (NICER), dipilih oleh NASA untuk diluncurkan.[18][19] Pada 18 Juli 2019, setelah tahun pertama beroperasi, bagian selatan survei telah selesai, dan memulai survei bagian utara. Misi utamanya berakhir dengan selesainya survei bagian utara pada 4 Juli 2020, yang diikuti dengan misi yang diperpanjang. Misi yang diperpanjang tersebut selesai pada September 2022, dan masuk ke misi diperpanjang kedua[20], yang seharusnya akan selesai 3 tahun kemudian.

Referensi