Sejarah pergerakan sosialis di Amerika Serikat


Sosialisme di Amerika Serikat dimulai dengan komunitas utopis pada awal abad ke-19 seperti Shakers, aktivis visioner Josiah Warren dan Fourierisme. Aktivis buruh—biasanya imigran Inggris, Jerman, atau Yahudi—pada 1876 mendirikan Partai Buruh Sosialis. Partai Sosialis Amerika didirikan pada 1901. Pada saat itu anarkisme juga eksis di negara tersebut, dan sosialis dari tendensi lain terlibat dalam organisasi dan perjuangan buruh Amerika awal dan mencapai puncaknya dalam Peristiwa Haymarket di Chicago yang memicu Hari Buruh Internasional sebagai hari libur utama di seluruh dunia (kecuali di Amerika Serikat yang merayakan Hari Buruh pada Senin September) dan menjadikan 8 jam kerja sebagai tujuan bagi organisasi pekerja dan partai sosialis di seluruh dunia.[1]

Di bawah kandidat Partai Sosialis Amerika, Eugene V. Debs, sosialis menentang Perang Dunia Pertama dan menyebabkan represi pemerintah yang secara kolektif dikenal sebagai First Red Scare. Partai Sosialis menurun pada 1920-an, tetapi sering mengajukan Norman Thomas sebagai kandidat presiden. Pada 1930-an Partai Komunis AS mengambil peran penting dalam perjuangan buruh dan rasial meski menderita perpecahan yang memunculkan partai berhaluan Trotskys, Partai Pekerja Sosialis. Pada 1950-an sosialisme dipengaruhi oleh McCarthysme dan pada 1960-an dihidupkan kembali oleh radikalisasi umum yang dibawa oleh Kiri Baru serta perjuangan dan pemberontakan lainnya. Pada 1960-an Michael Harrington dan sosialis lainnya diundang untuk membantu Pemerintahan John F. Kennedy dan kemudian Perang Kemiskinan dan Masyarakat Raya Presiden Lyndon B. Johnson.[2] Sosialis juga berperan penting dalam Pergerakan Hak Sipil.[3][4][5][6] Sosialisme di Amerika Serikat sejak dulu terdiri dari berbagai kecenderungan yang sering kali berbeda pendapat satu sama lain, termasuk di antaranya sosialis utopis, demokrat sosial, sosialis demokrat, komunis, Trotskyis, dan anarkis.

Pergerakan sosialis di Amerika Serikat secara hitoris relatif lemah. Tidak seperti partai sosialis di Eropa, Kanada dan Oseania, partai sosial-demokrat tidak pernah muncul di Amerika Serikat[7] dan pergerakan sosialis tetap terpinggirkan, "hampir unik dalam ketidakmampuannya di antara demokrasi Barat."[8] Di Amerika Serikat, sosialisme "membawa stigma yang kuat, sebagian besar untuk asosiasinya dengan rezim otoriter komunis.[9] Jajak pendapat pada Juni 2015 oleh Gallup menunjukkan bahwa 47% responden akan memilih presiden sosialis, sedangkan 50% tidak. Keingingan untuk memilih presiden sosialis terdapat pada 59% Demokrat, 49% independen dan 26% Republikan.[10] Dalam jajak pendapat pada Oktober 2015, menemukan bahwa 49% Demokrat memiliki pandangan baik terhadap sosialisme dibandingkan pada 37% terhadap kapitalisme.[11] Menurut artikel The Guardian pada 2017, "Berkebalikan dengan kepercayaan populer, orang Amerika tidak memiliki alergi terhadap sosialisme. Milwaukee telah memiliki beberapa wali kota sosialis (Frank Zeidler, Emil Seidel, dan Daniel Hoan), dan saat ini terdapat sosialis independen di Senat AS, Bernie Sanders dari Vermont. Pada 1920, kandidat presiden Partai Sosialis memenangi hampir sebanyak satu juta suara".[12]

Referensi

🔥 Top keywords: Halaman UtamaIstimewa:PencarianKejuaraan Eropa UEFA 2024KleopatraDuckDuckGoIduladhaTaqabbalallahu minna wa minkumJepangMinal 'Aidin wal-FaizinPeringkat Dunia FIFAKejuaraan Eropa UEFADavina KaramoyAhmad LuthfiTijjani ReijndersIndonesiaSunjaya Purwadi SastraRumaniaKurban (Islam)Dompet elektronikFacebookKejuaraan Eropa UEFA 2020Hari TasyrikYouTubeDaftar film Indonesia tahun 2024Joko AnwarTino KarnoAurélie MoeremansKualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 (AFC)Hati SuhitaPembunuhan Muhammad Rizky Rudiana dan Vina Dewi ArsitaSapiKevin DiksCopa América 2024Lempar jamrahXNXXYandexMichelle ZiudithGoogle TerjemahanBen Sumadiwiria