Suspensi udara

Suspensi udara adalah sebuah tipe suspensi kendaraan yang ditenagai oleh sebuah pompa atau kompresor udara dan dikendalikan oleh listrik ataupun mesin. Kompresor akan memompa udara ke sebuah ubub fleksibel, biasanya terbuat dari karet yang diperkuat tekstil. Tidak seperti suspensi hidropneumatik yang menawarkan sejumlah fitur serupa, suspensi udara tidak menggunakan cairan bertekanan, tetapi udara bertekanan. Tekanan udara mengembangkan ubub, sehingga mengangkat sasis dari gandarnya.

Gambaran umum

Pegas pneumatik pada sebuah truk trailer

Suspensi udara dipasang pada tempat pemasangan pegas baja konvensional pada kendaraan berat, seperti bus dan truk, dan pada sejumlah mobil. Suspensi ini cukup mudah ditemui pada truk trailer dan kereta api (terutama kereta api penumpang).

Tujuan suspensi udara adalah untuk menyediakan kualitas pengemudian yang halus dan konstan. Sistem elektronik modern pada mobil dan truk ringan biasanya memiliki fitur self-leveling dan fitur pengaturan tinggi suspensi. Walaupun biasanya disebut kantong udara atau balon, frasa yang tepat adalah pegas udara (walaupun frasa ini juga digunakan untuk mendekripsikan hanya elemen ubub karet dengan platnya).

Sejarah

Pada tahun 1901, William W. Humphreys mematenkan ide 'Pegas Pneumatik untuk Kendaraan'.[1] Desain ini berupa pegas udara kiri dan kanan yang secara longitudinal disalurkan hampir sepanjang kendaraan. Saluran ditutup untuk menerima dua bantal pneumatik panjang. Masing-masing saluran ditutup di satu ujung dan dilengkapi dengan katup udara di ujung lainnya.[2]

Sejak tahun 1920, George Messier menyediakan sistem suspensi pneumatik aftermarket.[3] Mobil Messier pun memiliki suspensi "untuk menahan mobil mengapung di atas empat gelembung udara."[4]

Selama Perang Dunia II, Amerika Serikat mengembangkan suspensi udara untuk pesawat berat guna mengurangi berat pesawat. Sistem udara juga digunakan pada truk berat dan pesawat untuk memungkinkan fitur suspensi self-levelling. Dengan tekanan udara yang dapat diatur, ketinggian gandar pun tidak lagi tergantung pada beban kendaraan.[5]

Pada tahun 1946, William Bushnell Stout membuat purwarupa non-produksi Stout Scarab yang dilengkapi sejumlah inovasi, termasuk sistem suspensi udara independen untuk keempat rodanya.[6]

Pada tahun 1950, Air Lift Company mematenkan pegas karet udara yang dapat dimasukkan ke dalam gulungan pegas mobil konvensional. Pegas udara ini dapat mengembang menempati sela di antara gulungan pegas, sehingga mencegah gulungan pegas tertekan penuh.

Pada tahun 1954, Paul Magès mengembangkan suspensi hidropneumatik udara/minyak, menyatukan keunggulan konsep suspensi udara, namun dengan cairan hidraulis, bukan udara bertekanan.[7] Citroën pun mengganti pegas baja konvensional pada gandar belakang mobil mahalnya, Traction Avant 15 Hydraulique.[8] Pada tahun 1955, Citroën DS menggunakan suspensi hidropneumatik empat roda. Suspensi ini pun menggabungkan suspensi yang lembut dan nyaman, dengan pergerakan terkendali untuk pengendalian maksimal, bersama fitur suspensi self-levelling.[9]

Pada tahun 1956, suspensi udara digunakan pada Aerotrain buatan EMD.

Di Amerika Serikat, General Motors memanfaatkan pengetahuannya tentang suspensi udara selama Perang Dunia II pada truk dan pesawat. GM pun memperkenalkan suspensi udara sebagai peralatan standar pada Cadillac Eldorado Brougham.[10] Peralatan "Air Dome" pada tiap roda dilengkapi sensor untuk mengimbangi permukaan jalan yang tidak rata dan menjaga ketinggian mobil secara otomatis.[11] Untuk tahun 1958 dan 1959, sistem ini tetap dipasang pada Eldorado Brougham, dan ditawarkan dengan biaya tambahan pada Cadillac model lain.[12][13]

Pada tahun 1958, Buick memperkenalkan opsi "Air-Poised Suspension" degan empat silinder udara (bukannya gulungan pegas konvensional) untuk pengaturan tinggi otomatis, serta sebagai kendali "Bootstrap" pada dasbor untuk meninggikan mobil setinggi 55 inci (1.397,0 milimeter) untuk digunakan pada turunan/tanjakan tajam atau jalanan yang tidak rata, serta untuk memudahkan penggantian ban atau pembersihan ban dinding putih.[14] Untuk tahun 1959, Buick menawarkan opsi sistem "Air Ride" pada semua model yang menggabungkan pegas gulungan baja di gandar depan dengan pegas udara di gandar belakang.[15]

Opsi sistem suspensi udara juga tersedia pada Rambler Ambassadors, serta pada semua model "Cross Country" American Motors.[16][17] "Air-Coil Ride" menggunakan sebuah kompresor yang dikendalikan mesin, penampung, kantong udara di dalam pegas gulungan, dan sebuah pengendali ketinggian, tetapi opsi seharga $99 ini kurang populer, sehingga American Motors (AMC) menghentikannya pada tahun 1960.[16][18]

Hanya Cadillac yang terus menawarkan suspensi udara pada model tahun 1960, dan menjadi peralatan standar untuk Eldorado Seville, Biarritz, serta Brougham.[19]

Pada tahun 1960, Borgward P 100 merupakan mobil buatan Jerman pertama dengan suspensi udara self-levelling.[20]

Pada tahun 1962, Mercedes-Benz W112 dilengkapi fitur suspensi udara pada model 300SE.[5] Sistem ini menggunakan katup utama Bosch dengan dua katup gandar, masing-masing satu di depan dan di belakang. Katup ini mengendalikan sebuah pegas udara berbentuk kerucut pada tiap gandar. Sistem ini pun menjaga ketinggian konstan selama perjalanan dengan menggunakan penampung udara yang diisi oleh kompresor udara silinder tunggal yang ditenagai oleh mesin. Pada tahun 1964, Mercedes-Benz 600 menggunakan pegas udara yang lebih besar dan sistem udara bertekanan juga memberi daya pada servo rem.

Rolls-Royce pun memasang suspensi self-levelling pada Rolls-Royce Silver Shadow, dengan lisensi dari Citroën.

Pada tahun 1975, Mercedes-Benz 450SEL 6.9 memasang suspensi hidropneumatik saat paten terhadap teknologi tersebut telah kadaluwarsa.[5] Desain ini menggantikan sistem udara bertekanan yang lebih mahal, kompleks, dan bermasalah, tetapi tetap digunakan pada model 600 hingga tahun 1984.[5]

Suspensi udara tidak masuk dalam standar produksi mobil di Amerika Serikat antara tahun 1960 hingga 1983. Pada tahun 1984, Ford Motor Company memasang desain baru sebagai fitur pada Lincoln Continental Mark VII.

Pada tahun 1986, Toyota Soarer memperkenalkan TEMS, sebuah suspensi udara penuh semi-aktif yang dapat dikendalikan secara elektronik.[21]

Dunlop Systems Coventry UK juga merupakan pelopor Elecronically Controlled Air Suspension (ECAS) untuk kendaraan off-road - frase yang berhasil dipatenkan oleh ECAS. Sistem ini pertama kali dipasang pada 93MY Land Rover Range Rover.

Pada tahun 1989, Arnott Air Suspension Products didirikan, dan kemudian membangun pabrik seluas 300.000 kaki persegi di Merritt Island, Florida, yang di dalamnya juga terdapat pusat riset dan pengembangan suspensi udara seluas 65.000 kaki persegi, membantu dalam paten untuk BMW, Mercedes-Benz, dsb.

Pada tahun 2002, mobil SUV GMT 360 Trail Blazer dilengkapi suspensi udara, dengan pegas udara dibuat oleh Dunlop dan sistem kendali terintegrasi dibuat oleh Wabco.

Pada tahun 2005, GM H2 HUMMER menawarkan opsi sistem suspensi udara, dengan dilengkapi sistem kendali kompresor ganda buatan Dunlop guna mendukung pengembangan ban mobil untuk digunakan pada jalan non-aspal.

Mobil modern

Kendaraan yang pernah menggunakan suspensi udara antara lain berasal dari Maybach, Rolls-Royce, Lexus, Jeep, Ram, Cadillac (GM), Mercedes-Benz, Porsche, Land Rover, SsangYong, Audi, Subaru, Volkswagen, Lincoln, Ford, Tesla, dsb. Sejumlah mobil Citroën juga memiliki fitur suspensi hidraktif, yang dapat dikendalikan dengan komputer, dan dapat mengurangi tinggi kendaraan secara otomatis saat kendaraan sedang dikendarai dengan kecepatan tinggi.

Desain suspensi udara dari Lincoln, Land Rover, SsangYong, Chrysler, Subaru, Audi, Volkswagen, Tesla, Porsche, dan Lexus juga memilki fitur pengaturan ketinggian, sehingga dapat digunakan untuk menghindari lubang jalan ataupun jalan yang tidak rata. Pada Panamera, sistemnya dapat mengatur kekuatan pegas dan redamannya, jika mobil tersebut digunakan dalam mode balap. Pengaturan suspensi Mark VIII juga terhubung ke sistem memori, sehingga mobil tersebut akan menyesuaikan suspensi secara otomatis berdasarkan pengemudinya. Sistem kendali pada Mark VIII pun dapat menurunkan suspensi hingga 25 mm (1 inci) pada kecepatan 100 km/jam, untuk meningkatkan performa aerodinamika. Salah satu cara yang digunakan oleh produsen mobil untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar adalah dengan menggunakan teknologi suspensi aktif. Tesla Motors pun menawarkan opsi "Suspensi Udara Aktif" pada Model S dan Model X untuk menurunkan atau menaikkan tinggi kendaraan guna meningkatkan aerodinamika ataupun meningkatkan efisiensi bahan bakar.[22]

Lihat juga

Referensi

Pranala luar