Terra Australis

Terra Australis Incognita adalah sebutan untuk 'Tanah Selatan yang Tidak Diketahui' dalam bahasa Latin. Benua ini hanyalah khayalan karena ketidaktahuan dan digambar di berbagai peta Eropa pada abad ke-15 sampai ke-18.

Peta tahun 1570 oleh Abraham Ortelius menggambarkan "Terra Australis Nondum Cognita" sebagai benua besar di bagian bawah peta dan juga benua Arktik.

Benua ini diperkenalkan oleh Aristoteles yang kemudian dikembangkan oleh Ptolemeus, kartografer Yunani pada abad ke-1 Masehi, yang meyakini bahwa Samudra Hindia dibatasi oleh sebuah daratan di selatan. Dalam Renaisans, benua ini muncul di peta-peta Eropa karena sumber utama informasinya adalah Ptolemeus.

Walaupun berbagai pelayaran menyebabkan berkurangnya luas daerah Terra Australis, benua ini terus digambar dan ilmuwan berdebat untuk membuktikan kebenarannya dengan argumen antara lain Terra Australis sebagai penyeimbang daratan di belahan bumi utara. Daerahnya jauh lebih besar dibandingkan Antarktika yang sebenarnya, bahkan mencapai Samudera Pasifik. Selandia Baru, yang ditemukan Abel Tasman pada 1642, juga dianggap sebagai bagian dari benua ini.

Dua pelayaran James Cook berhasil mengoreksi berbagai pendapat tentang Terra Australis. Yang pertama, ia mengelilingi Selandia Baru dan membuktikan itu bukan bagian dari benua. Yang kedua, ia mengelilingi bumi pada lintang selatan yang tinggi, kadang melewati lingkaran kutub selatan, dan menunjukkan bahwa Terra Australis yang sebenarnya terdapat di dalam lingkaran kutub. Sekarang, istilah Terra Australis menjadi sebuah sinonim untuk benua Australia.[1] Teori keseimbangan tanah ini telah didokumentasikan sejak abad ke-5 di peta oleh Macrobius, yang menggunakan istilah Australis di petanya.

Dalam karya fiksi

Benua selatan yang belum dijelajahi sering menjadi subjek fiksi fantastis pada abad ke-17 dan ke-18 dalam genre pelayaran imajiner. Di antara karya-karya yang membahas kunjungan imajiner ke benua (yang pada saat itu masih diyakini nyata) adalah:

  • Mundus alter et idem (1605), sebuah karya satir oleh Joseph Hall, Bishop of Norwich;
  • The Isle of Pines (1668) oleh politisi Inggris Henry Neville;
  • La terre australe connue (1676) oleh Gabriel de Foigny;
  • Histoire des Sevarambes (1675) oleh penulis Huguenot Perancis Denis Vairasse d'Allais;
  • Voyages et avantures de Jaques Massé (c. 1715, salah tanggal 1710) oleh Simon Tyssot de Patot);
  • Miscellanea Aurea: The Fortunate Shipwreck, or a description of New Athens in Terra Australis incognita (1720) oleh dramatis Inggris Thomas Killigrew;
  • Relation d'un voyage du Pole Arctique, au Pole Antarctique par le centre du monde (1721), tidak diketahui;
  • Relation du royaume des Féliciens (1727) oleh Marquis de Lassay;
  • Viaggi di Enrico Wanton alle Terre incognite Australi (1749) oleh Zaccaria Seriman;
  • Voyage de Robertson, aux Terres Australes, traduit sur le manuscrit anglois (1767), tidak diketahui;
  • La découverte australe par un homme-volant (1781) oleh Restif de la Bretonne;
  • The idea of Terra Australis juga digunakan oleh Terry Pratchett dalam serial novelnya Discworld (1983–2014) di mana Dunia diseimbangkan oleh Benua Penyeimbang yang aneh dan kurang dikenal.

Lihat juga

Referensi