Wahana antariksa

kendaraan berawak atau nirawak yang dirancang untuk terbang di luar angkasa

Wahana antariksa (singkatnya wantariksa)[1] atau biasa juga disebut pesawat luar angkasa (Inggris: spacecraft, spaceship) merupakan sebuah kendaraan yang mengudara untuk penjelajahan luar angkasa. Yang disebut wantariksa termasuk peranti penyelidik (probe) angkasa robot atau nirawak dan juga kendaraan berawak. Istilah ini terkadang juga digunakan untuk menjelaskan satelit buatan, yang memiliki kriteria rancangan yang mirip. Wahana antariksa adalah benda buatan manusia yang terbang di antariksa karena keseimbangan gaya/momen inersia dan gravitasi yang ditimbulkan akibat pergerakannya di antariksa (di antara planet-planet atau benda langit lainnya).

Lebih dari 140 misi berawak Soyuz Rusia (versi TMA ditampilkan) telah terbang sejak 1967, dan sekarang mendukung misi ke ISS.
Pesawat Ulang-Alik AS terbang 135 kali dari 1981 hingga 2011, mendukung Spacelab, Mir, Teleskop Hubble, dan ISS.

Wahana antariksa tidak memiliki pembagian yang jelas baik ditinjau dari bentuk, berat, misi, sistem kestabilannya dll. namun untuk penyederhanaannya, wahana antariksa dapat digolongkan berdasarkan cara pengendaliannya (berawak/nirawak) dan cara penjelajahannya (orbit bumi/antar planet)

Wahana antariksa ada yang dapat digunakan kembali setelah digunakan (dapat diluncurkan lagi atau beberapa kali, seperti SpaceX Dragon dan pengorbit Space Shuttle) atau hanya sekali pakai (seperti Soyuz). Dalam beberapa tahun terakhir, lebih banyak badan antariksa mulai memproduksi wahana antariksa yang dapat digunakan kembali.

Umat manusia telah mencapai penerbangan luar angkasa, tetapi hanya beberapa negara yang memiliki teknologi untuk peluncuran orbit yakni: Rusia (Roscosmos), Amerika Serikat (NASA), negara-negara anggota Badan Antariksa Eropa (ESA), Jepang (JAXA), Tiongkok (CNSA), India (ISRO), Taiwan[2][3][4] (Institut Sains dan Teknologi Chung-Shan Nasional, Organisasi Antariksa Nasional Taiwan (NSPO),[5] Israel (ISA), Iran (ISA), dan Korea Utara (NADA). Selain itu, beberapa perusahaan swasta telah mengembangkan atau sedang mengembangkan teknologi untuk peluncuran orbital, secara independen dari lembaga pemerintah. Contoh paling menonjol dari perusahaan tersebut adalah SpaceX dan Blue Origin.

Jenis-jenis wahana antariksa

Wahana antariksa berawak

Per 2016, hanya tiga negara yang mampu menerbangkan wahana antariksa berawak: Uni Soviet (dilanjutkan Rusia), Amerika Serikat, dan Tiongkok. Wahana antariksa berawak pertama adalah Vostok 1 yang membawa kosmonot Soviet Yuri Gagarin ke luar angkasa pada tahun 1961, dan menyelesaikan orbit Bumi penuh. Ada lima misi berawak lainnya yang menggunakan wahana antariksa Vostok.[6] Pesawat ruang angkasa awak kedua bernama Freedom 7, dan melakukan penerbangan luar angkasa sub-orbital pada tahun 1961 membawa astronot Amerika Alan Shepard ke ketinggian lebih dari 187 kilometer. Ada lima misi berawak lainnya menggunakan wahana antariksa Mercury.

Pesawat ruang angkasa berawak Soviet lainnya termasuk Voskhod, Soyuz, dan stasiun ruang angkasa Salyut dan Mir. Pesawat ruang angkasa awak Amerika lainnya termasuk Gemini, Apollo (termasuk Modul Lunar Apollo), stasiun ruang angkasa Skylab, Pesawat Ulang-alik dengan Spacelab Eropa yang tidak terpisahkan dan modul stasiun ruang angkasa swasta AS Spacehab, dan konfigurasi SpaceX Crew Dragon dari Dragon 2 mereka. Perusahaan AS Boeing juga mengembangkan dan menerbangkan pesawat ruang angkasa mereka sendiri, Boeing Starliner (CST-100), tetapi penerbangan berawak belum terjadi. Tiongkok sedang berkembang, tetapi tidak menerbangkan Shuguang, dan saat ini menggunakan Shenzhou (misi awak pertamanya adalah pada tahun 2003).

Stasiun Luar Angkasa Internasional, yang diawaki sejak November 2000, adalah stasiun luar angkasa hasil kerjasama antara Rusia, Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa negara lain.

Wahana antariksa nirawak

Wahana antariksa nirawak (satelit) yang beroperasi di orbit bumi berjumlah sangat banyak. Masing-masing mempunyai misi-misi spesifik seperti: telekomunikasi, peramal cuaca. navigasi, penginderaan jarak jauh untuk sumber daya alam, pengamatan geodinamik, penelitian atmosfer dan fisika bumi, observasi astronomi dan lain sebagainya. sedangkan yang beroperasi antar planet terbagi menjadi beberapa kelas, yaitu:

  • Terbang lintas planet (planetary flyby); terbang melewati planet tujuan
  • Pengorbit planet (planetary orbiter); terbang mengorbit planet tujuan
  • Pendarat planet (planetary lander); mendarat di permukaan planet tujuan
  • Robot penjelajah planet (Planetary rover); mendarat dan menjelajahi permukaan planet tujuan. Terdapat beberapa jenis yaitu: pendarat keras (hard lander), penjelajah atmosfer (atmospheric probe), pendaratan lunak (soft lander), dan penetrator (ditembakkan masuk ke permukaan tanah)
  • Pengembali sampel (Sample return); mendarat di permukaan planet tujuan, kemudian mengambil sampel tanah dan atmosfer, lalu kembali ke Bumi.

Wahana antariksa dalam pengembangan

Berawak

  • (AS-NASA; Eropa-ESA) Orion – kapsul
  • (AS-SpaceX) Starship – wahana antariksa VTVL
  • (AS-Boeing) CST-100 – kapsul
  • (AS-Sierra Nevada Corporation) Dream Chaser – wahana atariksa orbital
  • (AS-The SpaceShip company) SpaceShipTwo – wahana antariksa suborbital
  • (AS-Blue Origin) New Shepard – kapsul VTVL
  • (AS-XCOR) Lynx rocketplane – wahana antariksa suborbital
  • (Rusia-Roscosmos) Orel – kapsul
  • (Eropa-ESA) Advanced Crew Transportation System – kapsul
  • (India-DRDO) Avatar RLV - dalam pengembangan, penerbangan demonstrasi pertama pada tahun 2015.[7]
  • (India-ISRO) Gaganyaan – kapsul
  • (India-ISRO) RLV Technology Demonstration Programme – wahana antariksa
  • (Iran-ISA) Wahana antariksa berawak Iran – kapsul

Nirawak

  • CNES Mars Netlander
  • Darwin14 ESA probe
  • Sierra Nevada Corporation Dream Chaser – wahana atariksa orbital
  • Skylon spaceplane
  • StarChip and Sprites - miniatur wahana antariksa antarbintang
  • System F6 — demonstran Pesawat Luar Angkasa Fraksinasi DARPA

Referensi

Pranala luar