Zhoukoudian

Zhoukoudian atau Choukoutien (周口店) adalah sebuah sistem gua di Beijing, Tiongkok. Ada banyak penemuan arkeologis di tempat ini, termasuk salah satu spesies pertama Homo erectus, dijuluki Manusia Peking, dan sekumpulan tulang yang bagus dari hyena raksasa Pachycrocuta brevirostris.

Situs Manusia Peking di Zhoukoudian
Situs Warisan Dunia UNESCO
Jalan masuk Zhoukoudian
KriteriaKultural: iii, vi
Nomor identifikasi449
Pengukuhan1987 (ke-11)
Zhoukoudian
Hanzi: 周口店

Masa ketika Manusia Peking menghuni situs ini sangat bervariasi, antara 700.000-200.000 tahun yang lalu,[1] 670.000-470.000 tahun yang lalu,[2] dan tidak lebih awal dari 530.000 tahun yang lalu.[3]

Situs Manusia Peking pertama kali ditemukan oleh Johan Gunnar Andersson pada tahun 1921[4] dan pertama kali digali oleh Otto Zdansky pada tahun 1921 dan 1923 menemukan dua gigi manusia.[5] Penemuan ini kemudian diidentifikasi oleh Davidson Black sebagai milik spesies yang tidak diketahui sebelumnya dan disusul dengan penggalian ekstensif.

Celah di tengah batu gamping mengandung sedimen Pleistosen Tengah telah menghasilkan fosil sekitar 45 individu beserta hewan, serpihan batu, dan perkakas potong.

Fosil hewan tertua berasal dari masa paling awal 690.000 tahun yang lalu dan perkakas berasal dari masa 670.000 tahun yang lalu[6] sementara otoritas lain menyatakan perkakas yang ditemukan berasal dari masa tidak lebih awal dari 530.000 tahun yang lalu.[3]

Selama Paleolikum Akhir, situs ini dihuni kembali dan fosil Homo sapiens beserta batu dan perkakas tulangnya juga telah ditemukan kembali dari Gua Atas.

Gua-gua ini terletak di Distrik Fangshan (房山区), sebelah barat daya dari pusat kota Beijing.

Sejarah Penggalian

Museum di Situs Manusia Peking Zhoukoudian. Di tengah: patung kepala Manusia Peking yang direkonstruksi.

Geolog Swedia, Johan Gunnar Andersson pertama kali memulai eksplorasinya pada tahun 1918 di sebuah daerah yang disebut Bukit Tulang Ayam oleh penduduk setempat yang telah salah mengidentifikasi fosil hewan pengerat yang berlimpah di sana,[7] namun tidak sampai tahun 1921, dia dan paleontolog Amerika, Walter W. Granger dipimpin ke situs yang dikenal sebagai Bukit Tulang Naga oleh orang-orang tambang lokal. Melihat kuarsa putih yang asing di daerah tersebut, dia segera menyadari bahwa tempat tersebut akan menjadi tempat yang baik untuk mencari sisa-sisa manusia primitif.[8]

Referensi


🔥 Top keywords: Liga Champions UEFAPiala Asia U-23 AFC 2024YandexAmicus curiaeHalaman UtamaDuckDuckGoIstimewa:PencarianFacebookTanda titik duaJepangManchester City F.C.TwitterReal Madrid C.F.KleopatraLiga Champions UEFA 2023–2024Kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2024FC Bayern MünchenBerkas:Youtube logo.pngYouTubeMinal 'Aidin wal-FaizinSiksa Kubur (film)Gunung RuangFC BarcelonaFree FireAhmad Muhdlor AliIndonesiaXXNXXIranCerezo OsakaBadarawuhi Di Desa PenariBaratPersija JakartaDubaiMadridInstagramTikTokAnjungan tunai mandiriTim nasional sepak bola Indonesia