Diklorin monoksida

senyawa kimia

Diklorin monoksida, adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus molekul Cl2O. Senyawa ini pertama kali disintesis pada tahun 1834 oleh Antoine Jérôme Balard,[2] yang komposisinya ditentukan bersama dengan Gay-Lussac. Dalam literatur lama senyawa ini terkadang dirujuk sebagai klorin monoksida,[3] yang menimbulkan kebingungan karena nama tersebut saat ini merujuk pada spesi ClO yang netral.

Diklorin monoksida
Struktur diklorin monoksida: panjang ikatan Cl-O adalah 170.0 pm, sudut ikatannya adalah 110.9°.
Model ruang-terisi dari diklorin monoksida
Nama
Nama lain
Oksigen diklorida
Diklorin oksida
Klorin(I) oksida
Hipoklorit oksida
Anhidrida hipoklorida
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet{{{3DMet}}}
ChEBI
ChemSpider
Nomor EC
Nomor RTECS{{{value}}}
  • InChI=1S/Cl2O/c1-3-2 YaY
    Key: RCJVRSBWZCNNQT-UHFFFAOYSA-N YaY
  • InChI=1/Cl2O/c1-3-2
    Key: RCJVRSBWZCNNQT-UHFFFAOYAA
  • ClOCl
Sifat
Cl2O
Massa molar86.9054 g/mol
Penampilangas kuning-kecoklatan
Titik lebur −1.206 °C (−2.139 °F; −933 K)
Titik didih 20 °C (68 °F; 293 K)
sangat larut, hidrolisis 143 g Cl2O per 100 g air
Kelarutan dalam pelarut lainnyalarut dalam CCl4
Struktur
0.78 ± 0.08 D
Termokimia
Entropi molar standar (So)265.9 J K−1 mol−1
Entalpi pembentukan standarfHo)+80.3 kJ mol−1
Bahaya
Lembar data keselamatan[1]
Senyawa terkait
Kation lainnya
Dinitrogen monoksida, dibromin monoksida, air
Senyawa terkait
Oksigen difluorida, klorin dioksida
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
YaY verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Ketika dalam suhu ruangan, senyawa ini hadir sebagai gas berwarna kuning-kecoklatan yang larut baik dalam air dan pelarut organik. Secara kimiawi, senyawa ini merupakan anggota senyawaan klorin oksida, dan juga merupakan anhidrida dari asam hipoklorit. Senyawa ini merupakan pengoksidasi kuat dan agen pengklorinasi.

Preparasi

Metode sintesis senyawa ini sebelumnya dilakukan dengan memperlakukan raksa(II) oksida dengan gas klorin.[3] Namun metode ini cukup mahal, serta sangat berbahaya akibat risiko keracunan raksa.

Sebuah metode produksi yang aman dan lebih nyaman dilakukan dengan mereaksikan gas klorin dengan natrium karbonat hidrat, pada suhu 20-30 °C.[3]

Reaksi ini dapat dilakukan dengan ketiadaan air namun memerlukan pemanasan hingga suhu 150-250 °C; karena diklorin monoksida tidak stabil pada suhu tersebut[4] senyawa ini harus secara kontinu dihilangkan untuk mencegah dekomposisi termal.

Struktur

Struktur diklorin monoksida serupa dengan air dan asam hipoklorit, dengan molekulnya mengadopsi geometri molekul tekuk karena pasangan elektron sunyi pada oksigen; yang menghasilkan simetri molekul C2V. Sudut ikatan senyawa ini sedikit besar daripada normalnya, sepertinya dikarenakan tarikan sterik antara atom klorin yang meruah.

Dalam keadaan padat, senyawa ini mengkristal dalam grup ruang tetrahedral I41/amd, membuatnya isostruktur dengan bentuk air bertekanan tinggi, es VIII.[5]

Reaksi

Diklorin monoksida sangat larut dalam air,[6] di mana senyawa ini hadir dalam kesetimbangan dengan HOCl. Laju hidrolisisnya cukup lambat untuk membiarkan ekstraksi Cl2O dengan pelarut organik seperti CCl4,[3] namun konstanta kesetimbangannya sangat mengarah pada pembentukan asam hipoklorit.[7]

2 HOCl ⇌ Cl2O + H2O K (0 °C) = 3.55x10−3 dm3/mol

Meskiun demikian, senyawa ini mungkin merupakan spesi aktif dalam reaksi antara HOCl dengan olefin dan senyawa aromatik,[8][9] serta dalam klorinasi air minum.[10]

Fotokimia

Diklorin monoksida mengalami fotodisosiasi, yang menghasilkan pembentukan O2 dan Cl2. Proses ini utamanya berbasis pada radikal, dengan fotolisis cepat yang memperlihatkan bahwa radikal hipoklorit (ClO·) merupakan zat antara yang penting.[11]

2 Cl2O → 2 Cl2 + O2

Sifat eksplosif

Diklorida monoksida bersifat eksplosif, meskipun tidak ada penelitian modern mengenai perilaku ini. Campuran senyawa ini dengan oksigen pada suhu kamar tidak mampu diledakkan oleh lucutan listrik sampai setidaknya mengandung 23,5% Cl2O.[12] yang melampaui batas ledakan minimum. Terdapat laporan yang bertentangan mengenai paparan cahaya kuat yang dikatakan mampu meledakkan senyawa ini.[13][14] Pemanasan senyawa ini pada suhu di atas 120 °C, atau pemanasan cepat pada suhu rendah juga memungkinkan pada timbulnya ledakan.[3]Diklorin monoksida cair dilaporkan sensitif terhadap guncangan.[15]

Referensi