Bus perkotaan di Jabodetabek
Wilayah metropolitan Jabodetabek dilayani oleh beberapa jenis angkutan bus perkotaan sebagai alat transportasi dari dan menuju kota-kota di sekitarnya. Secara umum, bus perkotaan di Jabodetabek terbagi menurut operator yang mengoperasikan, yakni pemerintah daerah melalui badan layanan umum atau perusahaan daerah, dan swasta. Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek berperan sebagai regulator pelayanan bus perkotaan yang dioperasikan oleh swasta.[1]
Layanan bus oleh pemerintah daerah
Beroperasinya layanan bus Transjakarta oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak 2004 memacu pemerintah daerah di pinggiran Jakarta untuk menyediakan layanan bus sendiri.[2] Di wilayah Jawa Barat, Pemerintah Kota Bogor meluncurkan layanan bus Trans Pakuan sejak 2007,[3][4] namun sempat mati suri sebelum kembali melayani penumpang pada 2021 dengan dukungan operasional melalui skema pembelian layanan (buy the services) oleh Kementerian Perhubungan.[5] Sementara itu, Pemerintah Kota Bekasi menginisiasi layanan Trans Patriot sejak 2018.[6] Di Kota Depok, pemerintah setempat meluncurkan layanan Depok Go Lancar sejak 2021.[7][8]
Di wilayah Banten, Pemerintah Kota Tangerang telah mengoperasikan layanan Bus Rapid Transit Tangerang Ayo di tiga koridor pelayanan sejak 2016.[9] Layanan serupa juga diluncurkan Pemerintah Kota Tangerang Selatan dengan nama Trans Anggrek sejak 2015,[10] namun hingga kini mati suri.[11][12]
Transjakarta sendiri menyediakan layanan penumpang perbatasan untuk wilayah yang berdekatan dengan DKI Jakarta. Tarif yang dibayar penumpang sama dengan tarif layanan di dalam kota Jakarta dan tidak dikenakan biaya tambahan apabila penumpang berpindah halte.[13] Sejak 2018, Transjakarta mulai menyediakan layanan Royaltrans sebagai layanan premium (non ekonomi) Transjakarta dengan tarif lebih mahal, namun dengan fasilitas premium.[14] Di luar angkutan untuk penglaju, Transjakarta juga mengoperasikan layanan bus wisata gratis untuk 7 rute pelayanan.[15]
Layanan bus oleh pemerintah pusat dan swasta
Operasional bus perkotaan oleh swasta terbagi atas tiga layanan utama, yakni Transjabodetabek,[16][17] Jabodetabek Residence Connexion (JRC),[18] dan Jabodetabek Airport Connexion (JAC).[19]
Transjabodetabek
Layanan Transjabodetabek adalah pengembangan dari layanan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB) yang sudah dihapus per 1 Juni 2016.[20][21] Layanan ini dioperasikan oleh operator bus milik BUMN RI seperti PPD[22] dan operator bus swasta seperti Mayasari Bakti, Lorena dan Sinar Jaya untuk melayani penumpang dari wilayah pinggiran Jabodetabek menuju pusat Jakarta ataupun melintas kota-kota di Jabodetabek.[23][24] Layanan ini terdiri atas dua jenis, yakni Transjabodetabek Reguler dan Transjabodetabek Bisnis.[25]
Jabodetabek Residence Connexion
Jabodetabek Residence Connexion (umum dikenal sebagai JR Connexion) adalah pengembangan dari layanan Transjabodetabek Premium sebagai angkutan permukiman tidak dalam trayek dari kawasan perumahan di wilayah Bodetabek menuju Jakarta dan sebaliknya.[26] Layanan yang beroperasi sejak Februari 2017 ini dioperasikan oleh operator bus yang bekerja sama dengan pihak pengembang perumahan yang akan dilayani.[27] Beberapa pemain utama layanan JR Connexion di antaranya seperti operator bus milik BUMN RI seperti PPD[22] dan operator bus swasta seperti Mayasari Bakti, Sinar Jaya,[28] Lorena, dan lain sebagainya. Layanan ini memiliki tarif bervariasi dengan fasilitas premium.[29][30]
Jabodetabek Airport Connexion
Jabodetabek Airport Connexion (umum dikenal sebagai JA Connexion) adalah layanan bus yang menyasar pada titik keberangkatan dari kawasan perhotelan dan pusat perbelanjaan di sekitar Jabodetabek menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta[31][32] atau Bandara Internasional Halim Perdanakusuma.[33] Layanan yang diluncurkan sejak Mei 2017 ini menjadi alternatif transportasi menuju bandara selain bus bandara DAMRI, taksi, angkutan antar-jemput (Inggris: shuttle bus), atau kereta ekspres bandara.[34]
Galeri
- Transjakarta Scania K320iA dengan bodi Laksana Cityline2 untuk layanan Transjakarta
- Laksana Nucleus 5 yang dioperasikan untuk layanan BisKita Trans Pakuan
- Hino FB 130 dengan model dari Karoseri Rahayu Santosa untuk layanan Koridor 1 Bus Rapid Transit Tangerang Ayo
- Bus TransJabodetabek yang dioperasikan Agra Mas sedang terparkir di Terminal Pasar Senen
- 2015 Hino R 260 RK8J dengan bodi Laksana Discovery milik PPD untuk layanan JR Connexion
- Hino RK 8 R260 dengan bodi Karoseri Laksana milik PPD untuk layanan JA Connexion
- Mercedes-Benz OH 1625 dengan bodi Laksana Legacy SR1 milik DAMRI untuk operasional angkutan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta