Kota Tangerang Selatan

kota di Provinsi Banten, Indonesia
(Dialihkan dari Tangerang Selatan)



Kota Tangerang Selatan (Sunda: ᮒᮍᮨᮛᮀ ᮊᮤᮓᮥᮜ᮪, translit. Tangerang Kidul; atau disingkat Tangsel) adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia. Kota ini terletak 90 km sebelah tenggara ibu kota Provinsi Banten, yaitu Kota Serang. Kota ini merupakan bagian dari kawasan metropolitan Jakarta Raya dan terletak 30 km di bagian barat Jakarta.

Kota Tangerang Selatan
Transkripsi bahasa daerah
 • Aksara Sundaᮒᮍᮨᮛᮀ ᮊᮤᮓᮥᮜ᮪
 • Abjad Pegonتڠيراڠ سلتن
Balai Kota Tangerang Selatan
Balai Kota Tangerang Selatan
Bendera Kota Tangerang Selatan
Lambang resmi Kota Tangerang Selatan
Julukan: 
Kota Anggrek
Motto: 
Cerdas, modern, religius
Peta
Peta
Kota Tangerang Selatan di Jawa
Kota Tangerang Selatan
Kota Tangerang Selatan
Peta
Kota Tangerang Selatan di Indonesia
Kota Tangerang Selatan
Kota Tangerang Selatan
Kota Tangerang Selatan (Indonesia)
Koordinat: 6°17′20″S 106°43′05″E / 6.2889°S 106.7181°E / -6.2889; 106.7181
Negara Indonesia
ProvinsiBanten
Tanggal berdiri26 November 2008; 15 tahun lalu (2008-11-26)
Dasar hukumUU Nomor 51 Tahun 2008
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 7
  • Kelurahan: 54
Pemerintahan
 • Wali KotaBenyamin Davnie
 • Wakil Wali KotaPilar Saga Ichsan
Luas
 • Total164,86 km2 (63,65 sq mi)
Peringkat54
Populasi
 (31 Desember 2023)[1]
 • Total1.414.619
 • Peringkat14
 • Kepadatan8,600/km2 (22,000/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 89,28% Islam
  • 0,97% Buddha
  • 0,22% Hindu
  • 0,05% Lainnya[1]
 • BahasaIndonesia
Sunda (Tangerang)
Betawi
 • IPMKenaikan 83,57 (2023)
 sangat tinggi [2]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3674
Kode area telepon021
Pelat kendaraanB
Kode Kemendagri36.74
DAURp 619.411.148.000.-
Situs webwww.tangerangselatankota.go.id

Sejarah

Kota Tangerang Selatan awalnya termasuk di wilayah keresidenan Batavia. Keresidenan ini telah dibentuk pada zaman penjajahan Belanda. Kemudian berkembang menjadi bagian dari Kabupaten Tangerang. Pada saat itu, ada 3 etnis yang mendominasi di Tangerang Selatan, yakni Mayoritas orang Betawi Sunda, dan Tionghoa.[3]

Kota Tangerang Selatan mulai menjadi kota mandiri sejak tahun 2008. Pembentukan wilayah ini sebagai kota otonom berawal dari keinginan warga di kawasan Tangerang Selatan untuk menyejahterakan masyarakat. Warga merasa kurang diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten Tangerang sehingga banyak fasilitas terabaikan.[3][4]

Berdasarkan hal itu, bertahun-tahun dilakukan perundingan akhirnya dibuatlah sebuah Undang Undang pendirian Tangerang Selatan yaitu UU Nomor 51 Tahun 2008, tertanggal 26 November 2008. Undang Undang tersebut kemudian menjadi pelengkap dari sejarah Kota Tangerang Selatan.[5] Pembentukan Kota Tangerang Selatan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, dengan 7 kecamatan hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang yang telah disetujui oleh DPRD Kabupaten Tangerang pada 27 Desember 2006.[3]

Pada 27 Desember 2006, DPRD Kabupaten Tangerang menyetujui terbentuknya Kota Tangerang Selatan yang terdiri atas 7 kecamatan, yakni kecamatan Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong, Serpong Utara dan Setu.[3] Serta menetapkan kecamatan Ciputat sebagai pusat pemerintahan.

Pemerintah Kabupaten Tangerang juga telah menyiapkan dana sebesar 20 Milyar untuk proses awal berdirinya Kota Tangerang Selatan. Dana itu dianggarkan untuk biaya operasional kota baru selama 1 tahun pertama dan merupakan modal awal dari daerah induk untuk wilayah hasil pemekaran.

Geografis

Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106'38'–106'47’ BT dan 06'13'30'–06'22'30' LS. Wilayah Kota Tangerang Selatan diantaranya dilintasi oleh Kali Angke, Kali Pesanggrahan dan Sungai Cisadane sebagai batas administrasi kota di sebelah barat.

Letak geografis Tangerang Selatan berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta pada sebelah utara dan timur, selain itu Tangerang Selatan juga menjadi salah satu daerah yang menghubungkan Provinsi Banten dengan Provinsi Jawa Barat.

Batas Wilayah

UtaraKota Tangerang
TimurKota Administrasi Jakarta Selatan dan Kota Depok
SelatanKota Depok dan Kabupaten Bogor
BaratKabupaten Tangerang

Topografi

Sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan dataran rendah dan memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan tanah rata-rata 0–3% sedangkan ketinggian wilayah antara 0 – 25 m dpl. Untuk kemiringan garis besar terbagi dari 2 bagian, yaitu :

Geologi

Kota Tangerang Selatan merupakan daerah yang relatif datar. Beberapa kecamatan memiliki lahan yang bergelombang seperti di perbatasan antara Kecamatan Setu dan Kecamatan Pamulang serta sebagian di Kecamatan Ciputat Timur.

Kondisi geologi Tangerang Selatan umumnya adalah batuan alluvium, yang terdiri dari batuan lempung, lanau, pasir, kerikil, dan bongkah. Jenis batuan ini mempunyai tingkat kemudahan dikerjakan yang baik sampai sedang, unsur ketahanan terhadap erosi cukup baik oleh karena itu wilayah Kota Tangerang Selatan masih cukup layak untuk kegiatan perkotaan. Dilihat dari sebaran jenis tanahnya, pada umumnya di Tangerang Selatan berupa asosiasi latosol merah dan latosol coklat kemerahan yang secara umum cocok untuk pertanian atau perkebunan.[butuh rujukan]

Meskipun demikian, dalam kenyataannya makin banyak yang berubah penggunaannya untuk kegiatan lainnya yang bersifat non-pertanian. Untuk sebagian wilayah seperti Kecamatan Serpong dan Kecamatan Setu, jenis tanah ada yang mengandung pasir khususnya untuk wilayah yang dekat dengan Sungai Cisadane.

Iklim

Iklim di wilayah Kota Tangerang Selatan adalah iklim tropis dengan tipe (Af) dengan intensitas intensitas curah hujan tahunan berkisar antara 1.600–2.200 mm per tahun. Temperatur udara berada di sekitar 23,4 °C–34,2 °C. Rata-rata kelembaban udara adalah 80,0% sedangkan intensitas matahari adalah 49,0%. Keadaan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dan Februari, yaitu >200 mm per bulan, sedangkan keadaan curah hujan terendah terjadi di bulan Agustus ±65 mm dan rata-rata curah hujan dalam setahun adalah ±165 mm. Rata-rata hari hujan per tahun ialah ≥140 hari hujan dengan hari hujan terbanyak pada bulan Februari sebanyak 21 hari. Rata-rata kecepatan angin dalam setahun adalah 4,9 km/jam dan kecepatan maksimum rata-rata 38,3 km/jam.


Data iklim Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
BulanJanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDesTahun
Rata-rata tertinggi °C (°F)30.9
(87.6)
31
(88)
32.1
(89.8)
32.6
(90.7)
32.7
(90.9)
32.6
(90.7)
32.6
(90.7)
32.9
(91.2)
33.4
(92.1)
33.4
(92.1)
32.7
(90.9)
31.8
(89.2)
32.39
(90.33)
Rata-rata harian °C (°F)26.4
(79.5)
26.3
(79.3)
26.8
(80.2)
27.2
(81)
27.4
(81.3)
27.2
(81)
26.9
(80.4)
27
(81)
27.4
(81.3)
27.5
(81.5)
27.3
(81.1)
26.9
(80.4)
27.03
(80.67)
Rata-rata terendah °C (°F)23.4
(74.1)
23.3
(73.9)
23.6
(74.5)
23.8
(74.8)
23.8
(74.8)
23.4
(74.1)
22.9
(73.2)
22.9
(73.2)
23.1
(73.6)
23.5
(74.3)
23.6
(74.5)
23.5
(74.3)
23.4
(74.11)
Presipitasi mm (inci)284
(11.18)
292
(11.5)
185
(7.28)
194
(7.64)
163
(6.42)
108
(4.25)
82
(3.23)
65
(2.56)
81
(3.19)
143
(5.63)
199
(7.83)
194
(7.64)
1.990
(78,35)
Rata-rata hari hujan 19191716128656101618152
% kelembapan85.586.184.282.781.878.776.574.673.876.780.582.980.33
Rata-rata sinar matahari bulanan1411602082322452512842952632542061832.722
Sumber #1: BMKG[6]
Sumber #2: Climate-Data.org[7] & Weatherbase[8]

Pemerintahan

Wali Kota

Wali kota Tangerang Selatan adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kota Tangerang Selatan. Wali kota Tangerang Selatan bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Banten. Saat ini, wali kota atau kepala daerah yang menjabat di Kota Tangerang Selatan ialah Benyamin Davnie, dengan wakil wali kota Pilar Saga Ichsan. Mereka menang pada Pemilihan umum Wali Kota Tangerang Selatan 2020, untuk periode jabatan 2021-2024, dan dilantik oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim, pada tanggal 26 April 2021 di Pendopo Provinsi Banten Kota Serang.[9]Benyamin merupakan wali kota Tangerang Selatan ke-2 setelah kota dibentuk tahun 2008.

NoWali KotaMulai jabatanAkhir jabatanPrd.Ket.Wakil Wali Kota
2 Drs. H. Benyamin Davnie26 April 2021petahana3
(2020)
[9] Pilar Saga Ichsan

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Tangerang Selatan dalam dua periode terakhir.[10][11][12]

Partai PolitikJumlah Kursi dalam Periode
2014-20192019-2024
PKB3 4
Gerindra7 8
PDI-P9 8
Golkar9 10
NasDem3 0
PKS5 8
PPP2 0
PSI(baru) 4
PAN3 2
Hanura6 1
Demokrat3 5
Jumlah Anggota50 50
Jumlah Partai10 9


Kecamatan

Kota Tangerang Selatan terdiri dari 7 kecamatan dan 54 kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 1.244.204 jiwa dan luas wilayah 147,19 km² dengan kepadatan 8.453 jiwa/km².[13][14]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Tangerang Selatan, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
KecamatanJumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
36.74.04Ciputat7
36.74.05Ciputat Timur6
36.74.06Pamulang8
36.74.03Pondok Aren11
36.74.01Serpong9
36.74.02Serpong Utara7
36.74.07Setu6
TOTAL54

Demografi

Masjid Raya Al Azhar Bintaro di Pondok Karya, kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Suku bangsa

Kota Tangerang Selatan berada di pulau Jawa, dan berbatasan langsung dengan DKI Jakarta. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2020, per bulan September 2020, penduduk kota ini sebanyak 1.354.350 jiwa, dimana laki-laki sebanyak 678.159 jiwa dan perempuan sebanyak 676.191 jiwa.[15] Luas wilayah Tangerang Selatan yakni km, sehingga kepadatan penduduk sekitar jiwa/km.[1]

Kota Tangerang Selatan termasuk sebagai salah satu kota industri, sehingga banyak penduduk dari luar provinsi Banten bekerja dan menetap di Tangerang Selatan. Hal ini juga memengaruhi keberagaman penduduk kota ini, baik dari segi suku bangsa maupun agama yang dianut. Dahulu, penduduk Tangerang Selatan umumnya didominasi oleh tiga etnis, yakni Betawi, Sunda Banten, dan Tionghoa. Suku Sunda Banten mendominasi daerah bagian barat Tangerang Selatan, yakni disebelah barat sepanjang aliran Sungai Cisadane. Secara geografis, penyebarannya terdapat di Serpong, Serpong Utara, dan sebagian Setu.[3]

Bahasa

Peta bahasa di Kota Tangerang Selatan.

Bahasa daerah yang digunakan di Kota Tangerang Selatan adalah bahasa Betawi dan bahasa Sunda dialek Tangerang. Bahasa Betawi dituturkan hampir di seluruh wilayah Tangerang Selatan, kecuali di bagian barat sepanjang aliran Sungai Cisadane. Sedangkan bahasa Sunda dituturkan di sebelah barat sepanjang aliran Sungai Cisadane, yang dominannya digunakan di kampung-kampung yang berada di pinggir aliran sungai, khususnya di Serpong Utara. Di beberapa kelurahan yang terletak di bagian barat juga terdapat beberapa wilayah peralihan bahasa yang kebanyakan terdapat di Serpong, Setu, dan sebagian kecil kampung di Pondok Aren bagian barat.[16] Bahkan, terdapat sebuah kampung di kecamatan Setu yakni Kampung Ekowisata dan Budaya Sunda Keranggan yang dahulu hampir seluruh masyarakatnya menggunakan bahasa Sunda (saat ini hanya dituturkan secara dominan di 2 RT).[17][18]

Agama

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri 2023 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk kota Tangerang Selatan menganut agama Islam yakni sebanyak 89,28%. Penduduk dari suku Sunda, Jawa, Betawi, Banten, Minangkabau, Melayu, pada umumnya beragama Islam. Pemeluk agama Kristen sebanyak 9,48%, dengan rincian Protestan sebanyak 5,92% dan Katolik 3,56%, yang umumnya dianut oleh suku Batak, Minahasa, Tionghoa, sebagian kecil Jawa, dan lainnya. Kemudian penduduk yang menganut agama Buddha sebanyak 0,97%, umumnya adalah orang Tionghoa, dan agama Hindu dianut sebanyak 0,22%, umumnya adalah orang Bali dan Konghucu dianut sebanyak 0,05%.[1]

Perekonomian

Perkembangan PDRB

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kota Tangerang Selatan pada tahun 2007 adalah sebesar Rp.5.256.882, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp.2.768.764. Dengan jumlah penduduk pertengahan tahun 2007 mencapai 1.042.682 orang, PDRB per-kapita adalah sebesar Rp.5.042.000.

Perkembangan PDRB Kota Tangerang Selatan cenderung menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun demikian juga dengan PDRB per-kapita. Pada tahun 2007, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) adalah sebesar 6,51%. Pada tahun 2003, PDRB per-kapita atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp 863.517. Kecamatan yang memberikan kontribusi paling besar adalah Kecamatan Ciputat Timur yaitu sebesar Rp 167 Trilyun atau 31,93% dari total PDRB. Sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan Setu dengan Rp 71 Trilyun atau 1,35%.

Struktur Ekonomi

Berdasarkan Data PDRB tahun 2007, struktur ekonomi Tangerang Selatan didominasi oleh sektor Usaha Pengangkutan dan Komunikasi (30,29%) serta Perdagangan Hotel dan Restoran (26,81%). Sektor lain yang juga memberikan kontribusi cukup besar adalah Bank, Persewaan dan Jasa Perusahaan (15,40%).

Struktur ekonomi tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Tangerang Selatan didominasi oleh sektor tersier, yaitu Pengangkutan dan Komunikasi, Perdagangan Hotel dan Restoran serta Bank, Persewaan dan Jasa Perusahaan, yang memberikan kontribusi hampir 90%.

Sektor sekunder berupa Industri Pengolahan; Listrik, Gas, Air Bersih, dan Konstruksi memberikan kontribusi 8,76%, dan sektor primer seperti Pertanian, Pertambangan dan Penggalian hanya memberikan kontribusi kurang dari 2%. Jika dilihat kecenderungan sejak tahun 2004 hingga tahun 2007, sektor primer dan sekunder mengecil kontribusinya secara signifikan sedangkan sektor tersier meningkat kontribusinya.

Pendidikan

Pada tahun 2020 Kota Tangerang Selatan memiliki 1.131 sekolah, 269.593 siswa dan 15.398 guru yang tersebar di berbagai kecamatan, meliputi jenjang TK, SD, SMP, dan SMA[19]. Dengan rincian sebagai berikut;

KecamatanJumlah Sekolah Tahun 2023Jumlah Siswa Tahun 2023
TKSDSMPSMASMKTKSDSMPSMASMK
Setu311510256488.0103.2511.7632.314
Serpong62594127132.31820.8209.7065.6153.095
Pamulang103714215153.49425.94010.7834 4747.635
Ciputat87553715162.91223.4268.4357.0818.445
Ciputat Timur65281910142.28812.5487.8734.0042.610
Pondok Aren122784621154.00128.81011.4455.1064.560
Serpong Utara4535181041.74613.2736.3233.6673.001
Kota Tangerang Selatan5153412131008217.872132.82757.81631.71031.660

Perguruan Tinggi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Universitas Pamulang.

Kota Tangerang Selatan menjadi lokasi berapa Perguruan Tinggi terkemuka, antara lain;

Perguruan Tinggi Kedinasan

Perguruan Tinggi Negeri

Perguruan Tinggi Swasta

Kesehatan

Rumah Sakit

  • RSUD Tangerang Selatan
  • RSUD Pondok Aren
  • RSUD Serpong Utara
  • RS Aria Sentra Medika
  • RS Bhineka Bhakti Husada
  • RS Buah Hati Ciputat
  • RS Bunda Dalimah
  • RS Eka BSD
  • RS Hermina Ciputat
  • RS Hermina Serpong
  • RS Ichsan Medical Centre
  • RS Insan Permata
  • RS Islam Asshobirin
  • RS Jiwa Dharma Graha
  • RS Medika BSD
  • RS Mitra Keluarga Bintaro
  • RS Mitra Keluarga Pamulang
  • RS Omni Internasional
  • RS Permata Pamulang
  • RS Pondok Indah Bintaro
  • RS Premier Bintaro
  • RS Proklamasi BSD
  • RS Rumah Indonesia Sehat
  • RS Sari Asih Ciputat
  • RS Syarif Hidayatullah
  • RSIA Buah Hati Pamulang
  • RSIA Cinta Kasih
  • RSIA Citra Ananda
  • RSIA Dhia
  • RSIA Lestari
  • RSIA Permata Sarana Husada
  • RSIA Prima Medika
  • RSIA Putra Dalimah
  • RSIA Vitalaya

Puskesmas

  • Puskesmas Ciputat
  • Puskesmas Jombang
  • Puskesmas Kampung Sawah
  • Puskesmas Pamulang
  • Puskesmas Pondok Aren
  • Puskesmas Pondok Jagung
  • Puskesmas Serpong
  • Puskesmas Serpong II
  • Puskesmas Setu
  • Puskesmas Ciputat Timur
  • Puskesmas Jurang Mangu
  • Puskesmas Perigi
  • Puskesmas Kranggan
  • Puskesmas Paku Alam
  • Puskesmas Benda Baru
  • Puskesmas Pondok Kacang Timur
  • Puskesmas Pondok Benda
  • Puskesmas Pondok Ranji
  • Puskesmas Pondok Betung
  • Puskesmas Pondok Pucung
  • Puskesmas Rengas
  • Puskesmas Pisangan
  • Puskesmas Bakti Jaya
  • Puskesmas Rawa Buntu
  • Puskesmas Situ Gintung

Transportasi

Stasiun KRL Pondok Ranji pada Februari 2022, pasca direnovasi

Stasiun

Stasiun Jurangmangu, Tangerang Selatan
KRL di Stasiun Pondok Ranji.

Kota Tangerang Selatan memiliki 5 stasiun Commuter Line yang masih beroperasi, diantaranya:

Selain itu, Kota Tangerang Selatan juga memiliki 1 stasiun yang sudah berhenti beroperasi dikarenakan Vandalisme, yaitu:

Pusat perbelanjaan

Referensi

Pranala luar

 KotaProvinsiPopulasi  KotaProvinsiPopulasi
1JakartaDaerah Khusus Ibukota Jakarta10.562.088
Kota Tangerang Selatan
7MakassarSulawesi Selatan1.423.877
2SurabayaJawa Timur2.874.3148BatamKepulauan Riau1.196.396
3MedanSumatera Utara2.460.8589Bandar LampungLampung1.166.066
4BandungJawa Barat2.444.16010PekanbaruRiau983.356
5PalembangSumatera Selatan1.668.84811PadangSumatera Barat909.040
6SemarangJawa Tengah1.653.52412MalangJawa Timur843.810
Sumber: Sensus Penduduk BPS, 2020. Catatan: Tidak termasuk kota satelit.