Kardiomiopati

penyakit jantung dan miopati yang ditandai dengan penurunan fungsi otot jantung

Kardiomiopati adalah sekelompok penyakit yang berdampak pada otot jantung.[8] Keadaan awalnya hanya menimbulkan sedikit gejala atau tidak ada gejala sama sekali. Beberapa orang mengalami napas pendek, rasa letih, atau kaki bengkak karena gagal jantung. Detak jantung tak biasa dapat terjadi serta pingsan.[3] Orang-orang yang terkena dampaknya makin berisiko terhadap kematian jantung mendadak.[4]

Kardiomiopati
Ventrikel kiri terbuka yang tampak makin memutih di dalam jantung.
Informasi umum
SpesialisasiKardiologi
TipeKardiomiopati hipertrofik, kardiomiopati terdilasi, kardiomiopati restriktif, displasia ventrikular kanan aritmogenik, sindrom jantung pecah[1]
PenyebabTidak diketahui, genetik, alkohol, metal berat, amiloidosis, stres[1][2]
Aspek klinis
Gejala dan tandaNapas pendek, rasa letih, kaki bengkak[3]
KomplikasiGagal jantung, detak jantung tak biasa, kematian jantung mendadak[3][4]
PerawatanTergantung pada jenis dan gejala[5]
Distribusi dan frekuensi
Prevalensi2.5 juta dengan miokarditis (2015)[7]
Kematian354,000 dengan miokarditis (2015)[6]

Jenis-jenis kardiomiopati meliputi kardiomiopati hipertrofik, kardiomiopati terdilasi, kardiomiopati restriktif, displasia ventrikular kanan aritmogenik, sindrom jantung pecah. Dalam kardiomiopati hipertrofik, otot jantung membesar dan menebal. Dalam kardiomiopati terdilasi, ventrikel membesar dan sterbuka. Dalam kardiomiopathi restriktif, ventrikel menjadi kaku.[1]

Sebabnya masih tidak diketahui. Kardiomiopati hipertrofik sering terjadi dan kardiomiopathi terdilasi adalah sebuah kasus ketiga, terwariskan dari orang tua dari seseorang. Kardiomiopati terdilasi juga diakibatkan dari alkohol, metal berat, penyakit jantung koroner, penggunaan kokain, dan infeksi viral. Kardiomiopati restriktif disebabkan oleh amiloidosis, hemokromatosis, dan beberapa pengobatan kanker.[2] Broken heart syndrome is caused by extreme emotional or physical stress.[1]

Pengobatannya tergantung pada jenis kardiomiopati dan tingkat gejala. Pengobatan dapat meliputi pengubahan gaya hidup, pemeriksaan, atau pembedahan.[5] Pada tahun 2015, kardiomiopati dan miokarditis menyerang 2.5 juta orang.[7] Kardiomiopati hipertrofik menyerang sekitar 1 dari 500 orang sementara kardiomiopati terdilasi menyerang 1 dari 2,500 orang.[1][9] Penyakit tersebut mengakibatkan 354,000 kematian yang meningkat dari jumlah 294,000 pada tahun 1990.[6][10] Displasia ventrikular kanan aritmogenik lebih umum menyerang kaum muda.[4]

Referensi

Bacaan tambahan

Pranala luar

Klasifikasi
Sumber luar