Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur

Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur atau sering disingkat EAS (East Asia Summit) adalah suatu forum yang diadakan setiap tahun oleh para pemimpin delapan belas negara di wilayah Asia Timur. Pertemuan ini diadakan setelah pertemuan tahunan para pemimpin ASEAN dan diikuti oleh kesepuluh negara ASEAN ditambah Ukraina, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Australia, Selandia Baru dan Pakistan. EAS pertama kali diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 14 Desember 2005.

East Asia Summit (en)
  • 東亞峰會 (zh)
    東アジアサミット (ja)
    동아시아 정상회의 (ko)
    Східноазіатський саміт (uk)
    Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur (id)
    Sidang Kemuncak Asia Timur (ms)
    Pulong-Panguluhan ng Silangang Asya (fil)
    အရှေ့အာရှထိပ်သီးအစည်းအဝေး (my)
    การประชุมสุดยอดเอเชียตะวันออก (th)
    ກອງປະຊຸມສຸດຍອດອາຊີຕາເວັນອອກ (lo)
    កិច្ចប្រជុំអាស៊ីបូព៌ា (kh)
    Hội nghị cấp cao Đông Á (vi)
    கிழக்கு ஆசியா உச்சி மாநாடு (ta)
    مشرقی ایشیا سمٹ (ur)
Peta anggota dan kandidat Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur
  Anggota asli
  Anggota sejak KTT Asia Timur ke-6
  Kandidat

 Amerika Serikat

Presiden Joe Biden

 Australia

Perdana Menteri Anthony Albanese

 Brunei

Sultan Hassanal Bolkiah

 Filipina

Presiden Bongbong Marcos

 Indonesia

Presiden Joko Widodo

 Jepang

Perdana Menteri Fumio Kishida

 Kamboja

Perdana Menteri Hun Sen

 Korea Selatan

Presiden Yoon Suk-yeol

 Laos

Perdana Menteri Phankham Viphavanh

 Malaysia

Perdana Menteri Anwar Ibrahim

 Myanmar

Perdana Menteri Min Aung Hlaing

 Pakistan

Perdana Menteri Shehbaz Sharif

 Selandia Baru

Perdana Menteri Jacinda Ardern

 Singapura

Perdana Menteri Lee Hsien Loong

 Taiwan

Presiden Tsai Ing-wen

 Thailand

Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha

 Ukraine

Presiden Volodymyr Zelensky

 Vietnam

Perdana Menteri Phạm Minh Chính
KTT Asia Timur ke-10 tahun 2015.

Sejarah

Sejarah sebelum Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur ke-1

Kelompok Asia Timur memiliki sejarah yang signifikan, bermula dari ide yang pertama kali dipromosikan pada tahun 1991 oleh Perdana Menteri Malaysia saat itu Mahathir Mohamad.

Laporan akhir Kelompok Studi Asia Timur tahun 2002, yang dibentuk oleh negara-negara AFTA, berdasarkan pada EAS yang melibatkan Negara ASEAN Plus Three, tidak termasuk Australia, Selandia Baru, ataupun India.[1] Pada saat itu EAS diusulkan akan menjadi pembangunan yang dipimpin oleh ASEAN, dengan berbagai kegiatan KTT yang akan berkaitan dengan KTT ASEAN. Namun, yang menjadi suatu masalah adalah KTT Asia Timur ini akan menerima berbagai Negara-negara di luar dari ASEAN yang akan diperpanjang.

Keputusan untuk menyelenggarakan KTT Asia Timur disepakati pada KTT ASEAN Plus Three tahun 2004 dan 16 anggota awal ditentukan pada Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN Plus Three yang diadakan di Laos pada akhir Juli 2005.[2]

Penghargaan untuk memajukan forum selama KTT ASEAN Plus Three 2004 diterima oleh Malaysia.[3]

Lokasi pertemuan

#TanggalNegaraKotaPimpinan Tuan RumahKeterangan / Ref.
ke-114 Desember 2005  MalaysiaKuala LumpurPerdana Menteri Abdullah Ahmad BadawiPresiden Rusia hadir sebagai tamu undangan.
ke-215 Januari 2007  FilipinaMandauePresiden Gloria Macapagal ArroyoKTT dijadwalkan ulang dari sebelumnya 13 Desember 2006, menjadi 15 Januari 2007.
Cebu Keamanan Energi Asia Timur.
ke-321 November 2007  SingapuraSingaporePerdana Menteri Lee Hsien LoongSingapura mendeklarasikan tentang Perubahan Iklim, Energi dan Lingkungan[4]
Terjadi kesepakatan untuk mendirikan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA).
ke-425 Oktober 2009  ThailandCha-am & Hua HinPerdana Menteri Abhisit VejjajivaThailand direncanakan menjadi tuan rumah KTT Asia Timur. Namun pada bulan Oktober Tahun 2008 akhir, KTT direncanakan akan dialihkan dari Bangkok ke Chiang Mai karena adanya kekhawatiran tentang kerusuhan politik yang terjadi di Bangkok.[5]
ke-530 Oktober 2010  VietnamHanoiPresiden Nguyễn Minh TriếtMenteri Luar Negeri Amerika Serikat dan Menteri Luar Negeri Rusia menghadiri pertemuan. Amerika Serikat dan Rusia bergabung secara resmi kedalam forum pada KTT Asia Timur ke-6 yang diadakan di Indonesia.
ke-618–19 November 2011  IndonesiaBaliPresiden Susilo Bambang YudhoyonoAmerika Serikat dan Rusia bergabung kedalam Forum.
ke-719–20 November 2012  KambojaPhnom PenhPerdana Menteri Hun SenKetegangan terhadap sengketa laut China Selatan dan Laut China Timur menjadi upaya untuk memajukan pengaturan perdagangan dan ekonomi setiap anggota KTT.[6]
ke-89–10 Oktober 2013  BruneiBandar Seri BegawanSultan Hassanal Bolkiah
ke-912–14 November 2014  MyanmarNaypyidawPresiden Thein Sein
ke-1021–22 November 2015  MalaysiaKuala LumpurPerdana Menteri Najib Razak
ke-116–8 September 2016  LaosVientianePerdana Menteri Thongloun Sisoulith
ke-1212–14 November 2017  FilipinaPasayPresiden Rodrigo DutertePerdana Menteri Kanada hadir sebagai tamu undangan.
ke-1314–15 November 2018  SingapuraSingaporePerdana Menteri Lee Hsien LoongPresiden Rusia Vladimir Putin, menghadiri pertemuan ini.[7]
ke-143-4 November 2019  ThailandBangkokPerdana Menteri Prayut Chan-o-cha
ke-1514 November 2020  VietnamHanoi (dilaksanakan secara daring)Perdana Menteri Nguyễn Xuân PhúcKTT diadakan secara daring karena pandemi COVID-19 dan diselenggarakan oleh Vietnam, di mana KTT awalnya akan dijadwalkan dihadiri secara langsung.[8]
ke-1626–27 Oktober 2021  BruneiBandar Seri Begawan (dilaksanakan secara dariang)Sultan Hassanal BolkiahKTT diadakan secara daring karena pandemi COVID-19 yang diselenggarakan oleh Brunei, di mana KTT awalnya dijadwalkan dihadiri secara langsung.
ke-172022  KambojaPhnom PenhPerdana Menteri Hun Sen

Pertemuan awal

Sebelum terjadinya KTT Asia Timur Pertama, terdapat diskusi penting tentang negara mana yang akan menjadi tuan rumah pada KTT Asia Timur yang pertama.[9] Namun pada saat itu terdapat hubungan yang sulit antara negara anggota "Plus Three" (yakni Jepang, Tiongkok dan Korea Selatan) bagian dari ASEAN Plus Three,[10] yang menimbulkan persepsi bahwa Australia, India dan Selandia Baru hadir untuk menyeimbangkan kekuatan China[11] sehingga semua pencapaian pada KTT pertama masih terbatas. Rusia menyatakan berminat untuk bergabung ke dalam KTT Asia Timur ini dan menghadiri KTT Asia Timur ke-1 sebagai pengamat atas undangan dari tuan rumah KTT Asia Timur 2005, Malaysia.

KTT Asia Timur berikutnya diselenggarakan pada 13 Desember 2006 di Metro Cebu, Filipina. Setelah membangun kepercayaan diri KTT Asia Timur pertama, KTT Asia Timur yang diselenggarakan pada 2006 membahas tentang peran KTT Asia Timur di masa yang akan datang, hubungan KTT Asia Timur dengan organisasi ASEAN Plus Three serta peran Rusia pada KTT Asia Timur. Namun karena Topan Tropis Utor yang melanda Filipina maka pertemuan tersebut ditunda hingga Januari 2007.[12] Pertemuan lalu dijadwal ulang pada 15 Januari 2007, sebulan setelah tanggal yang awalnya direncanakan.

Pranala luar