Sinema Tamil

Kollywood, sebuah julukan dari industri film berbahasa Tamil, adalah sebuah bagian dari perfilman yang memproduksi sinema India di negara bagian India Tamil Nadu, sebagian besar di Kodambakkam, Chennai, India.[3] Sinema Tamil adalah salah satu pusat produksi film terbesar di India.[4] Film-film Tamil juga diproduksi di Sri Lanka, Malaysia, Singapura dan Kanada.

Sinema Tamil
AVM Studios, studio tertua yang masih ada di India
Jumlah layar1546 layar tunggal di Tamil Nadu[1]
Distributor utamaAyngaran International
Aascar Films
AVM Productions
Kalaipuli Films
Pyramid Saimira
Film fitur yang diproduksi (2012)[2]
Total262
Keuntungan Box Office (2013)[2]
Film nasionalIndia: 1.190 crore (US$170 juta)

Film bisu pertama dalam bahasa Tamil, Keechaka Vadham, dibuat oleh R. Nataraja Mudaliar pada 1916.[5] Film bersuara pertamanya adalah sebuah film multi-bahasa, Kalidas, yang dirilis pada 31 Oktober 1931, sekitar 7 bulan setelah film bersuara pertama di India Alam Ara[6] Pada akhir 1930an, legislatur Negara Bagian Madras mengeluarkan Undang-Undang Pajak Hiburan 1939. Sinema Tamil kemudian memberikan dampak pada industri pembuatan film lainnya di India, menjadikan Chennai sebagai pusat sekunder untuk sinema Telugu, sinema Malayalam, sinema Kannada dan sinema Hindi.[7][8] Pada era modern-nya, film-film Tamil dari Chennai didistribusikan ke berbagai bioskop luar negeri di Singapura, Sri Lanka, Afrika Selatan, Malaysia, Jepang, Oseania, Timur Tengah, Timur Tengah, Eropa Barat, dan Amerika Utara.[9]Industri tersebut juga menginspirasi pembuatan film pada penduduk diaspora Tamil di wilayah lainnya, seperti di Eropa dan Kanada.[10]

Studio-studio film di Chennai diatur oleh legislasi, seperti Pengaturan Sinematografi Film 1948,[11] Undang-Undang Sinematografi 1952,[12] dan Undang-Undang Hak Penyalinan 1957.[13] Pada Tamil Nadu, harga tiket bioskop diregulasi oleh pemerintah. Bioskop layar tunggal menarik biaya maksimum 50, sementara bioskop dengan lebih dari tiga layar menarik biaya maksimum 120 per tiket.[14]

Distribusi

Industri film Chennai pertama kali memproduksi film yang didistribusikan secara nasional di seluruh India pada 1948 dengan Chandralekha.[15] Industri tersebut memiliki salah satu distribusi luar negeri terbesar, dengan sejumlah besar penonton dari kalangan diaspora Tamil bersama dengan film-film Hindi. Film-film tersebut didistribusikan ke berbagai wilayah Asia, Afrika, Eropa Barat, Amerika Utara dan Oseania.[16]

Keechaka Vadham (1918) adalah film bisu pertama yang dibuat di India Selatan.[17] Kalidas (1931) adalah film bersuara Tamil pertama yang dibuat pada 1931.[18] Kalava adalah film bersuara berjangkan penuh pertama yang dibuat dalam bahasa Tamil.[19] Nandanar (1935) adalah film pertama bagi sutradara film Amerika Ellis R. Dungan[20] Balayogini yang dirilis pada 1937 dianggap sebagai film anak-anak pertama di India Selatan.[21] Manorama Yearbook 2000 (sebuah almanak populer) memperkirakan bahwa lebih dari 5,000 film Tamil diproduksi pada abad ke-20. Film-film Tamil juga di-alih bahasa-kan ke dalam bahasa lainnya, yang membuat penontonnya bertambah. Terdapat pula unsur bahasa Inggris dalam dialog dan lagu pada film-film Chennai.

Film-film Tamil mendapatkan ketenaran dari para penduduk di Asia Tenggara. Sejak Chandralekha, Muthu merupakan film Tamil kedua yang di-alih bahasa-kan ke dalam bahasa Jepang (dengan judul Mutu: Odoru Maharaja[22]) dan meraih keuntungan sejumlah $1.6 juta pada 1998.[23] Pada 2010, Enthiran meraih keuntungan sejumlah $4 juta di Amerika Utara.

Beberapa film berbahasa Tamil tayang perdana atau dipilih sebagai penayangan khusus pada berbagai festival film di seluruh dunia, seperti Kannathil Muthamittal karya Mani Ratnam, Veyyil karya Vasanthabalan dan Paruthiveeran karya Ameer Sultan. Kanchivaram (2009) terpilih untuk tayang perdana di Festival Film Internasional Toronto. Film-film Tamil menjadi bagian dari film-film yang diwakilkan oleh India pada Penghargaan Akademi Film Berbahasa Asing Terbaik sebanyak delapan kali, jumlah terbanyak kedua setelah film-film Hindi.[24] Nayagan (1987) karya Mani Ratnam masuk dalam daftar 100 film terbaik sepanjang masa menurut majalah Time.[25] Pada 1991, Marupakkam yang disutradarai oleh K.S. Sethu Madhavan, menjadi film Tamil pertama yang memenangkan Penghargaan Film Nasional untuk Film Fitur Terbaik, yang disusul oleh Kanchivaram pada 2007.[26]

Film-film Tamil mendapatkan perlindungan yang signifikan di negara-negara bagian India yang bertetangga seperti Kerala, Karnataka, Andhra Pradesh, Maharastra, Gujarat dan New Delhi. Di Kerala dan Karnataka, film-film tersebut secara langsung dirilis dalam bahasa Tamil namun di Andhra Pradesh film-film tersebut umumnya di-alih bahasa-kan dalam bahasa Telugu agar pemasarannya meningkat.[27]

Produksi film Tamil independen di luar India, yakni Sri Lanka, Singapura, Kanada, dan Eropa, meraih ketenaran sepanjang akhir abad ke-20. Sejarah pembuatan film berbahasa Tamil di Kanada bermula pada awal 1990an. Produksi dari film-film tersebut buasanya berbasis di wilayah metropolitan Wilayah Toronto Besar di Ontario Selatan. Film-film Tamil juga dibuat diSri Lanka dimana bahasa Tamil merupakan salah satu bahasa resmi sejak zaman kuno. Film My Magic yang disutradarai oleh Eric Khoo asal Singapura menjadi film Singapura pertama yang dinominasikan pada Palme d'Or di Cannes. Beberapa film tersebut juga memiliki satu personalitas film atau lebih dari industri Chennai.

Referensi

Bacaan tambahan