Asia Tenggara

bagian tenggara benua Asia

Asia Tenggara adalah wilayah yang terletak di bagian tenggara benua Asia. Wilayah ini mencakup Semenanjung Indochina dan Semenanjung Malaka, serta Kepulauan Nusantara. Asia Tenggara berbatasan dengan Tiongkok di sebelah utara, Samudra Pasifik di timur, Samudra Hindia di selatan, dan Samudra Hindia, Teluk Benggala, dan anak benua India di barat.

Asia Tenggara
Wilayah4.545.792 km2 (2.824.624 mil2)
Populasi655.298.044 (ke-3)[1][2]
Kepadatan144,2/km2 (373/sq mi)
Negara dan wilayah
PDB$3,317 triliun (nilai tukar)[3]
PDB per kapita$5,017 (nilai tukar)[3]
IPMKenaikan 0.723
Bahasa
Zona waktu
UTC+5:30–UTC+9
  • UTC+5:30: Kepulauan Andaman dan Nikobar
    UTC+6:30: Myanmar, Kepulauan Cocos (Keeling)
    UTC+7:00: Indonesia, Kamboja, Laos, Pulau Natal, Thailand, Vietnam
    UTC+8:00: Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura
    UTC+9:00: Indonesia, Timor Leste
Ibu kota
Kota besar

Asia Tenggara Dibedakan dalam dua kelompok: Asia Tenggara Daratan (ATD) yang Terdiri atas Semenanjung Indochina dan Semenanjung Malaka dan Asia Tenggara Maritim (ATM) yang Terdiri Atas Kepulauan Filipina Dan Nusantara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Timor Leste, dan Brunei Darussalam) Atau Yang Lebih Sering Disebut Kepulauan Melayu.[4] Meskipun terdapat bagian dari wilayah Malaysia yang tersambung dengan benua utama Asia, Malaysia tetap dikategorikan sebagai negara ATM karena alasan budaya. Semua negara Asia Tenggara terhimpun ke dalam organisasi ASEAN. Timor Leste yang sebelumnya merupakan bagian dari Indonesia telah mengajukan diri menjadi anggota ASEAN walaupun oleh beberapa pihak, atas alasan politis, negara ini dimasukkan ke kawasan Pasifik.[5]

Secara Geografis (dan juga secara historis) sebenarnya Taiwan dan pulau Hainan juga termasuk Asia Tenggara, sehingga diikutkan pula. Namun, karena alasan politik, Taiwan dan pulau Hainan lebih sering dimasukkan ke kawasan Asia Timur. Kepulauan Cocos dan Pulau Natal, yang terletak di selatan Jawa, oleh beberapa pihak dimasukkan sebagai Asia Tenggara meskipun secara politik berada di bawah administrasi Australia. Sebaliknya, Pulau Papua dimasukkan sebagai Asia Tenggara secara politik meskipun secara geologi sudah tidak termasuk Kedalam benua Asia.

Sejarah penamaan

Nama untuk kawasan ini pertama kali dipakai pada abad ke-20. Sebelumnya, Asia Tenggara dikenal dengan nama India Belakang (jika dibandingkan dengan anak benua India). Subkawasan Asia Tenggara terdiri dari sebelas negara, beberapa di antaranya berada di daratan utama (mainland), yang juga dikenal sebagai Asia Tenggara Daratan (Indochina) dan sebagian lagi seluruhnya merupakan kepulauan (Asia Tenggara Maritim), yang dikenal dengan istilah beragam, seperti Kepulauan Selatan (Nan Yang, Tiongkok, dan Vietnam), Kepulauan Melayu (Malay Archipelago menurut A.R. Wallace), Malayunesia (Logan), Indonesia (Logan, dan Adolf Bastian), Hindia Timur (Oost-Indie, Belanda), Malaysia, Insulinde (oleh orang Hindia Belanda di awal abad ke-20), atau Nusantara (oleh masyarakat Indonesia). Agak menarik bahwa Semenanjung Malaya biasanya dimasukkan dalam wilayah kepulauan meskipun masih tersambung dengan benua Asia.

SubkawasanNegaraBenderaIbu kotaMata uangPemerintahanBahasa ResmiLambang
IndochinaKamboja Phnom PenhRielKerajaan (Raja)Kamboja & Prancis
Laos VientianeKipRepublik (Presiden)Laos
Myanmar NaypyidawKyatRepublik (Presiden)Myanmar
Vietnam HanoiĐồngRepublik (Presiden)Vietnam
Thailand BangkokBahtKerajaan (Raja)Thai
Semenanjung Malaya
Malaysia Kuala LumpurRinggitKerajaan (Sultan/Yang diPertuan Agong)Malaysia, Inggris, Mandarin & Tamil
Kepulauan Melayu
Indonesia JakartaRupiahRepublik (Presiden)Bahasa Indonesia
Filipina ManilaPesoRepublik (Presiden)Filipino (Tagalog), Inggris & Spanyol
Singapura SingapuraDolar SingapuraRepublik (Presiden)Inggris, Mandarin, Melayu & Tamil
Brunei Darussalam Bandar Seri BegawanDolar BruneiKerajaan Islam (Sultan)Melayu & Inggris
Timor Leste DiliDolar Amerika SerikatRepublik (Presiden)Tetun & Portugis

Geografi

Geologi

Asia Tenggara

Asia Tenggara terletak pada pertemuan lempeng-lempeng geologi, dengan aktivitas kegempaan (seismik) dan gunung berapi (vulkanik) yang tinggi. Sementara ATD relatif stabil, dan merupakan daratan tua, ATM sangatlah dinamis karena di sana bertemu dua lempeng benua besar: lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia, ditambah dengan lempeng Filipina yang lebih kecil. Tiga pulau besar di Indonesia: Sumatra, Jawa, dan Kalimantan baru terpisah dari benua Asia sekitar 10 ribu tahun yang lalu akibat naiknya muka air laut karena usainya Zaman Es terakhir. Pulau Papua secara geologi termasuk dalam benua Australia, yang juga terpisah karena peristiwa yang sama. Kedua lempeng besar itu bertemu pada busur cekungan yang memanjang ke selatan dari Teluk Benggala di barat Myanmar, dan Thailand, terus menuju sisi barat Sumatra, lalu membelok ke timur membentuk Palung Jawa yang memanjang di selatan Jawa dan Kepulauan Nusa Tenggara. Akibatnya gempa bumi sering terjadi di daerah-daerah sekitarnya, seperti Gempa bumi Samudra Hindia 2004. Desakan lempeng Indo-Australia mengangkat permukaan pulau-pulau yang ada di dekatnya, sehingga terbentuklah deretan gunung berapi aktif. Pulau Jawa adalah pulau dengan jumlah gunung berapi terbanyak di dunia. Gunung Kerinci adalah gunung berapi tertinggi di Asia Tenggara. Di sebelah timur Filipina terdapat pula Palung Mindanao, dan Palung Mariana yang merupakan pertemuan antara lempeng Filipina, dan lempeng Pasifik. Di Filipina juga terdapat aktivitas kegunungapian yang tinggi.

Puncak tertinggi yang berada di Gunung Kinabalu (4.101 m; Kalimantan) dan Puncak Jaya di Pulau Papua, Indonesia (5.030 m).

Terdapat beberapa klaim, dan perebutan wilayah, dan batas perairan di kawasan ini, yang melibatkan negara-negara di kawasan ini maupun yang melibatkan negara di luar Asia Tenggara (terutama Tiongkok dan Taiwan dalam kasus Kepulauan Spratly).

Geografi

Geografi Asia Tenggara dapat dikategorikan menjadi dua bagian, daratan, dan kepulauan. Negara-negara yang berada di daratan termasuk Myanmar, Kamboja, Laos, Thailand, Semenanjung Malaysia, dan Vietnam, sedangkan negara-negara yang berada di kepulauan termasuk Brunei, Filipina, Indonesia, Malaysia Timur, dan Singapura.

Asia Tenggara secara astronomis terletak pada 28°LU-11°LS dan 93°BT-141°BT. Asia Tenggara terletak diantara dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Samudra Hindia berada di sebelah selatan dan barat. Dan Samudra Pasifik berada di sebelah timur.

Seluruh wilayah Asia Tenggara dipengaruhi oleh angin muson yang bertiup dari barat laut dan kembali bertiup dari tenggara. Sehingga dengan angin ini memberi curah musim hujan yang cukup dapat diprediksi.[6]

Sejarah

Dengan ditemukannya Homo floresiensis di Pulau Flores pada 2003 menandakan bahwa di daerah kepulauan Asia Tenggara ini paling tidak telah ditinggali oleh manusia sejak 18.000 tahun lalu, dengan perkiraan terjauh sampai 94.000 tahun yang lalu. Sejarah Asia Tenggara sebelum zaman kerajaan tidak diketahui banyak. Beberapa kerajaan berawal di daratannya, yang sekarang Myanmar, Kamboja, dan Vietnam.

Kerajaan pertama yang berkembang di kepulauan Asia Tenggara adalah Sriwijaya. Dari sejak abad ke-5 ibu kota Sriwijaya, Palembang, merupakan pelabuhan utama antara India dan Tiongkok. Dan kemudian diikuti oleh Majapahit, Sailendra, dan Mataram. Pedagang Muslim mulai memasuki daerah ini pada abad ke-12. Pasai merupakan kesultanan pertama.

Karena kondisi geografis yang berdekatan dengan India dan Tiongkok, kawasan ini banyak terpengaruh oleh kebudayaan India, dan Tiongkok. Selat Malaka merupakan jalur perdagangan yang ramai sejak berabad-abad lalu, dan masih bertahan hingga sekarang.

Ekonomi

Kebanyakan ekonomi negara-negara di Asia Tenggara masih digolongkan negara berkembang, hanya Singapura yang digolongkan ke dalam negara maju.

Ekonomi kawasan Asia Tenggara masih banyak tergantung pada hasil alam, dengan pengecualian Singapura. Dengan pembentukan kawasan perdagangan bebas Asia Tenggara oleh negara-negara ASEAN diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.

Demografi

Piramida populasi Asia Tenggara pada tahun 2023
Distribusi populasi Asia Tenggara pada tahun 2017.

Penduduk asli Asia Tenggara terdiri dari berbagai macam suku yang jumlahnya sangat banyak. Pada tahun 2021, sekitar 676 juta orang tinggal di wilayah ini, lebih dari seperlimanya (143 juta) tinggal di Pulau Jawa, Indonesia, pulau besar terpadat di dunia. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak dengan jumlah penduduk 274 juta jiwa (40%), dan juga negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia. Distribusi agama dan masyarakat di Asia Tenggara beragam dan berbeda-beda di setiap negara. Sekitar 30 juta orang Tionghoa perantauan juga tinggal di Asia Tenggara, yang paling menonjol di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, dan juga sebagai suku Hoa di Vietnam.

KambojaKhmer (94%), Tionghoa (4%), Etnis Vietnam (1%), lainnya (kebanyakan suku Cham) (1%)
LaosLao Daratan Rendah (56%), Lao Theung (34%), Lao Soung (10%)
MyanmarBurma (68%), Shan (9%), Karen (6%), Rakhine (4%), lainnya (termasuk suku Tionghoa, dan Indo-Arya) (13%)
Thailandsuku Thai (75%), Tionghoa (14%), suku Melayu (4%), Khmer (3%), lainnya (4%)
VietnamEtnis Vietnam (88%), Tionghoa (4%), Thai (2%), lainnya (6%)
BruneiMelayu (69%), Tionghoa (18%), suku pribumi Brunei (6%), lainnya (7%)
FilipinaFilipino (80%), Tionghoa (10%), Indo-Arya (5%), bangsa Eropa dan Amerika (2%), Arab (1%), lainnya (2%)
Indonesiasuku Jawa (41,7%), suku Sunda (15,4%), suku Melayu (3,4%), suku Madura (3,3%), suku Batak (3.0%), suku Minangkabau (2,7%), suku Betawi (2,5%), suku Bugis (2,5%), suku Banten (2,1%), suku Banjar (1,7%), suku Bali (1,5%), suku Sasak (1,3%), suku Makassar (1,0%), suku Cirebon (0,9%), suku Tionghoa (0,9%), suku Aceh (0,43%), suku Toraja (0,37%), sisanya ratusan suku kecil dari Rumpun Melanesia dan Melayu-Polinesia.
MalaysiaMelayu dan Orang Asli (60%), Tionghoa (30%), Tamil (6,4%), lainnya (2%)
SingapuraTionghoa (76%), Melayu (15%), Indo-Arya (7%), lainnya (2%)
Timor LesteAustronesia, suku Melayu, suku Portugis Eropa

Agama

Agama yang dianut oleh penduduk Asia Tenggara sangat beragam, dan tersebar di seluruh wilayah. Agama Buddha menjadi mayoritas di Thailand, Myanmar, dan Laos serta Vietnam dan Kamboja.[7] Agama Islam dianut oleh mayoritas penduduk di Indonesia, Malaysia, dan Brunei[8] dengan Indonesia menjadi negara dengan penganut Islam terbanyak di dunia.[9] Agama Kristen menjadi mayoritas di Filipina dan Timor Leste.[10] Di Singapura, agama dengan pemeluk terbanyak adalah agama yang dianut oleh orang Tionghoa seperti Buddha, Taoisme, dan Konfusianisme.[butuh rujukan]

NegaraAgama
Kepulauan Andaman dan NikobarHinduisme (69.45%), Kekristenan (21.7%), Islam (8.51%), Sikh dan lainnya
 Brunei DarussalamIslam (81%), Buddhisme, Kekristenan, lainnya (kepercayaan pribumi, dan lain-lain)
 KambojaBuddhisme (97%), Islam, Kekristenan, Animisme, lainnya
 Timor LesteKatolik Roma (97%), Kristen Protestan, Islam, Hinduisme, Buddhisme
 IndonesiaIslam (86.7%), Kristen Protestan (7.6%), Katolik Roma (3.12%), Hinduisme (1.74%), Buddhisme (0.77%), Konfusianisme (0.03%), lainnya (0.4%)[11][12]
 LaosBuddhisme (67%), Animisme, Kekristenan, lainnya
 MalaysiaIslam (61.3%), Buddhisme, Kekristenan, Hinduisme, Animisme
 Myanmar (Burma)Buddhisme (89%), Islam, Kekristenan, Hinduisme, Animisme, lainnya
 FilipinaKatolik Roma (80.6%), Islam (6.9%-11%),[13] Injili (2.7%), Iglesia ni Cristo (Gereja Kristus) (2.4%), Anggota Church of God Internasional (1.0%), Protestan lain (2.8%), Buddhisme (0.05%-2%),[14] Animism (0.2%-1.25%), lainnya (1.9%)[15]
 SingapuraBuddhisme, Kekristenan, Islam, Taoisme, Hinduisme, lainnya
 ThailandBuddhisme (93.5%), Islam (5.4%), Kekristenan (1.13%), Hinduisme (0.02%), lainnya (0.003%)
 VietnamAgama tradisional Viet (45.3%), Buddhisme (16.4%), Kekristenan (8.2%), lainnya (0.4%), tidak terafiliasi (29.6%)[16]

Lingkungan

Kerbau di Indonesia
Garis khayal Wallace yang memisahkan fauna Australasia dengan Asia Tenggara.

Beraneka ragam hewan hidup di Asia Tenggara; di pulau Kalimantan, dapat ditemukan orang utan, Gajah Asia, Badak Sumatra dan Macan Dahan (Neofelis nebulosa diardi). Binturong dapat ditemukan di pulau Palawan.

Kerbau, baik yang dipelihara maupun yang liar, tersebar di sepanjang Asia Tenggara, sedangkan kancil dapat ditemukan di Sumatra, dan Kalimantan. Kancil sendiri merupakan hewan yang sering muncul dalam cerita-cerita rakyat di Indonesia, dan banyak dikenal anak-anak.

Burung-burung yang cantik seperti burung merak dan srigunting (drongo) hidup di subkawasan Asia ini hingga sejauh sebelah timur Indonesia. Babirusa (babi dengan empat gading), anoa, dan komodo juga terdapat di Indonesia. Burung Enggang banyak dicari untuk paruhnya, dan diperdagangkan ke Tiongkok. Tanduk badak juga turut diperdagangkan.

Kepulauan Indonesia dipisahkan Garis Wallace. Garis ini berada di sepanjang sebuah perbatasan lempeng tektonik, dan memisahkan spesies Asia (Barat) dari spesies Australasia (Timur). Pulau-pulau antara Jawa/Kalimantan, dan Papua yang membentuk kawasan campuran di mana kedua spesies ada dinamakan Wallacea.

Perairan dangkal di terumbu karang (coral reef) di Asia Tenggara mempunyai tingkat biodiversitas tertinggi untuk ekosistem laut di dunia, di mana ikan-ikan, dan moluska banyak dijumpai. Ikan hiu paus (rhincodon typus) juga hidup di Laut Tiongkok Selatan.

Pepohonan, dan tanaman lainnya di kawasan ini adalah tumbuhan tropis; di beberapa negara di mana terdapat gunung-gunung yang cukup tinggi, tanaman bersuhu menengah dapat ditemukan. Wilayah-wilayah hutan hujan (rainforest) ini saat ini banyak mengalami penebangan liar, khususnya di Kalimantan.

Meskipun Asia Tenggara kaya akan flora, dan fauna, kawasan ini menghadapi penebangan hutan yang berat, sehingga mengakibatkan hilangnya habitat berbagai spesies terancam seperti orang utan, dan Harimau Sumatra. Pada saat yang sama, kabut asap juga merupakan peristiwa yang lazim. Kabut asap terburuk yang pernah terjadi berlangsung pada tahun 1998 yang menyebabkan beberapa negara diselimuti kabut yang tebal. Menghadapi masalah ini, beberapa negara di Asia Tenggara menandatangani Persetujuan ASEAN mengenai Pencemaran Kabut Asap Lintas Perbatasan (ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution) untuk melawan pencemaran yang diakibatkan kabut asap.

Rujukan

Pranala luar

Lihat pula