Tentara Nasional Indonesia

Angkatan Bersenjata Indonesia

Tentara Nasional Indonesia (disingkat TNI) adalah nama untuk angkatan bersenjata dari negara Indonesia. Pada awal dibentuk, lembaga ini bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) ,lalu TKR dibubarkan dan kemudian berdirilah Tentara Republik Indonesia (TRI), dan berganti nama menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Kemudian setelah pemisahan antara militer dengan kepolisian maka diubah kembali menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga saat ini.

Tentara Nasional Indonesia
Lambang TNI
Bendera TNI
Didirikan5 Oktober 1945; 78 tahun lalu (1945-10-05) (dengan nama Tentara Keamanan Rakyat)
3 Juni 1947; 76 tahun lalu (1947-06-03) (dengan nama Tentara Nasional Indonesia)
Angkatan
Markas besarCilangkap, Cipayung, Jakarta Timur
Kepemimpinan
Presiden/Panglima Tertinggi Joko Widodo
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto
Kekuatan personel
Usia penerimaan18
Wajib militerTidak ada
Ketersediaan
menurut usia
131.000.000, umur 18–49 (2016[2])
Ketersediaan untuk
tugas militer
108.000.000, umur 18–49 (2016[2])
Penambahan
usia militer/tahun
4.500.000 (2016[2])
Personel aktif439.850
Personel cadangan6.077
Personel dikerahkan3.544[1]
Belanja
AnggaranRp139.9 triliun (2021)[3]
Persentase terhadap PDB1% (2023)[4]
Industri
Pemasok lokalPT Pindad, PT PAL, LAPAN, PT DI, PT Komodo
Pemasok asing
Artikel terkait
Operasi militer
Jenjang pangkatKepangkatan Tentara Nasional Indonesia

TNI terdiri dari tiga matra angkatan, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. TNI dipimpin oleh seorang Panglima, sedangkan masing-masing angkatan dipimpin oleh seorang Kepala Staf.

Pada masa Demokrasi Terpimpin hingga masa Orde Baru, TNI pernah digabungkan dengan Kepolisian. Penggabungan ini dikenal secara kolektif dengan singkatan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Sesuai Ketetapan MPR nomor VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan POLRI serta Ketetapan MPR nomor VII/MPR/2000 tentang peran TNI dan POLRI, maka sejak tanggal 18 Agustus 2000 keduanya kembali terpisah.

Sejarah

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, otoritas militer di Hindia Belanda diselenggarakan oleh (KNIL). Meskipun KNIL tidak langsung bertanggung jawab atas pembentukan angkatan bersenjata Indonesia pada masa depan, (sebaliknya berperan sebagai musuh selama Revolusi Nasional Indonesia 1945-1949), KNIL juga telah memberikan andil berupa pelatihan militer dan infrastruktur untuk beberapa perwira TNI pada masa depan. Ada pusat-pusat pelatihan militer, sekolah militer dan akademi militer di Hindia Belanda. Di samping merekrut relawan Belanda dan tentara bayaran Eropa, KNIL juga merekrut orang-orang pribumi Indonesia.

Pada tahun 1940 saat Belanda di bawah pendudukan Jerman Nazi, dan Kekaisaran Jepang mulai mengancam akses pasokan minyak bumi ke Hindia Belanda, Belanda akhirnya membuka kesempatan penduduk pribumi di Pulau Jawa untuk masuk sebagai anggota KNIL.

Selama Perang Dunia Kedua dan pendudukan Jepang di Indonesia perjuangan rakyat Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan mulai memuncak. Untuk mendapatkan dukungan dari rakyat Indonesia dalam perang melawan Pasukan Sekutu, Jepang mulai mendorong dan mendukung gerakan nasionalis Indonesia dengan menyediakan pelatihan militer dan senjata bagi pemuda Indonesia. Pada tanggal 3 Oktober 1943, militer Jepang membentuk tentara relawan Indonesia yang disebut PETA (Pembela Tanah Air). Jepang membentuk PETA dengan maksud untuk membantu pasukan mereka menentang kemungkinan invasi oleh Sekutu ke wilayah Asia tenggara.

Pelatihan militer Jepang untuk pemuda Indonesia awalnya dimaksudkan untuk menggalang dukungan lokal bagi Kekaisaran Jepang, tetapi kemudian menjadi sumber daya yang sangat berarti untuk Republik Indonesia selama Perang Kemerdekaan Indonesia tahun 1945-1949 dan juga berperan dalam pembentukan Tentara Keamanan Rakyat pada tahun 1945.

Pembentukan

Negara Indonesia pada awal berdirinya sama sekali tidak mempunyai kesatuan tentara. Badan Keamanan Rakyat yang dibentuk dalam sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945 dan diumumkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 23 Agustus 1945 bukanlah tentara sebagai suatu organisasi kemiliteran yang resmi.

BKR baik di pusat maupun di daerah berada di bawah wewenang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan KNI Daerah dan tidak berada di bawah perintah presiden sebagai panglima tertinggi angkatan perang. BKR juga tidak berada di bawah koordinasi Menteri Pertahanan. BKR hanya disiapkan untuk memelihara keamanan setempat agar tidak menimbulkan kesan bahwa Indonesia menyiapkan diri untuk memulai peperangan menghadapi Sekutu.

Akhirnya, melalui Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945, BKR diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Pada tanggal 7 Januari 1946, Tentara Keamanan Rakyat berganti nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Kemudian pada 26 Januari 1946, diubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Sejak 1959, tanggal 5 Oktober ditetapkan sebagai Hari Angkatan Perang atau Hari Angkatan Bersenjata, yang saat ini disebut sebagai Hari Tentara Nasional Indonesia, yaitu hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa kelahiran angkatan bersenjata Indonesia.[6]

Karena saat itu di Indonesia terdapat barisan-barisan bersenjata lainnya. di samping Tentara Republik Indonesia, maka pada tanggal 15 Mei 1947, Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan untuk mempersatukan Tentara Republik Indonesia dengan barisan-barisan bersenjata tersebut menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Penyatuan itu terjadi dan diresmikan pada tanggal 3 Juni 1947.

Perkembangan

Dari tahun 1950 hingga 1960-an Republik Indonesia berjuang untuk mempertahankan persatuan negara terhadap pemberontakan lokal dan gerakan separatis di beberapa provinsi. Dari tahun 1948 hingga 1962, TNI terlibat dalam perang lokal di Jawa Barat, Aceh, dan Sulawesi Selatan melawan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), sebuah gerakan militan yang bertujuan mendirikan Negara Islam Indonesia. TNI juga membantu menumpas pemberontakan Republik Maluku Selatan pada tahun 1963. Kolonel Bayu

Dari tahun 1961 sampai 1963, TNI terlibat dalam operasi militer untuk pengembalian Irian Barat ke Indonesia, dari tahun 1962-1965 TNI terlibat dalam Konfrontasi Indonesia-Malaysia.

Indonesia mengembangkan hubungan baik dengan Uni Soviet pada periode tahun 1961-1965. Uni Soviet memberikan 17 kapal untuk Angkatan Laut Indonesia. Kapal terbesar yang diberikan adalah kapal penjelajah kelas Sverdlov dengan bobot mati 16.640 ton, sangat besar juga dibandingkan dengan kapal korvet kelas Sigma yang hanya 1.600 ton. Indonesia memperoleh 12 kapal selam kelas Whiskey ditambah 2 kapal pendukung. Di Angkatan Udara Indonesia memiliki lebih dari seratus pesawat militer, 20 supersonik MiG-21s, 10 supersonik MiG-19, 49 MiG-17 dan 30 MiG-15.

Masa orde baru

Lukisan di Jakarta tentang ABRI pada tahun 1985

Pada masa Orde Baru, militer di Indonesia lebih sering disebut dengan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). ABRI adalah sebuah lembaga yang terdiri dari unsur angkatan perang dan kepolisian negara (Polri). Pada masa awal Orde Baru unsur angkatan perang disebut dengan ADRI (Angkatan Darat Republik Indonesia), ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) dan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia).[7] Namun, sejak Oktober 1971 sebutan resmi angkatan perang dikembalikan lagi menjadi Tentara Nasional Indonesia, sehingga setiap angkatan sebut dengan TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara.[8]

Pada masa Orde Baru ketika Presiden Soeharto berkuasa, ABRI ikut serta dalam dunia politik di Indonesia. Keterlibatan militer dalam politik Indonesia adalah bagian dari penerapan konsep Dwifungsi ABRI yang kelewat menyimpang dari konsep awalnya.[9] Pada masa ini banyak sekali orang-orang militer ditempatkan di berbagai perusahaan dan instansi pemerintahan. Di lembaga legislatif, ABRI mempunyai fraksi sendiri di Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat, yang anggota-anggotanya diangkat dan tidak melalui proses pemilu, disebut dengan Fraksi ABRI atau biasa disingkat FABRI.[10]

Dari tahun 1970 hingga tahun 1990-an militer Indonesia bekerja keras untuk menekan gerakan separatis bersenjata di provinsi Aceh dan Timor Timur. Pada tahun 1991 terjadi Peristiwa Santa Cruz di Timor Timur yang menodai citra militer Indonesia secara internasional. Insiden ini menyebabkan Amerika Serikat menghentikan dana IMET (International Military Education and Training), yang mendukung pelatihan bagi militer Indonesia.

Era reformasi

Setelah jatuhnya Soeharto pada tahun 1998, gerakan demokratis dan sipil tumbuh mengganti peran militer dalam keterlibatan politik di Indonesia. Sebagai hasilnya, TNI pada masa ini telah mengalami reformasi tertentu, seperti penghapusan Dwifungsi ABRI. Reformasi ini juga melibatkan penegak hukum dalam masyarakat sipil umum, yang mempertanyakan posisi polisi Indonesia di bawah payung angkatan bersenjata. Reformasi ini menyebabkan pemisahan kepolisian dari militer. Pada tahun 2000, Kepolisian Negara Republik Indonesia secara resmi kembali berdiri sendiri dan merupakan sebuah entitas yang terpisah dari militer. Nama resmi militer Indonesia juga berubah dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) menjadi kembali Tentara Nasional Indonesia (TNI). Di bentuklah 3 peraturan perundang-undangan baru yaitu UU 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, UU no. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, dan UU 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Calon Panglima TNI saat ini harus diajukan Presiden dari Kepala Staf Angkatan untuk mendapat persetujuan DPR. Hak politik TNI pun dihilangkan serta dwifungsi ABRI dihilangkan.

Tugas pokok TNI saat ini dapat berupa operasi militer untuk perang atau operasi militer selain perang, yaitu untuk:

  1. mengatasi gerakan separatis bersenjata;
  2. mengatasi pemberontakan bersenjata;
  3. mengatasi aksi terorisme;
  4. mengamankan wilayah perbatasan;
  5. mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis;
  6. melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri;
  7. mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya;
  8. memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta;
  9. membantu tugas pemerintahan di daerah;
  10. membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam undang-undang;
  11. membantu mengamankan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan pemerintah asing yang sedang berada di Indonesia;
  12. membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan;
  13. membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue); serta
  14. membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan, dan penyelundupan.

Militer Indonesia melanjutkan keterlibatan dan kontribusinya misi penjaga perdamaian PBB melalui Kontingen Garuda. Setelah tahun 1999, pasukan Indonesia dikirim ke Afrika sebagai bagian dari Misi PBB di Republik Demokratik Kongo. TNI juga telah menjadi bagian dari Pasukan Sementara PBB di Lebanon, UNAMID, UNSMIS, MINUSTAH, UNISFA, UNMISS, UNMIL.[11]

Setelah darurat militer Aceh 2003-2004 & tsunami Aceh tahun 2004, pemerintah Amerika Serikat menghentikan embargo suku cadang yang telah berjalan terhadap senjata yang tidak mematikan dan kendaraan militer, untuk mendukung upaya kemanusiaan di daerah yang terkena dampak tsunami di Aceh dan Nias. Sejak itu, Angkatan Udara Indonesia telah menandatangani kesepakatan untuk membeli lebih banyak pesawat angkut C-130. Pada tanggal 22 November 2005, Amerika Serikat mengumumkan bahwa hubungan militer dengan Indonesia akan dipulihkan secara penuh. Keputusan ini mengakhiri enam tahun larangan penjualan senjata Amerika Serikat ke Indonesia.[12]

Pada tahun 2009 dikeluarkan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2009 Diarsipkan 2016-10-25 di Wayback Machine. tentang pengambilalihan aktivitas bisnis TNI. Semua bisnis TNI akan dikelola oleh sebuah badan khusus yang akan didirikan yang merupakan amanat dari Undang Undang No.34/2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI).[13]

Motto

Pada masa TNI digabung dengan POLRI menggunakan Catur Dharma Eka Karma yang disingkat dengan CADEK. Seiring berjalannya era reformasi di Indonesia, TNI mengalami proses reformasi internal yang signifikan. Di antaranya adalah perubahan Catur menjadi Tri setelah terpisahnya POLRI dari ABRI.

Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI nomor Kep/21/I/2007 tertanggal 12 Januari 2007, Penerangan TNI ditetapkan menjadi Tri Dharma Eka Karma yang disingkat dengan TRIDEK.[14]

Jati diri Tentara Nasional Indonesia adalah (Pasal 2 UU TNI):

  1. Tentara Rakyat, yaitu tentara yang Prajuritnya berasal dari warga negara Indonesia;
  2. Tentara Pejuang, yaitu tentara yang berjuang menegakkan Negara Kesatuan Dan Persatuan Republik Indonesia dan tidak mengenal menyerah dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya;
  3. Tentara Nasional, yaitu tentara kebangsaan Indonesia yang bertugas demi kepentingan negara di atas kepentingan daerah, suku, ras, dan golongan agama; dan
  4. Tentara Profesional, yaitu tentara yang terlatih, terdidik, diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak arogan, dan dijamin kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan negara Republik Indonesia dan UUD 1945, supremasi sipil, hak asasi manusia, ketentuan hukum nasional, dan hukum internasional yang telah diratifikasi.

Organisasi

Tentara Nasional Indonesia

Kecabangan Militer
TNI Angkatan Darat
TNI Angkatan Laut
TNI Angkatan Udara
Lainnya
Sejarah TNI
Panglima TNI
Kepangkatan di TNI
Pangkat di TNI-AD
Pangkat di TNI-AL
Pangkat di TNI-AU

Markas Besar Tentara Nasional Indonesia berada di bawah koordinasi dengan Presiden RI. Perwira paling senior di Mabes TNI, Panglima TNI, adalah perwira tinggi berbintang empat dengan pangkat Jenderal, Laksamana atau Marsekal memimpin TNI di bawah Presiden. Berdasarkan Peraturan Presiden no. 10 tahun 2010 yang sudah diubah menjadi Peraturan Presiden no. 62 tahun 2016 Diarsipkan 2018-01-28 di Wayback Machine., Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia terdiri atas[15]

Unsur Pimpinan TNI

Jabatan tertinggi di Tentara Nasional Indonesia adalah Panglima Tentara Nasional Indonesia, yang biasanya dijabat oleh Jenderal, Laksamana, Marsekal berbintang empat Sesuai Pangkat Di Tiap Matra TNI. Saat ini Panglima TNI dijabat oleh Jenderal TNI Agus Subiyanto yang sudah menjabat sejak 22 November 2023 yang dilantik langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

JabatanFotoPangkatNamaAlumniKorpsTMT JabatanLama Jabatan
0Unsur Pimpinan
Panglima Tentara Nasional Indonesia JenderalAgus Subiyanto, S.E., M.Si.Akmil 1991Infanteri (Kopassus)22 November 20235 bulan dan 6 hari
Wakil Panglima Tentara Nasional Indonesia
Kepala Staf TNI Angkatan Darat JenderalMaruli Simanjuntak, M.Sc.Akmil 1992Infanteri (Kopassus)29 November 20234 bulan dan 30 hari
Kepala Staf TNI Angkatan Laut LaksamanaDr. Muhammad Ali, S.E., M.M., M.Tr.Opsla.AAL 1989Korps Pelaut (Kapal Selam)28 Desember 20221 tahun dan 4 bulan
Kepala Staf TNI Angkatan Udara MarsekalMohamad Tonny Harjono, S.E., M.M.AAU 1993Korps Penerbang (Tempur)5 April 202423 hari
Unsur Pembantu Pimpinan TNI
Staf Umum TNI Letnan JenderalBambang Ismawan, S.E., M.M.Akmil 1988Infanteri (Kopassus)1 Februari 20231 tahun, 2 bulan dan 27 hari
Inspektorat Jenderal TNI Laksamana MadyaDadi Hartanto, M.Tr.(Han).AAL 1988Korps Pelaut22 Maret 20231 bulan dan 6 hari
Staf Ahli Panglima TNIMayor JenderalDadang Arif Abdurahman, S.E.Akmil 1991Korps Infanteri18 Desember 20234 bulan dan 10 hari
Staf Kebijakan Strategis dan Perencanaan Umum TNI Laksamana MudaEdwin, S.H., M.Han., M.H.AAL 1991Korps Pelaut (Penerbang)21 Februari 20242 bulan dan 7 hari
Staf Intelijen TNI Mayor JenderalDjaka Budi Utama, S.Sos.Akmil 1990Infanteri (Kopassus)9 November 20235 bulan dan 19 hari
Staf Operasi TNI Mayor JenderalGabriel Lema, S.Sos.Akmil 1990Korps Infanteri7 Februari 20242 bulan dan 21 hari
Staf Personalia TNI Marsekal MudaArif WidiantoAAU 1990Korps Penerbang17 Juli 20239 bulan dan 11 hari
Staf Logistik TNIMayor JenderalJamalulael, S.Sos., M.Si.AAL 1991Korps Zeni22 Maret 20241 bulan dan 6 hari
Staf Teritorial TNI Mayor JenderalNovi Helmy Prasetya, S.I.P., M.I.P.Akmil 1993Infanteri (Kopassus)21 Februari 20242 bulan dan 7 hari
Staf Komunikasi dan Elektronika TNI Marsekal MudaKustonoAAU 1989Korps Penerbang (Tempur)26 Oktober 20236 bulan dan 2 hari
Unsur Pelayanan
Pusat Psikologi Tentara Nasional Indonesia Laksamana MudaDr. Wiwin Dwi Handayani, S.Psi., M.Si.Sepawamil 1989Korps Khusus21 Januari 20222 tahun, 3 bulan dan 7 hari
Pusat Reformasi Birokrasi Tentara Nasional IndonesiaMarsekal PertamaMarsudiranto Widiyatmaka, M.Tr.(Han).AAU 1989Korps Penerbang27 April 20231 tahun dan 1 hari
Satuan Komunikasi dan Elektronika Tentara Nasional Indonesia Brigadir JenderalMuhammad MuhsonAkmil 1989Korps Perhubungan31 Mei 202310 bulan dan 28 hari
Pusat Komando Pengendalian Operasi Tentara Nasional IndonesiaBrigadir JenderalPutra Widiastawa Dwi Agung SusiloAkmil 1995Infanteri (Kopassus)21 Januari 20222 tahun, 3 bulan dan 7 hari
Sekretariat Umum Tentara Nasional Indonesia Brigadir JenderalRiksani Gumay, S.I.P., M.A.P.Akmil 1997Korps Infanteri (Kostrad)18 Desember 20234 bulan dan 10 hari
Detasemen Markas Besar Tentara Nasional IndonesiaBrigadir JenderalWawan Hermawan, S.I.P.Akmil 1990Korps Infanteri19 Januari 20243 bulan dan 9 hari
Komando Utama Operasi
Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Laksamana madyaAgus Hariadi, M.Han.AAL 1992Korps Pelaut26 Oktober 20236 bulan dan 2 hari
Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II Marsekal MadyaMohamad Tonny HarjonoAAU 1993Korps Penerbang (Tempur)17 November 20235 bulan dan 11 hari
Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Letnan JenderalRichard Taruli Horja TampubolonAkmil 1992Infanteri (Kopassus)28 Juli 20239 bulan
Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letnan JenderalMuhammad Saleh MustafaAkmil 1991Kostrad7 Desember 20234 bulan dan 21 hari
Komando Armada Republik Indonesia Laksamana MadyaDr. Denih Hendrata, S.E., M.M., CHRMP.AAL 1989Korps Pelaut8 Maret 20241 bulan dan 20 hari
Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut Laksamana MadyaBudi Purwanto, S.T., M.M.AAL 1989Korps Pelaut9 November 20235 bulan dan 19 hari
Komando Operasi Udara Nasional Marsekal MadyaIr. Tedi Rizalihadi, M.M.AAU 1991Korps Penerbang (Tempur)17 November 20235 bulan dan 11 hari
Komando Pasukan Khusus Mayor JenderalDjon Afriandi, S.I.P., M.S.D.A.Akmil 1996Infanteri (Kopassus)8 Maret 20241 bulan dan 20 hari
Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan Mayor JenderalMochammad HasanAkmil 1989Infanteri (Kopassus)17 Juli 20239 bulan dan 11 hari
Komando Daerah Militer II/Sriwijaya Mayor JenderalMohammad Naudi Nurdika, S.I.P., M.Si.Akmil 1991Artileri Medan22 Maret 20241 bulan dan 6 hari
Komando Daerah Militer III/Siliwangi Mayor JenderalMohammad Fadjar, M.PICT.Akmil 1993Infanteri (Kopassus)21 Februari 20242 bulan dan 7 hari
Komando Daerah Militer IV/Diponegoro Mayor JenderalDeddy Suryadi, S.I.P.Akmil 1991Infanteri (Kopassus)21 Februari 20242 bulan dan 7 hari
Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayor JenderalRafael Granada Baay, S.E., M.M.Akmil 1993Infanteri (Kopassus)29 November 20234 bulan dan 30 hari
Komando Daerah Militer VI/Mulawarman Mayor JenderalTri Budi Utomo, S.E.Akmil 1994Infanteri (Kopassus)27 Juni 20221 tahun, 10 bulan dan 1 hari
Komando Daerah Militer IX/Udayana Mayor JenderalBambang TrisnohadiAkmil 1993Infanteri (Kopassus)21 Februari 20242 bulan dan 7 hari
Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura Mayor JenderalIwan Setiawan, S.E., M.M.Akmil 1992Infanteri (Kopassus)28 April 20231 tahun
Komando Daerah Militer XIII/Merdeka Mayor JenderalCandra Wijaya, M.A.Akmil 1991Artileri Pertahanan Udara21 Februari 20242 bulan dan 7 hari
Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin Mayor JenderalBobby Rinal Makmun, S.I.P.Akmil 1992Infanteri (Kostrad)18 Desember 20234 bulan dan 10 hari
Komando Daerah Militer XVI/Pattimura Mayor JenderalSyafrial, P.Sc., M.Tr.(Han).Akmil 1990Infanteri21 Agustus 20238 bulan dan 7 hari
Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayor JenderalIzak Pangemanan, M.Han.Akmil 1990Perhubungan (Kopassus)26 April 20231 tahun dan 2 hari
Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari Mayor JenderalHaryanto, S.I.P., M.Tr.(Han).Akmil 1991Infanteri22 Maret 20241 bulan dan 6 hari
Komando Daerah Militer Jayakarta Mayor JenderalMohamad Hasan, S.H.Akmil 1993Infanteri (Kopassus)8 Maret 20231 tahun, 1 bulan dan 20 hari
Komando Daerah Militer Iskandar Muda Mayor JenderalNiko Fahrizal, M.Tr.(Han).Akmil 1991Infanteri (Raider)21 Februari 20242 bulan dan 7 hari
Komando Lintas Laut MiliterLaksamana MudaHudiarto Krisno Utomo, M.A., M.M.S., P.S.C.(Joint)., CHRMP.AAL 1994Korps Pelaut9 November 20235 bulan dan 19 hari
Korps Marinir Republik Indonesia Mayor Jenderal (Mar)Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP.AAL 1990Korps Marinir15 November 20235 bulan dan 13 hari
Komando Pemeliharaan Materiil Angkatan UdaraMarsekal MudaIr. Oki Yanuar, S.T.AAU 1988Korps Teknik26 Juni 202310 bulan dan 2 hari
Komando Pasukan Gerak Cepat Marsekal MudaYudi Bustami, S.Sos.AAU 1989Kopasgat (Sat Bravo 90)29 November 20234 bulan dan 30 hari
Badan Pelaksana Pusat
Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia Marsekal MadyaSamsul Rizal, S.I.P., M.Tr.(Han).AAU 1990Korps Penerbang (Tempur)17 Juli 20239 bulan dan 11 hari
Akademi Tentara Nasional Indonesia Letnan JenderalRudianto, S.I.P., C.S.F.A.Akmil 1989Infanteri (Kopassus)22 Maret 20241 bulan dan 6 hari
Badan Intelijen Strategis Letnan JenderalYudi Abrimantyo, S.I.P., M.Sc.Akmil 1989Infanteri (Kopassus)22 Maret 20241 bulan dan 6 hari
Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Laksamana MadyaMaman FirmansyahAAL 1989Korps Pelaut18 Desember 20234 bulan dan 10 hari
Komando Operasi KhususMayor JenderalSuhardi, S.I.P.Akmil 1990Infanteri (Kopassus)17 November 20235 bulan dan 11 hari
Pasukan Pengamanan Presiden Mayor JenderalAchiruddin Darojat, S.E., M.Han.Akmil 1997Infanteri (Kopassus)29 November 20234 bulan dan 30 hari
Badan Pembinaan Hukum Tentara Nasional IndonesiaLaksamana MudaKresno Buntoro, S.H., LL.M., Ph.D.Sepa Milsuk (1989)Korps Khusus29 Maret 20231 tahun dan 30 hari
Pusat Penerangan Tentara Nasional IndonesiaMayor JenderalDr. Raden Nugraha Gumilar, M.Sc.Akmil 1989Korps Zeni18 Desember 20234 bulan dan 10 hari
Pusat Kesehatan Tentara Nasional IndonesiaMayor JenderalDr. dr. Yenny Purnama, Sp.A.(K)., M.Kes., M.A.R.S., M.H.Sepa PK TNI (1992)Korps Kesehatan26 Oktober 20236 bulan dan 2 hari
Pusat Polisi Militer Tentara Nasional IndonesiaMayor JenderalYusri Nuryanto, S.I.P.Akmil 1994Polisi Militer19 Januari 20243 bulan dan 9 hari
Pusat Keuangan Tentara Nasional Indonesia Laksamana MudaPoedji Santoso, CHRMP., M.Tr.Opsla.AAL 1990Korps Suplai2 Oktober 20236 bulan dan 26 hari
Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional IndonesiaLaksamana MudaRetiono Kunto Hadiningtias, S.E., CRMP., M.Tr.Opsla.AAL 1992Korps Pelaut27 April 20231 tahun dan 1 hari
Pusat Pengkajian Strategi Penelitian dan Pengembangan Tentara Nasional Indonesia Marsekal MudaJorry Soleman Koloay, S.I.P., M.Han.AAU 1992Korps Penerbang (Tempur)18 Desember 20234 bulan dan 10 hari
Badan Pembekalan Tentara Nasional IndonesiaBrigadir JenderalIrawan, S.H.Akmil 1995Korps Perbekalan29 November 20234 bulan dan 30 hari
Komando Garnisun Tetap I/Jakarta Mayor JenderalMohamad Hasan, S.H.Akmil 1993Infanteri (Kopassus)8 Maret 20231 tahun, 1 bulan dan 20 hari
Komando Garnisun Tetap II/Bandung Mayor JenderalMohammad Fadjar, M.PICT.Akmil 1993Infanteri (Kopassus)21 Februari 20242 bulan dan 7 hari
Komando Garnisun Tetap III/Surabaya Mayor JenderalRafael Granada Baay, S.E., M.M.Akmil 1993Infanteri (Kopassus)29 November 20234 bulan dan 30 hari
Pusat Pembinaan Mental Tentara Nasional Indonesia Laksamana PertamaDrs. Ian HeriyawanSepawamil 1992Korps Khusus21 Januari 20222 tahun, 3 bulan dan 7 hari
Pusat Informasi Pengolah Data Tentara Nasional IndonesiaBrigadir JenderalIwan SumantriAkmil 1989Korps Infanteri21 Januari 20222 tahun, 3 bulan dan 7 hari
Pusat Jasmani dan Peraturan Militer Dasar Tentara Nasional IndonesiaBrigadir JenderalMahfud, S.E., M.Si.Akmil 1994Korps Infanteri4 November 20221 tahun, 5 bulan dan 24 hari
Pusat Kerjasama Internasional Tentara Nasional IndonesiaMarsekal PertamaImam Subekti, S.T., M.I.R.AAU 1995Korps Penerbang18 Desember 20234 bulan dan 10 hari
Pusat Informasi Maritim Tentara Nasional IndonesiaLaksamana PertamaRobert Hasudungan MarpaungAAL 1996Korps Pelaut31 Mei 202310 bulan dan 28 hari
Pusat Pengadaan Tentara Nasional Indonesia Brigadir JenderalMohammad Andhy kusuma, S.Sos., M.M., M.Han.Akmil 1997Korps Zeni22 Maret 20241 bulan dan 6 hari
Satuan Siber Tentara Nasional IndonesiaBrigadir JenderalAri Yulianto, S.I.P.Akmil 1994Infanteri18 Desember 20234 bulan dan 10 hari
Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana
Pasukan Pemukul Reaksi Cepat
Pusat Sejarah Tentara Nasional Indonesia Brigadir JenderalRusmiliAkmil 1991Infanteri27 Juni 20221 tahun, 10 bulan dan 1 hari

Kekuatan

Mulai tahun 2010 pemerintah Indonesia berusaha untuk memperkuat TNI agar mencapai standar kekuatan pokok minimum (Inggris: Minimum Essential Force (MEF)). MEF dibagi menjadi tiga tahap rencana strategis sampai tahun 2024. Pada awalnya pemerintah menganggarkan Rp156 triliun untuk penyediaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI pada periode MEF 2010-2014.[16][17][18]

Tabel di bawah adalah data mengenai kekuatan Tentara Nasional Indonesia dengan beberapa data yang telah diperbaharui sesuai dengan kondisi terkini:

Jumlah prajurit: 585.345 personel
TNI Angkatan DaratTNI Angkatan LautTNI Angkatan Udara
Jumlah prajurit: 465.000 (Aktif)

5.446 (Cadangan)

Jumlah prajurit: 75.000 (Aktif)

1.034 (Cadangan)

Jumlah prajurit: 37.850 (Aktif)

1.015 (Cadangan)

Kekuatan Terpusat



Kekuatan Kewilayahan



Kekuatan Badan Pelaksana Pusat

  • Resimen Zeni Konstruksi: 1
  • Skadron Penerbang TNI AD: 5
  • Lima batalion lain
Sistem Senjata Armada Terpadu



Kekuatan Kewilayahan

  • Armada I
  • Armada II
  • Armada III
  • Pangkalan Utama Angkatan Laut:
    • Kelas A: 14
    • Kelas B: 24
    • Kelas C: 19
    • Kelas khusus: 3
Skadron Udara
  • Jumlah pesawat tempur: 180 (target 2024)[19]
  • Skadron tempur: 8
  • Skadron angkut: 5
  • Skadron intai: 1
  • Skadron helikopter: 3
  • Skadron latih: 3



Kekuatan Kewilayahan

  • Koopsau I
  • Koopsau II
  • Koopsau III

Pangkalan Udara

  • Pangkalan Udara: 41
  • Detasemen Angkatan Udara: 8
  • Pos Angkatan Udara: 80



Pasukan Khas

  • 3 wing operasional, 1 Satuan anti teror/Satbravo 90, dan 1 Pusdiklat Pasukan Khas



Satuan Radar

  • 17 satuan radar pertahanan udara

Anggaran

Barisan Prajurit TNI-POLRI, 2006

Setiap tahun TNI memperoleh anggaran yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat melalui APBN. Berbeda dengan Polri yang menerima anggaran langsung untuk 1 unit organisasi (Mabes Polri), anggaran yang dialokasikan untuk TNI tidak langsung digunakan untuk TNI sendiri, tetapi harus dibagi kepada 5 unit organisasi, yaitu Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, TNI AD, TNI AL dan TNI AU.[20]

Pada tahun 2014, Pemerintah Indonesia mengalokasikan 83,4 triliun untuk Kementerian Pertahanan dalam RAPBN.[21]

Tahun FiskalAnggaran (IDR)Anggaran (USD)
2005Rp21,97 triliunUSD2,5 miliar
2006Rp23,6 triliunUSD2,6 miliar
2007Rp32,6 triliunUSD3,4 miliar
2008Rp36,39 triliunUSD3,8 miliar
2009Rp33,6 triliunUSD3,3 miliar
2010Rp42,3 triliunUSD4,47 miliar
2011Rp47,5 triliunUSD5,2 miliar
2012Rp64,4 triliunUSD7,5 miliar
2013Rp81,8 triliun[22]USD8,44 miliar
2014Rp83,4 triliun[23]USD8,5 miliar
2015Rp102,3 triliun[24]
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015/APBN Perubahan Tahun 2015)
2016Rp99,6 triliun[3]
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia Tahun Anggaran 2016)

Industri

Daftar perusahaan industri militer alutsista dan produksinya

  • Mabes TNI: Rantis 4x4 TNI
  • Balitbang Kemhan: Roket 122&200mm, Repeater UHF, Munisi 90 mm
  • Dislitbangad: Remote Control Weapon System
  • Dislitbangal: Munisi dan senjata APS
  • Dislitbangau: Modulator TWT Radar Thomson
  • BPPT: UAV Wulung
  • LIPI: ISRA Coastal radar
  • Lapan: Roket Ф 122 mm
  • PT Pindad: MRAP, tank medium
  • PT Dirgantara Indonesia: Pesawat CN-295
  • PT PAL: PKR 105. KCR-60, LPD-125, FPB-57
  • PT LEN: Combat Management System
  • PT Dok Kodja Bahari: Kapal BCM-122
  • PT Lundin Industry Invest: KCR trimaran kelas Klewang
  • PT Auto Car: Engine
  • CV Indopulley Perkasa: Ban runflat, Boogie Wheel
  • PT Infoglobal Teknologi Semesta: MPD, MFD
  • PT Sari Bahari: Bom P-100 dan P-250
  • PT Fista Bahari Internusa: Life craft
  • PT Tesco Indomaritim: Landing Craft Vehicle Personel
  • CV Maju Mapan: Payung Udara Barang
  • PT Infra RCS: Surveillance
  • CV Nuslisty Abadi Medika: Kelambu Malaria
  • PT CMI: Tekhnologi Radar APQ 159 untuk pesawat F-5
  • PT Palindo Marine: KCR-40, KP-110
  • PT Persada Aman Sentosa: Helm & Rompi Tempur
  • PT Indah Angurah Abadi: Azimuth Rudder Propeller
  • PT Maju Sentosa Pertiwi: Minyak Senjata dan Kimia Perawatan
  • PT Saba Wijaya Persada: Helm dan Rompi Tempur
  • PT Aura Sakti Engineering: Peralatan Alins/Alongins
  • PT Bogar Artha Satria: Filter Tank Scorpion
  • PT Surya Segara: Food Ration dan Drinking Water
  • PT Sritex: Tenda Peleton
  • PT Uavindo: 4 Pesawat UAV
  • PT Fiber Glass Perkasa: Miniature FPB 28,5 mm
  • CV Guno Meja: Kursi Lapangan
  • PT Langit Biru Parasut: PUO Freefall
  • PT Wirajayadi Bahari: APC Amphibi BTR-58
  • PT F1 Perkasa
  • PT Vadel Ksatria Samudra Indonesia
  • PT Hyperbaric Medical Solusindo
  • PT Technology Engineering Simulation
  • PT Security Operation Group Indonesia
  • PT Honley Motor Indonesia
  • PT Boogie Advindo
  • CV Hydrosix
  • PT Epoxyndo Art Lestari
  • PT Nusantara Turbin & Propulsi
  • PT Jala Berikat Nusantara Perkasa: Indonesian Light Strike Vehicle
  • PT Persada Aman Sentosa
  • PT Fajar Sistanindo
  • PT Gemilang Bhakti Pertiwi
  • PT. Adhi Daya Cemerlang Minyak Senjata

Galeri

Lihat pula

Referensi

Pranala luar