Tjahjo Kumolo

Politikus Indonesia (1957–2022)

H. Tjahjo Kumolo, S.H. (EYD: Cahyo Kumolo; 1 Desember 1957 – 1 Juli 2022) adalah seorang politisi Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Kabinet Indonesia Maju dari Oktober 2019 hingga akhir hayatnya.[1][2] Di dalam kiprah politiknya, ia pernah menjadi kader Golongan Karya pada masa Orde Baru dan pada akhirnya bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Tjahjo Kumolo
Menteri Dalam Negeri Indonesia ke-28
Masa jabatan
27 Oktober 2014 – 20 Oktober 2019
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pendahulu
Gamawan Fauzi
Sebelum
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia
Pelaksana Tugas
Masa jabatan
1 Oktober 2019 – 20 Oktober 2019
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pendahulu
Yasonna Laoly
Pengganti
Yasonna Laoly
Sebelum
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia ke-19
Masa jabatan
23 Oktober 2019 – 1 Juli 2022
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pendahulu
Syafruddin
Pengganti
Mahfud MD (a.i.)
Tito Karnavian
(a.i.)
Mahfud MD (Plt.)
Abdullah Azwar Anas
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Masa jabatan
1 Oktober 1999 – 27 Oktober 2014
Jabatan lainKetua Fraksi PDI-P (2004–2012)
Daerah pemilihanJawa Tengah (Grobogan)
(1999–2004)
Jawa Tengah III
(2004–2009)
Jawa Tengah I
(2009–2014)
Masa jabatan
1 Oktober 1987 – 30 September 1997
Daerah pemilihanJawa Tengah
Informasi pribadi
Lahir1 Desember 1957
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
Meninggal1 Juli 2022(2022-07-01) (umur 64)
Jakarta, Indonesia
MakamTaman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata
Partai politikPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (1998–2022)
Afiliasi politik
lainnya
Partai Golongan Karya (1987–1998)
Suami/istriErni Guntarti
HubunganDetri Warmanto (menantu)
Anak3
Alma materUniversitas Diponegoro
Lembaga Ketahanan Nasional
PekerjaanPolitisi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Tjahjo sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia yang menjabat dari 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019 pada Kabinet Kerja. Ia juga merupakan salah seorang politikus Indonesia, dan terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) periode 2009–2014 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan wilayah pemilihan Jawa Tengah I dan sekaligus menjadi Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI dan juga menjadi anggota Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan informasi di DPR RI.

Tjahjo Kumolo secara mengejutkan dipilih oleh Megawati Soekarnoputri sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan periode 2010-2015[3] yang pada periode sebelumnya duduk sebagai Ketua DPP Bidang Politik PDI-P.[4]

Tjahjo Kumolo sebelumnya juga pernah tercatat sebagai Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan anggota Partai Golongan Karya (Golkar).[5][6]

Tjahjo Kumolo meninggal dunia di Jakarta pada 1 Juli 2022 setelah dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta Pusat.[7]

Kehidupan awal dan pendidikan

Kehidupan awal

Tjahjo lahir di Surakarta (sering disebut sebagai Solo) pada 1 Desember 1957. Ia bersekolah selama 12 tahun di kota besar Semarang dan tinggal di kelurahan Mlatiharjo di sisi timur kota.[8] Ayahnya, Bambang Soebandiono, adalah seorang letnan di Tentara Keamanan Rakyat.[9][10] Ayah dan ibunya Toeti Slemoon pernah duduk di Dewan Perwakilan Rakyat, yang pertama menjabat selama lima periode.[11]

Pendidikan

Setelah lulus SMA, ia belajar hukum di Universitas Diponegoro, lulus pada tahun 1985. Selama periode ini, ia terpilih sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Tengah. Ia juga belajar di Lembaga Ketahanan Nasional pada tahun 1994.[12]

Karier politik

Dewan Perwakilan Rakyat

Sebelum menjabat di KNPI, ia pernah bekerja sebagai reporter sebuah surat kabar harian di Jawa Tengah. Tjahjo pertama kali menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada tahun 1985, yang mengharuskannya pindah ke Jakarta.[11] Awalnya ia adalah anggota Golongan Karya (Golkar), dan pernah bekerja di komisi II dan III parlemen selain di Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP). Menyusul jatuhnya Soeharto, ia pindah ke PDI-P dan terpilih kembali menjadi anggota parlemen pada 1999. Dalam periode ini, ia menjabat sebagai wakil ketua fraksi hingga 2002, disusul sekretaris fraksi hingga 2003.[13]

Dia mencalonkan diri lagi pada pemilihan umum 2004 dan tetap di parlemen, kali ini sebagai ketua Fraksi PDI-P hingga pemilihan umum 2009, ketika dia sekali lagi mengamankan kursinya. Ia juga dipilih sebagai Sekretaris Jenderal PDI-P pada tahun 2010 oleh pemimpin partai Megawati Soekarnoputri.[14] Nantinya, posisi ketua fraksinya akan diambil pada 2012 oleh Puan Maharani dan posisi sekretaris jenderalnya pada 2015 oleh Hasto Kristiyanto.[15][16]

Menteri Dalam Negeri

Menyusul kemenangan pemilihan Joko Widodo atas Prabowo Subianto pada 2014, ia dipilih sebagai Menteri Dalam Negeri di Kabinet Kerja dan secara resmi dilantik pada 27 Oktober 2014.[17]

Selama tuduhan penistaan terhadap Basuki Tjahaja Purnama pada tahun 2017, Tjahjo menolak untuk menskors Gubernur DKI Jakarta keturunan Tionghoa-Indonesia itu.[18] Kemudian pada tahun yang sama, ia membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia.[19]

Kehidupan pribadi

Ia menikah dengan dr. Hj. Erni Guntarti dan dikaruniai tiga orang anak. Istri dan anak pertamanya adalah dokter, anak keduanya bekerja sebagai aktris, dan anak ketiganya adalah pramugari.[13]

Kematian dan pemakaman

Ia meninggal dunia setelah dirawat selama dua minggu di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta Pusat pada 1 Juli 2022.[20] Penyebab kematiannya terungkap karena kegagalan multiorgan yang disebabkan oleh asthenia, infeksi paru-paru, diabetes, dan asam urat yang dideritanya. Informasi tentang empat penyakit yang dideritanya tidak diketahui publik sebelum kematiannya.[21] Setelah disalatkan di Masjid Quba di kompleks Kementerian PAN-RB, Senayan, Jakarta Selatan, Jenazah Tjahjo Kumolo dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan upacara militer.[22]

Sipil

  • Ketua Umum KNPI periode 1990-1993

Gelar dan penghargaan

Tjahjo pernah mendapat beberapa gelar dan penghargaan sebagai berikut.[23]

Tanda kehormatan
Bintang jasa lainnya
  • Bintang Kehormatan Rajawali
  • Bintang Kehormatan IPDN
  • Bintang Emas Polri
Gelar adat
  • Gelar Adat Kerajaan Gowa
  • Gelar Adat Kesultanan Buton
  • Gelar Adat Suku Kabupaten Maybrat Papua

Galeri

Sejarah elektoral

PemiluLembaga legislatifDapilPartaiPerolehan suaraHasil
1987Dewan Perwakilan RakyatJawa TengahGolkarBelum ditemukan Y Terpilih
1992Dewan Perwakilan RakyatJawa TengahGolkarBelum ditemukan Y Terpilih
1999Dewan Perwakilan RakyatJawa Tengah
(Kab. Grobogan)
PDI-PBelum ditemukan Y Terpilih
2004Dewan Perwakilan RakyatJawa Tengah IIIPDI-P32.598[26] Y Terpilih
2009Dewan Perwakilan RakyatJawa Tengah IPDI-P48.869[27] Y Terpilih
2014Dewan Perwakilan RakyatJawa Tengah IPDI-P59.761[28][29] Y Terpilih

Referensi

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Syafruddin
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia
{{{years}}}
Diteruskan oleh:
Abdullah Azwar Anas
Didahului oleh:
Gamawan Fauzi
Menteri Dalam Negeri Indonesia
2014–2019
Diteruskan oleh:
Tito Karnavian