Udang sentadu

Udang sentadu
Odontodactylus latirostris
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Subfilum:
Kelas:
Subkelas:
Hoplocarida
Ordo:
Stomatopoda

Latreille, 1817
Superfamilia dan Familia [1]

Bathysquilloidea

Bathysquillidae
Indosquillidae

Gonodactyloidea

Alainosquillidae
Hemisquillidae
Gonodactylidae
Odontodactylidae
Protosquillidae
Pseudosquillidae
Takuidae

Erythrosquilloidea

Erythrosquillidae

Lysiosquilloidea

Coronididae
Lysiosquillidae
Nannosquillidae
Tetrasquillidae

Squilloidea

Squillidae

Eurysquilloidea

Eurysquillidae

Parasquilloidea

Parasquillidae
Artikel ini tersedia dalam versi lisan
Dengarkan versi lisan dari artikel ini (2 menit)
noicon
Ikon Wikipedia Lisan
Berkas suara ini dibuat berdasarkan revisi dari artikel ini per tanggal 23 Juni 2022 (2022-06-23), sehingga isinya tidak mengacu pada revisi terkini.

Udang sentadu atau Udang mantis adalah sekelompok Crustacea laut dalam ordo Stomatopoda. Ukuran panjang tubuh mereka dapat mencapai 30 sentimeter (12 in), dengan pengecualian suatu spesimen sepanjang 38 cm (15 in) yang tercatat.[2] Karapas dari udang sentadu hanya melapisi bagian belakang kepala dan empat ruas pertama dari thorax. Udang sentadu tampak dalam berbagai macam warna, dari kecoklatan sampai warna neon terang. Meski udang-udang ini adalah binatang umum dan salah-satu pemangsa terpenting di banyak habitat laut dangkal di wilayah tropis dan sub-tropis, binatang ini kurang dimengerti dikarenakan banyak jenis udang ini menghabiskan sebagian besar hidup mereka dalam liang dan lubang.[3]

Disebut "belalang laut" oleh Orang Assyria, "pembunuh udang" di Australia dan kadang juga disebut "pembelah jempol" dikarenakan kemampuan binatang ini untuk menimbulkan luka bacok yang menyakitkan jika ditangani secara tidak hati-hati[4] – udang sentadu dipersenjatai cakar kuat yang digunakan untuk menyerang mangsa melalui cara menusuk, membisingkan atau memotong anggota tubuh. Meskipun jarang terjadi, beberapa jenis udang sentadu berukuran besar mampu memecahkan kaca akuarium dengan sekali pukul menggunakan cakar mereka.[5]

Referensi

Pranala luar