Emilio Aguinaldo

Emilio Aguinaldo adalah seorang pemimpin sekaligus presiden pertama Filipina yang berjuang melawan Spanyol dan kemudian melawan Amerika Serikat untuk kemerdekaan negaranya.[9][10] Dia lahir pada tanggal 23 Maret 1869 di dekat Cavite, Luzon, Filipina dan meninggal tahun 1964 pada 6 Februari di Manila.[9] Aguinaldo merupakan keturunan campuran antara China dengan Filipina (Tagalog).[9] Dia menghabiskan masa studi nya di University of Santo Tomás, Manila.[9]

Emilio Aguinaldo
Foto Aguinaldo c.1921
Presiden Filipina Pertama
Presiden Republik Filipina Pertama
Presiden pemerintahan Tertinggi
Presiden Republik Biak-na Bato
Diktator Pemerintahan kediktatoran
Presiden pemerintahan revolusioner
Masa jabatan
23 Januari 1899[a] – 23 Maret 1901[b]
Perdana Menteri
Wakil PresidenMariano Trías (1897)
Sebelum
Pendahulu
Andrés Bonifacio
(tak resmi)
Pengganti
Miguel Malvar
(tak resmi)
(jabatan berikutnya dipegang oleh Manuel Quezon)
Informasi pribadi
Lahir(1869-03-22)22 Maret 1869[c]
Cavite El Viejo, Hindia Timur Spanyol (kini Kawit, Cavite, Filipina)
Meninggal6 Februari 1964(1964-02-06) (umur 94) [6]
Quezon City, Filipina
MakamAguinaldo Shrine, Kawit, Cavite, Filipina
Partai politikKatipunan
Partai Sosialis Nasional
Suami/istri
Anak
  • Carmen Aguinaldo Melencio
  • Emilio Aguinaldo, Jr
  • Maria Aguinaldo Poblete
  • Cristina Aguinaldo
  • Suntay Miguel Aguinaldo
Alma materColegio de San Juan de Letran
ProfesiTentara, manager, guru, revolusioner
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini
Emilio Aguinaldo tahun 1898

Perjalanan Karier

Tahun 1896 di bulan Agustus, Aguinaldo menjadi wali kota Cavite Viejo dan merupakan pemimpin lokal dari daerah Katipunan, masyarakat revolusioner yang berperang melawan dan berhasil mengalahkan Spanyol.[9] Kemudian saat Desember 1897, dia menandatangani perjanjian yang disebut Pact of Biac-na-Bato dengan gubernur jenderal Spanyol yang berisi bahwa dia setuju untuk meninggalkan Filipina dan tetap tinggal di pengasingan untuk selamanya dengan imbalan uang yang cukup besar dari Spanyol ditambah dengan janji pembaruan liberal.[9] Dia membuat perjanjian dengan perwakilan konsulat Amerika dan Commo di Hong Kong dan Singapura.[9] Dia lalu kembali ke Filipina tanggal 19 Mei 1898 dan mengumumkan untuk meneruskan perjuangan melawan Spanyol.[9]

Referensi

Catatan


🔥 Top keywords: Liga Champions UEFAPiala Asia U-23 AFC 2024YandexAmicus curiaeHalaman UtamaDuckDuckGoIstimewa:PencarianFacebookTanda titik duaJepangManchester City F.C.TwitterReal Madrid C.F.KleopatraLiga Champions UEFA 2023–2024Kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2024FC Bayern MünchenBerkas:Youtube logo.pngYouTubeMinal 'Aidin wal-FaizinSiksa Kubur (film)Gunung RuangFC BarcelonaFree FireAhmad Muhdlor AliIndonesiaXXNXXIranCerezo OsakaBadarawuhi Di Desa PenariBaratPersija JakartaDubaiMadridInstagramTikTokAnjungan tunai mandiriTim nasional sepak bola Indonesia