Kabupaten Temanggung

kabupaten di Indonesia, di pulau Jawa


Kabupaten Temanggung (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦠꦼꦩꦔ꧀ꦒꦸꦁ, Pegon: تماڠڬوڠ, translit. Temanggung) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Temanggung Kota. Kabupaten Temanggung berbatasan dengan Kabupaten Kendal di utara, Kabupaten Semarang di timur, Kabupaten Magelang di selatan, serta Kabupaten Wonosobo di barat. Jumlah penduduk Kabupaten ini per tahun 2022 mencapai 799.764 jiwa.[1]

Kabupaten Temanggung
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦠꦼꦩꦔ꧀ꦒꦸꦁ
 • Pegonتماڠڬوڠ
 • Alfabet JawaTemanggung
Dari kiri; ke kanan: Kuda lumping Temanggung, Pertani panen tembakau, View Sumbing Dari Embung kledung, Tradisi Nyadran Tenong, Candi Pringapus, Wisata Alam Posong, Negeri di Awan.
Lambang resmi Kabupaten Temanggung
Julukan: 
Kota Tembakau
Motto: 
Swadaya bhumi phala
(Sanskerta) Dengan kemandirian perkukuh hasil bumi
Peta
Peta
Kabupaten Temanggung di Jawa
Kabupaten Temanggung
Kabupaten Temanggung
Peta
Kabupaten Temanggung di Indonesia
Kabupaten Temanggung
Kabupaten Temanggung
Kabupaten Temanggung (Indonesia)
Koordinat: 7°18′S 110°10′E / 7.3°S 110.17°E / -7.3; 110.17
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri10 November 1834
Dasar hukumUU No. 13/1950
Ibu kotaTemanggung
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 20
  • Kelurahan: 266
Pemerintahan
 • BupatiHary Agung Prabowo (Pj.)
Luas
 • Total870,25 km2 (336,01 sq mi)
Populasi
 ((2022)[1])
 • Total799.764
 • Kepadatan872,31/km2 (2,259,3/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 96,02% Islam
  • 1,06% Buddha
  • 0,05% Hindu
  • 0,01% Lainnya[2][3][4]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3323
Kode area telepon+62 293
Pelat kendaraanAA xxxx *E/*N/*Y
Kode Kemendagri33.23
DAURp651.171.674.000.- (2013)[5]
Semboyan daerahTemanggung Bersenyum
(Bersih, Sehat, Elok dan Nyaman untuk Masyarakat)
Flora resmiTembakau kemloko
Fauna resmiAyam kedu
Situs webtemanggungkab.go.id

Geografi

Stasiun Temanggung di jalur kereta api Secang-Parakan (1910-1940).

Sebagian besar wilayah Kabupaten Temanggung merupakan dataran tinggi dan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng. Di perbatasan dengan Kabupaten Wonosobo terdapat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Temanggung berada di jalan provinsi yang menghubungkan Semarang-Purwokerto. Jalan Raya Parakan-Weleri menghubungkan Temanggung dengan jalur pantura.Untuk daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang persisnya di Kecamatan Pringsurat, dilalui oleh jalan nasional yang menghubungkan Semarang-Yogyakarta.

Sejarah

Sejarah Temanggung selalu dikaitkan dengan raja Mataram Kuno yang bernama Rakai Pikatan. Nama "Pikatan" sendiri dipakai untuk menyebutkan suatu wilayah yang berada pada sumber mata air di desa Mudal Kecamatan Temanggung. Di sini terdapat peninggalan berupa reruntuhan batu-bebatuan kuno yang diyakini petilasan raja Rakai Pikatan.

Sejarah Temanggung asal mulai tercatat pada Prasasti Wanua Tengah III Tahun 908 Masehi yang ditemukan penduduk dusun Dunglo Desa Gandulan Kecamatan Kaloran, Temanggung pada bulan November 1983. Prasasti itu menggambarkan bahwa Temanggung semula berupa wilayah kademangan yang gemah ripah loh jinawi di mana salah satu wilayahnya yaitu Pikatan.

Di sini didirikan Bihara agama Hindu oleh adik raja Mataram Kuno Rahyangta I Hara, sedang rajanya adalah Rahyangta Rimdang (Raja Sanjaya) yang naik takhta pada tahun 717 M (Prasasti Mantyasih). Oleh pewaris takhta yaitu Rake Panangkaran yang naik takhta pada tanggal 27 November 746 M, Bihara Pikatan memperoleh bengkok di Sawah Sima.

Jika dikaitkan dengan prasasti Gondosuli ada gambaran jelas bahwa dari Kecamatan Temanggung memanjang ke barat sampai kecamatan Bulu dan seterusnya adalah adalah wilayah yang subur dan tenteram (ditandai tempat Bihara Pikatan).

Pengganti raja Sanjaya adalah Rakai Panangkaran yang naik takhta pada tanggal 27 November 746 M dan bertakhta selama kurang lebih 38 tahun. Dalam legenda Angling Dharma, keratin diperkirakan berada di daerah Kedu (Desa Bojonegoro). Di desa ini ditemukan peninggalan berupa reruntuhan. Di wilayah Kedu juga ditemukan desa Kademangan.

Pengganti Rakai Panangkaran adalah Rakai Panunggalan yang naik takhta pada tanggal 1 april 784 dan berakhir pada tanggal 28 Maret 803. Rakai Panunggalan bertakhta di Panaraban yang sekarang merupakan wilayah Parakan. Di sini ditemukan juga kademangan dan abu jenazah di Pakurejo daerah Bulu.

Selanjutnya Rakai Panunggalan digantikan oleh Rakai Warak yang diperkirakan tinggal di Tembarak. Di sini ditemukan reruntuhan di sekitar Masjid Menggoro dan reruntuhan Candi dan juga terdapat Desa Kademangan.

Pengganti Rakai Warak adalah Rakai Garung yang bertakhta pada tanggal 24 Januari 828 sampai dengan 22 Februari 847. Raja ini ahli dalam bangunan candi dan ilmu falak (perbintangan). Dia membuat pranata mangsa yang sampai sekarang masih digunakan. Karena kepandaiannya sehingga Raja Sriwijaya ingin menggunakannya untuk membuat candi. Namun Rakai Garung tidak mau walau diancam.

Kemudian Rakai Garung diganti Rakai Pikatan yang bermukim di Temanggung. Di sini ditemukan Prasasti Tlasri dan Wanua Tengah III. Di samping itu banyak reruntuhan benda kuno seperti Lumpang Joni dan arca-arca yang tersebar di daerah Temanggung. Di sini pun terdapat desa Demangan.

Dari buku sejarah karangan I Wayan badrika disebutkan bahwa Rakai Pikatan selaku raja Mataram Kuno berkeinginan menguasai wilayah Jawa Tengah. Namun tidak berani untuk merebut kekuasaan dari raja Bala Putra Dewa selaku penguasa Kerajaan Syailendra.

Maka untuk mencapai maksud tersebut Rakai Pikatan membuat strategi dengan mengawini Dyah Pramudha Wardani kakak raja Bala Putra Dewa dengan tujuan untuk memiliki pengaruh kuat di Kerajaan Syailendra. Selain itu Rakai Pikatan juga menghimpun kekuatan yang ada di wilayahnya baik para prajurit dan senapati serta menghimpun biaya yang berasal dari upeti para demang.

Pada saat itu yang diberi kepercayaan untuk mengumpulkan upeti adalah Demang Gong yang paling luas wilayahnya. Rakai Pikatan menghimpun bala tentara dan berangkat ke Kerajaan Syailendra pada tanggal 27 Mei 855 Masehi untuk melakukan penyerangan.

Dalam penyerangan ini Rakai Pikatan dibantu Kayu Wangi dan menyerahkan wilayah kerajaan kepada orang kepercayaan yang berpangkat demang. Dari nama demang dan wilayah kademangan kemudian muncul nama Ndemanggung yang akhirnya berubah menjadi nama Temanggung.

Catatan sejarah Temanggung berasal dari:

  1. Prasasti Wanua Tengah III, Berkala arkeologi tahun 1994 halaman 87 bahwa Rakai Pikatan dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 27 Mei 855 M.
  2. Prasasti Siwagrha terjemahan Casparis (1956–288), pada tahun 856 M Rakai Pikatan mengundurkan diri.
  3. Prasasti Nalanda tahun 860 (Casparis 1956, 289–294), Balaputra dewa dikalahkan perang oleh Rakai Pikatan dan Kayu Wangi.
  4. Prasasti Wanua Tengah III, Berkala Aekeologi Tahun 1994 halaman 89, Rakai Kayu Wangi naik takhta tanggal 27 Mei 855 M.
  5. Dalam buku karangan I Wayan Badrika halaman 154, Pramudya Wardani kawin dengan Rakai Pikatan dan naik takhta tahun 856 M. Balaputra Dewa dikalahkan oleh Pramudha wardani dibantu Rakai Pikatan (Prasasti Ratu Boko) tahun 856 M.

Catatan di atas dapat disimpulkan bahwa Rakai Pikatan mengangkat putranya Kayu Wangi. Selanjutnya mengundurkan diri dan meninggalkan Mataram untuk kawin dengan Pramudha Wardani. Dalam peperangan melawan Balaputra Dewa, Rakai Pikatan dibantu putranya Kayu Wangi.

Hari Jadi Temanggung

Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Jenderal Hindia Belanda, Nomor 11 Tanggal 7 April 1826, Raden Ngabehi Djojonegoro ditetapkan sebagai Bupati Menoreh yang berkedudukan di Parakan, dengan gelar Raden Tumenggung Aria Djojonegoro.

Setelah perang Diponegoro berakhir, dia kemudian memindahkan Ibu Kota ke Kabupaten Temanggung. Kebijaksanaan pemindahan ini didasarkan pada beberapa hal;

Pertama, adanya pandangan masyarakat Jawa kebanyakan pada sat itu, bahwa Ibu Kota yang pernah diserang dan diduduki musuh dianggap telah ternoda dan perlu ditinggalkan.

Kedua, Distrik Menoreh sebuah daerah sebagai asal nama Kabupaten Menoreh, sudah sejak lama digabung dengan Kabupaten Magelang, sehingga nama Kabupaten Menoreh sudah tidak tepat lagi.

Mengingat hal tersebut, atas dasar usulan Raden Tumenggung Aria Djojonegoro, lewat residen Kedu kepada Pemerintah Hindia Belanda di Batavia, maka disetujui dan ditetapkan bahwa nama Kabupaten Menoreh berubah menjadi Kabupaten Temanggung. Persetujuan ini berbentuk Resolusi Pemerintah Hindia Belanda Nomor 4 Tanggal 10 November 1834.

Mempertimbangkan bahwa Hari Jadi Daerah merupakan awal perjalanan sejarah, agar diketahui semua lapisan masyarakat, guna memacu meningkatkan semangat pembangunan dan pengembangan daerah, maka Pemerintah Kabupaten Dati II Temanggung menugaskan kepada DPD II KNPI Kabupaten Temanggung untuk mengadakan pelacakan sejarah dan seminar tentang Hari Jadi Kabupaten Temanggung.

Dari hasil seminar tanggal 21 Oktober 1985, yang diikuti oleh Sejarawan, Budayawan dan Tokoh Masyarakat, ABRI, Rohaniwan, Dinas/Instansi/Lembaga Masyarakat dan lain-lainnya, maka ditetapkan bahwa tanggal 10 November 1834 sebagai Hari Jadi Kabupaten Temanggung.

Pemerintahan

Daftar Bupati

No.FotoNamaMulai JabatanAkhir JabatanWakil BupatiKeteranganRef.
1. Raden Tumenggung Ario Djojo Negoro18341848 
2. Raden Adipati Ario Holand Soemodilogo18481878 
3. Raden Tumenggung Holand Soemodirdjo18781882 
4. Raden Tumenggung Tjokroatmodjo18821906 
5. Raden Mas Adipati Ario Tjokroadikoesoemo19061923 
6. Raden Mas Adipati Ario Tjokrosoetomo19231943 
7. Raden Tumenggung Singgih Hadipoero19431945 
Masa Pemerintahan Indonesia
8. Raden Tumenggung Maktal Dipodirdjo1945  
9. Raden Soetigwo19451949 
10. Raden Soemarsono Notowidagdo19491953 
11. Mas Kartono19531957 
12. Raden Soedarso19571960 
13. Raden Said Mangoensoediro1960  
14. Raden Ngabehi Seno Prodjoroemokso19601964 
15. Masjchun Sofwan, SH19641978 
16. Drs. H. Jacub19781983 
17. Drs. H. Sri Soebagjo19831993 
18. Drs. H. Sardjono, SH, CN19932003 
19. Drs. Totok Ary Prabowo20032006Drs. Muhammad Irfan 
20. Drs. Muhammad Irfan20062008Wakil dari Bupati Totok Ary Prabowo,

menggantikan posisinya sebagai bupati pada tahun 2006
setelah Bupati Totok Ary dipaksa mundur karena kasus korupsi.

21.Drs. Hasyim Afandi20082013Ir. Budiarto, MT 
22.Drs. H. Bambang Sukarno20132018Irawan Prasetyadi, S.Si 
23. Muhammad Al Khadziq20182023Heri Ibnu Wibowo 
Hary Agung Prabowo
(Pj.)
2023PetahanaPenjabat Bupati

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Temanggung dalam dua periode terakhir.[6][7]

Partai PolitikJumlah Kursi dalam Periode
2014-20192019-2024
PKB6 7
Gerindra4 5
PDI-P7 9
Golkar5 6
NasDem4 2
PKS3 3
PPP5 5
PAN5 5
Hanura4 2
Demokrat2 1
Jumlah Anggota45 45
Jumlah Partai10 10


Kecamatan

Kabupaten Temanggung terdiri dari 20 kecamatan, 23 kelurahan, dan 266 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 769.843 jiwa dengan luas wilayah 837,71 km² dan sebaran penduduk 919 jiwa/km².[8][9]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Temanggung, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
KecamatanJumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
StatusDaftar
Desa/Kelurahan
33.23.16Bansari13Desa
33.23.18Bejen14Desa
33.23.01Bulu19Desa
33.23.12Candiroto14Desa
33.23.20Gemawang10Desa
33.23.10Jumo13Desa
33.23.05Kaloran14Desa
33.23.06Kandangan16Desa
33.23.07Kedu14Desa
33.23.17Kledung13Desa
33.23.13Kranggan112Desa
Kelurahan
33.23.09Ngadirejo119Desa
Kelurahan
33.23.08Parakan214Desa
Kelurahan
33.23.04Pringsurat14Desa
33.23.15Selopampang12Desa
33.23.03Temanggung196Desa
Kelurahan
33.23.02Tembarak13Desa
33.23.14Tlogomulyo12Desa
33.23.11Tretep11Desa
33.23.19Wonoboyo13Desa
TOTAL23266

Seni-budaya

Temanggung memiliki seni dan budaya yang merupakan hasil adaptasi dipadukan dengan budaya asli. Seni pertunjukan kuda kepang (kuda lumping) yang berkembang di Kabupaten Temanggung mengadaptasi kesenian. Selain kuda kepang juga berkembang seni terbangan/kemplingan di desa-desa, tarian topeng loreng/topeng ireng. Temanggung juga memiliki cengkok pagelaran pewayangan khas yaitu dengan cengkok Kedu yang berbeda dari cengkok Jogja atau Solo. Budaya Nyadran atau mertideso atau bersih deso masih juga sering diadakan di desa-desa.

Pariwisata

Galeri

Rekomendari Tempat Wisata

  • Wana Wisata Jumprit yang terletak di Kecamatan Ngadirejo berupa taman rekreasi dan arena outbond keluarga, serta sumber mata air suci perayaan Waisak dengan rerimbunan pohon yang dihuni sekelompok primata (kera)
  • Monumen Meteorit di Desa Wonotirto Kecamatan Bulu
  • Desa Wisata Muncar Moncer, terletak di Muncar Kecamatan Gemawang yang terkenal dengan pengembangan budidaya kopi robusta. Mempunyai ikon pemukiman dengan hamparan terasering persawahan ala ubud yang dikelilingi perbukitan melingkar. Desa wisata ini meliputi:[10]Curug Lawe Muncar, Makam Ki Ageng Sumo Maruto - Bukit Mbelang Sari di Mblawong Kulon, Makam Ki Sudimoro, Jembatan Sawah, Sekolah Kopi, dan Jembatan Gantung
  • Pikatan Waterpark di Desa Mudal Kecamatan Temanggung
  • Curug Surodipo, merupakan air terjun tertinggi diukur dari puncak ke dasar di Kabupaten Temanggung terletak di Desa Wisata Tawangsari kecamatan Wonoboyo
  • Kompleks Taman Kartini berupa taman rekreasi keluarga dilengkapi dengan kolam renang, serta dekat dengan area stadion Bumi Phala dan Perpustakaan Daerah terletak di Kelurahan Kowangan Kecamatan Temanggung
  • Taman Pancasila, merupakan titik nol kilometer Kabupaten Temanggung
  • Pesona Watu Layah dan Watu Angkrik, terletak di Desa Tlogopucang kecamatan Kandangan
  • Desa Wisata Ngropoh, sentra penghasil durian di Kabupaten Temanggung biasa diselenggarakan di Embung Abimanyu terletak di Desa Ngropoh kecamatan Kranggan
  • Kompleks Alun-Alun Temanggung yang dekat dengan Masjid Agung Darussalam, Pendopo Pengayoman, Taman Pengayoman, Gedung-Gedung Pemerintahan, serta area hiburan seperti bioskop
  • Wisata Alam Posong, terletak di Lembah Sindoro Desa Wisata Tlahab kecamatan Kledung, sekitar 20 km ke utara dari Kota Temanggung.
  • Desa Wisata Traji, yang terkenal dengan Upacara Adat 1 Suro, kolam renang alam, serta Pekenlepen berupa Pasar Tradisional berbasis di kolam-kolam renang alam
  • Kota Pusaka Parakan, merupakan sentra bangunan cagar budaya dan adat istiadat di Kabupaten Temanggung
  • Pasar Papringan Ngadiprono, merupakan pasar tradisional pionir dalam menyelenggarakan lingkungan penggerak ekonomi yang mengedepankan revitalisasi desa dan pemberdayaan masyarakat desa terletak di Desa Ngadiprono kecamatan Kedu
  • Prasasti Gondosuli di Desa Gondosuli Kecamatan Bulu
  • Pinusan Sigrowong di kecamatan Kandangan
  • Sidempul Camping Ground berupa arena outbox dan berkemah serta merupakan tempat melihat matahari terbit yang terletak di Desa Bansari Kecamatan Bansari
  • Makam Ki Ageng Makukuhan di Kedu
  • Candi Pringapus di Desa Pringapus kecamatan Ngadirejo
  • Embung Kledung, merupakan waduk buatan yang diapit oleh gunung Sindoro dan gunung Sumbing
  • Pendakian gunung Sindoro via Kledung dan Bansari
  • Pendakian gunung Sumbing via Pagergunung dan Banaran
  • Pendakian gunung Prau via Wates
  • Pendakian gunung Kendil via dusun Sibajak Desa Canggal kecamatan Candiroto
  • Bukit Kembang Arum terletak di Desa Prangkokan kecamatan Bejen
  • Situs Liyangan, berupa kompleks Mataram Kuno dilengkapi dengan kolam renang alam berbentuk hati terletak di Desa Purbosari kecamatan Ngadirejo
  • Kledung Rest Area, taman wisata untuk sekadar beristirahat selama perjalanan jauh dengan panorama gunung Sumbing dan gunung Sindoro
  • Perkebunan kopi, peternakan sapi perah, dan Taman Doa yang berada di Pertapaan Santa Maria Rawaseneng, Desa Ngemplak
  • Jembatan Sekrikil Parakan
  • Embung Bansari, Desa Pringapus, Bansari
  • Wisata Sunrise Sunset Botorono
  • Jembatan Sigandul, Kledung

Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Temanggung :

  • RSUD Temanggung, Tipe B terletak di Jl Gadah Mada 1A Walitelon Temanggung
  • RS Kristen Ngesti Waluyo terletak di Wanutengah kecamatan Parakan Temanggung
  • RSB Gunung Sawo II: Jl Gatot Subroto KM 2 Manding Temanggung
  • RS PKU Muhammadiyah Temanggung terletak di Jl Raya Kedu KM 2 Kalisat Campursari Bulu Temanggung
  • Puskesmas Rawat Inap adalah Puskesmas Bejen, Ngadirejo, Selopampang, dan Gemawang
  • Puskesmas Non Rawat Inap adalah Puskesmas Candiroto, Parakan, Traji (Parakan 2), Tretep, Wonoboyo, Kledung, Jumo, Kedu, Bulu, Kandangan, Kaloran, Tepusen (Kaloran 2), Kranggan, Pare (Kranggan 2), Tembarak, Temanggung, Dharmarini (Temanggung 2), Pringsurat, Rejosari (Pringsurat 2), Banjarsari (Ngadirejo 2), Tlogomulyo

Pendidikan

Perguruan tinggi di Kabupaten Temanggung, yaitu:

  1. Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung.
  2. Akademi Keperawatan Alkautsar Temanggung.
  3. STIKES Ngesti Waluyo Temanggung.

Untuk daftar Sekolah SD sederajat, SMP sederajat, dan SMA sederajat bisa dilihat pada Daftar Sekolah di Kabupaten Temanggung

Media Massa

Kabupaten Temanggung memiliki sejumlah media massa, baik cetak, online, televisi dan radio yaitu:

  1. Temanggung TV
  2. TEMANGGUNGAREA.COM
  3. Radio eRTe FM Temanggung
  4. Santika FM[11] milik PCNU Temanggung
  5. Radio Shofar FM Listen Live–107.7 MHz FM
  6. BEST FM Temanggung
  7. Radio DSS FM 91.9 MHz
  8. Ofa Radio FM 101.5 MHz
  9. Radio POP FM Temanggung FM 103.1 MHz
  10. Radio Komunitas Shofar Temanggung FM 107.7 MHz
  11. Suara Merdeka Kedu
  12. Magekang Ekspres
  13. Hariantemanggung.com
  14. Temanggungdaily.com
  15. Kabtemanggung.com
  16. Temanggungan.com[12]
  17. Kabartemanggung.com

Transportasi

Kabupaten ini dilalui jalan lintas SemarangPurwokerto, jalan Nasional dan jalan Provinsi menuju Pantura ke Kendal via Parakan.

Transportasi Lain

Stasiun

Kabupaten Temanggung memiliki 4 stasiun di Jalur kereta api Secang–Parakan yang sudah berhenti beroperasi, diantaranya:

Ekonomi

Pertanian dan Industri

Temanggung adalah kabupaten yang mengandalkan sektor pertanian. Industri yang berkembang adalah industri yang mengolah dan mendukung pengolahan produk-produk pertanian. Industri yang menonjol adalah industri pengolahan kayu. Masyarakat Kabupaten Temanggung sangat bergantung kepada iklim dan cuaca yang mendukung hasil panen Tembakau (Temanggung bagian lereng Sindoro-Sumbing dan sebagian besar wilayah tengah dan selatan Temanggung) sementara Kopi (dan sebagian kecil cengkih) adalah komoditas di wilayah utara Temanggung. Berkembang juga sentra-sentra penjualan sayur mayur dan peternakan-peternakan ayam petelur.

Tokoh Daerah Temanggung

Pemimpin Daerah

Lihat Daftar Bupati Temanggung

Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat

  1. KH. Yacub Mubarok (Ketua MUI Temanggung)
  2. KH. Muhammad Furqon (Ketua Tanfidziyah PCNU Temanggung)
  3. Drs. KH. Asy’ari Muhadi (Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Temanggung)[13]
  4. Drs. H. Nur Makhsun, M.S.I (Ketua BPP Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung)
  5. Ahmad Sholeh (Ketua FKUB Temanggung)
  6. Bante Titak Sado (Pemuka Agama Budha)

Seniman, Sastrawan, dan Budayawan

  1. Ariem Christiawan alias Wawan TMG (Sound Engginering Republik Cinta Management)
  2. Chamid Arang (Pelukis)[14]
  3. Dr. Rokhmad, M.S.I (Pelukis)
  4. Djadoeg Djajakusuma
  5. Didik Hadiprayitno, SST
  6. Yudiono K.S.
  7. Dhatu Rembulan (Selebgram, Istri Vokalis The Changcuters)
  8. Titiek Puspa
  9. James Tapz ( Fotografer )
  10. Singgih Susilo Kartono,[15], kreator radio kayu Magno[16] dan sepeda bambu Spedagi[17]

Politisi

  1. Mohamad Roem
  2. H. Sujadi Saddat
  3. Muchamad Nabil Haroen
  4. Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A.
  5. Agus Santosa
  6. Denty Eka Widi Pratiwi, SE., MH
  7. Adi Wibowo
  8. Ir. Panggah Susanto, M.M.

Akademisi dan Ilmuwan

  1. Prof. Dr. H. Zaini Dahlan, MA
  2. Agung H. Soehedi
  3. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D.
  4. Dr. H. Muh. Baehaqi, M.M. (Rektor Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung)
  5. Tri Suraning Wulandari, S.Kep., Ns., M.Kes (Akademi Keperawatan Alkautsar Temanggung)
  6. Prihanto, S.Kep., Ns., M.Kes. (Ketua STIKES Ngesti Waluyo)
  7. Hamidulloh Ibda

Atlet dan Olahragawan

  1. Muhammad Yunus
  2. Rosaria Yusfin Pungkasari
  3. Budiyono (Juara Pertama Kejuaraan Nasional XC CliniC Paralayang 2019)
  4. Tomy Eko Kartika (Ketua KONI Kabupaten Temanggung)
  5. Hari Fitriyanto ( Atlet panahan Barebow Indonesia )

Ekonom dan Pengusaha

  1. Siti Chalimah Fadjriah
  2. Topek Budi Setyawan (HIPMI) Temanggung)

Tokoh Militer

  1. Letnan Jenderal TNI (Purn.) Tjokropranolo
  2. Letnan Jenderal TNI (Purn.) Kentot Harseno
  3. Mayjen TNI (Purn) H. Tri Tamtomo, S.H.
  4. Mayjen TNI Bangun Nawoko
  5. Laksamana Pertama TNI Taat Siswo Sunarto, S.E., M.Si
  6. Brigjen TNI (Purn) Suko Purwantoro, S.I.P., M.M., M.Sc.

Tokoh Kepolisian

  1. Jenderal Polisi (Purn) Drs Bambang Hendarso Danuri, Kapolri periode 1 Oktober 2008 hingga 22 Oktober 2010.
  2. Irjen Pol (Purn) Drs H. Andayono, Kapolda Kaltim periode 27 Agustus 2014 hingga 3 September 2015.
  3. Irjen Pol (Purn) Dr Benny Josua Mamoto, S.H., M.Si. , Ketua Komisi Kepolisian Nasional periode 2020 hingga 2024.
  4. Irjen Pol Suharyono, S.H., S.I.K., Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat periode 14 Oktober 2022 hingga saat ini.
  5. Brigjen Pol Dr. Bakharuddin Muhammad Syah, S.H., S.I.K., M.Si. , Direktur Keamanan dan Keselamatan Korps Lalu Lintas Polri.
  6. Brigjen. Pol. Drs. Torik Triyono, M.Si

Olahraga

Sepak Bola

  • Persitema Temanggung , klub yang memang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Temanggung ini berada di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Musim 2011–2014 Dan 2018–Sekarang berada di Liga 3 2020 Regional Jateng

Referensi

Pranala luar