Partai Keadilan dan Persatuan

partai politik di Indonesia

Partai Keadilan dan Persatuan (PKP), sebelumnya bernama Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI),[4] adalah sebuah partai politik di Indonesia. Partai ini dideklarasikan di Jakarta tanggal 15 Desember 1998 / 15 Januari 1999. PKP pertama kali ikut serta dalam Pemilu 1999.[5][6] PKP bermula dengan dibentuknya Gerakan Keadilan dan Persatuan Bangsa (GKPB) pada tahun 1998 yang dikoordinasikan oleh Siswono Yudhohusodo, Sarwono Kusumaatmadja, David Napitupulu, dan Tatto S. Pradjamanggala.

Partai Keadilan dan Persatuan
SingkatanPKP
Ketua umumDr. H. Yussuf Solichien, MBA, PhD[1]
Sekretaris JenderalDrs. Syahrul Mamma, SH[1]
Dibentuk15 Desember 1998; 25 tahun lalu (1998-12-15) (sebagai PKP);
2 September 2002; 21 tahun lalu (2002-09-02) (sebagai PKPI);
2 September 2021 (kembali sebagai PKP)
Dipisah dariGolkar
Kantor pusatJakarta Selatan
Keanggotaan563,521[1]
IdeologiPancasila[2]
Nasionalisme[3]
Sekularisme[3]
Posisi politikTengah
Kursi di DPR
0 / 575
Kursi di DPRD I
4 / 2.232
Kursi di DPRD II
155 / 17.340
Situs web
pkpi.info

Ketua Umum PKP saat ini dijabat oleh Yussuf Solichien sejak 26 Mei 2021 menggantikan Diaz Hendropriyono yang mengundurkan diri.[7] Yussuf terpilih melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

Sejarah

Logo PKPI pada Pemilu 2004 hingga 2021

Partai ini didirikan dengan nama Partai Keadilan dan Persatuan pada tanggal 15 Desember 1998 sebagai partai pecahan Golkar.[5][6] Menurut para pemimpin PKP, terutama Jenderal (Purn) Edi Sudrajat, pemimpin PKP pertama,[6] Golkar kurang kooperatif dengan gerakan reformasi yang saat itu aktif.[5] PKP juga berpendapat bahwa sikap Golkar terhadap Pancasila dan UUD 1945 serta mengancam kesatuan Indonesia.[8]

Saking tak dapat proses partaisasi di KPU RI, partai tidak ikut serta Pemilu 2024 dan tidak mengdukung sesiapa dari calon presiden.[9]

Posisi

Partai ini menentang International Monetary Fund dan privatisasi.

Dari mula, partai berpaut dengan golongan Tentara Nasional Indonesia.[3] Dukungan utama terhadap PKP berasal dari Sumatera Utara, Jawa Barat dan Jawa Tengah.[10]

Pencapaian dalam pemilu legislatif

Pada pemilihan umum legislatif 1999, partai ini memenangkan 1.01% suara. Ini tidak cukup untuk memenuhi syarat untuk maju dalam pemilu berikutnya, sehingga anggota partai membentuk partai baru dengan nama Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. Pimpinan partai tetap di tangan Edi Sudradjat. Pada pemilihan umum legislatif 2004, partai ini memenangkan 1.3% suara dan 1 dari 550 kursi.[11] Pada pemilihan umum legislatif 2009, partai ini mendapatkan 0.9 persen suara, kurang dari ambang batas pemilihan 2.5 persen, yang berarti bahwa partai ini kehilangan seluruh kursinya di Dewan Perwakilan Rakyat.[12][13]

PemiluTotal kursiTotal pemilihanPersentaseHasilUrutan
1999
4 / 462
1.065.6861,01%Partai baru8/48
2004
1 / 550
1.424.2401,26% 3 kursi12/24
2009
0 / 560
934.8920,90% 1 kursi16/36
2014
0 / 560
1.143.0940,91% 0 kursi12/12
2019
0 / 575
312.7750,22% 0 kursi16/16

Kepengurusan

Pada 27 Agustus 2016, dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PKPI di Hotel Millenium, Jakarta, Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum PKPI. KLB ini dihadiri oleh 33 DPD dan 498 Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) se-Indonesia.[14]

Daftar Ketua Umum

No.FotoKetua UmumAwal menjabatAkhir menjabatPrd.Ref.
1
Edi Sudradjat
(1938–2006)
15 Januari 1999
2 Juni 2005
1
[15]
2 Juni 2005
1 Desember 2006
2
[16]
_
Haris Sudarno
(lahir 1941)
(Pelaksana Tugas)
15 Januari 2007
14 Januari 2008
2
Meutia Hatta
(lahir 1947)
14 Januari 2008
13 April 2010
[17]
3
Sutiyoso
(lahir 1944)
13 April 2010
15 Juni 2015
3
[18][19]
_
Isran Noor
(lahir 1957)
(Pelaksana Tugas)
23 Juni 2015
27 Agustus 2016
[20]
4
A.M. Hendropriyono
(lahir 1945)
27 Agustus 2016
13 April 2018
4
5
Diaz Hendropriyono
(lahir 1978)
19 Mei 2018
10 Mei 2021
[21]
_
Sunan Kalijaga
(lahir 1977)
(Pelaksana Tugas)
10 Mei 2021
26 Mei 2021
6
Yussuf Solichien
(lahir 1950)
26 Mei 2021
Petahana
5
[1][7]

Lihat pula

Rujukan

Pranala luar